Part 10

66.8K 8.4K 1.5K
                                    

JAEHYUN meneguk isi dari kaleng bir yang ada di tangan, ia menatap televisi besar di hadapannya dengan tatapan malas. Ini pukul dua belas malam dan Jaehyun tidak bisa tidur, ia bahkan sudah melepas baju hingga shirtless karena cuaca cukup panas, tidak ada pendingin ruangan di ruang tengah.

Menghela napas jengah, Jaehyun akhirnya meraih ponsel di atas meja dan mencari kontak Yuta, lalu menempelkan benda pipih itu di telinga. Jaehyun harus mencari cara agar bisa tidur bersama Taeyong, lelaki cantik itu mengunci pintu!

Sungguh, Jaehyun hanya ingin mendekap tubuh Taeyong, itu mungkin akan membantunya untuk tidur.

"Hallo?" suara Yuta terdengar sedikit serak, mungkin lelaki berdarah Jepang itu sudah terlelap dan terbangun karena Jaehyun menelepon.

"Apa kau tahu di mana Taeyong menyimpan kunci cadangan kamar nya?"

Yuta mengerang di seberang sana. "Aku tidak tahu. Ini tengah malamㅡ"

"Cari tahu atau aku akan membuat perusahaanmu bangkrut." ujar Jaehyun santai, ia kembali meminum bir tanpa mempedulikan Yuta yang mengumpat, terdengar suara rusuh dari seberang telepon.

Itu ancaman yang cukup untuk membuat seorang Nakamoto Yuta menuruti semua perintahnya. Jaehyun bisa dengan mudah membuat perusahaan Yuta bangkrut, mungkin hanya menggunakan satu jentikkan jari. Lagi pula ia pemegang saham terbesar, Jaehyun sudah banyak mengeluarkan uang untuk mendanai semua project perusahaan Yuta.

Terdengar percakapan di seberang telepon, Jaehyun menyeringai, kemungkinan Yuta sedang berbicara dengan Mark saat ini.

"Mark bilang dia memilikinya, terletak di kamar, terselip di bawah kasur."

Setelah mendapatkan jawaban, Jaehyun mematikan panggilan lalu menaruh kaleng bir di atas meja dan berjalan menuju kamar Mark. Ia berlutut, menyelipkan tangan di bawah kasur Mark untuk mencari kunci cadangan pintu kamar Taeyong.

Bukankah ini sungguh gila? Jaehyun terlihat seperti psikopat yang menginginkan sesuatu dan harus mendapatkan nya. Oh ia memang akan melakukan itu, mencoba menarik Taeyong ke dalam dekapannya dengan segala cara.

Senyum Jaehyun mengembang ketika ia meraih benda yang terbuat dari besi di bawah kasur dan menarik tangannya. "Got it."

Tanpa ragu Jaehyun berjalan cepat menuju pintu kamar Taeyong, memasukan kunci tersebut di lubang dan memutarnya sebanyak tiga kali. Oh ternyata Taeyong benar-benar takut bila Jaehyun masuk ke dalam kamar sampai harus memutar kunci sebanyak tiga kali di lubang gagang pintu.

Kali ini Jaehyun sama sekali tidak bisa menyembunyikan senyumannya, ia berhasil membuka pintu kamar Taeyong dan masuk ke dalam. Iris cokelatnya memerhatikan lampu tidur di samping ranjang Taeyong yang menyala, memperjelas sosok yang sedang berbaring di atas kasur dengan posisi meringkuk, memeluk selimut yang sudah tidak terbentuk.

Jaehyun menjilat bibir bawahnya saat mengetahui bahwa Taeyong hanya tidur menggunakan kaus putih kebesaran, membiarkan bagian bawah tubuhnya terekspos.

"Fresh meat." gumam Jaehyun pelan, ia tersenyum setelah menutup pintu kamar Taeyong dan mengunci dari dalam lalu membuang kedua kunci yang ada di tangannya ke sembarang arah.

Jaehyun berbaring di belakang Taeyong, ia hanya mengenakan celana tidur, lalu Jaehyun memeluk tubuh Taeyong dari belakang dan menghela napas lega. Ini lebih baik, Jaehyun senang karena bisa memeluk Taeyong seperti sekarang.

Bibir Jaehyun bergerak, mengecupi tengkuk hingga punggung Taeyong, menghirup aroma memabukkan si lelaki cantik, tercium seperti baby cologne. Sungguh menggemaskan.

Casanova《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang