17 november 2020
Donghyuck tengah berjalan gontai menuju supermarket. Jika bukan karena na jaemin, temannya yang berasal dari jeju besok akan datang, ia tidak akan mau pergi ke supermarket seperti ini. Lebih baik beristirahat bersama menonton drama bukan?
"Ah malas sekali, seharusnya tadi aku tidak mengabulkan permintaan gila dia" gumam donghyuck
Iya, jaemin memintanya membuat ramyeon dan anggur dan stoberi sebagai toping, jaemin itu memang gila.Untung saja ia temanku, itulah isi pikiran donghyuck sekarang
Setibanya di supermarket, ia melihat sekeliling yang nampak ramai mungkin karena sudah sore dan siswa sekolah baru saja pulang. Seperti dirinya, ia mulai mencari ramyeon instan yang jaemin minta.
"Untung saja ramyeon ini harganya murah, tidak terlalu mengeluarkan uang banyak" gumam donghyuck sembari membolak balikkan ramyeon itu
"Selanjutnya tingg- kau mengapa terus menatapku?" tanya donghyuck
Merasa dirinya ditanya oleh donghyuck, lelaki misterius itu menarik donghyuck menuju bilik toilet
"Maaf sebelumnya noona, aku sedang menghindari pengawal yang papaku kirim"
"Jadi, bisakah kau membantuku?" tanya lelaki itu sembari memegang bahu donghyuck
Donghyuck mengernyit bingung, "Aku lelaki asal kau tahu, dan aku tidak mau"
"Ayolah, sebagai tanda terimakasih aku akan membayar belanjaanmu. Bagaimana?"
"Baiklah, sekarang apa yang harus kita lakukan?"
Mendengar jawaban dari donghyuck, lelaki itu bisa bernafas lega. "Mari bertukar pakaian terlebih dahulu, ah iya sebelumnya perkenalkan namaku jeno"
Berbeda dengan donghyuck, Mark tengah membantu sang ayah mengerjakan pekerjaannya agar mark bisa segera mengganti posisinya. Sungguh, jika ayahnya tidak meminta bantuannya mungkin kini ia tengah bersenang senang dengan donghyuck
'Aku merindukannya? Tidak bisa mark ayolah kau harus fokus bodoh' batin mark sembari menampar pelan pipinya sendiri
Melihat anaknya menampar dirinya sendiri ayah mark mengernyit bingung, "apa kau gila mark lee? Basuhlah mukamu terlebih dahulu, ayah benci wajah kusutmu"
"Bagaimana bisa kau sukses, kau bahkan sudah gila" sambung ayah mark
'Wajahmu lebih kusut pak tua'
Mark mulai bangkit dari sofa sebelumnya ia duduki dan melangkahkan kakinya untuk pergi ke toilet seperti yang ayahnya katakan. Baru saja ia membuka pintu ia dikejutkan dengan ibunya yang mendorongnya
BRUKK
Mark terjatuh karena dorongan yang ibunya berikan, wanita bar bar itu hanya menatap mark sekilas sembari berdecak kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramalan || Markhyuck
Fanfiction°°°·.°·..·°¯°·._.· "Karena kematianmu, dapat ditukar menjadi kematiannya" Jangan salah lapak ya bahasa masih amburadul mohon dimaklumi. sedang dalam proses perombakan ∪ˍ∪🙏