Bagian 4

66.1K 7K 3.4K
                                    

IRIS hitam Taeyong menatap lurus pada gerbang tinggi yang berada di hadapannya, ia sudah berusaha membuka gerbang tersebut sejak lima menit yang lalu tapi usahanya tidak membuahkan hasil. Taeyong memerlukan sidik jari Mark! Ugh menyebalkan, padahal ini adalah kesempatan yang bagus untuk mendekati Jaehyun!

Taeyong berjalan mengitari gerbang tersebut seraya mengenggam tali ransel miliknya, ia tersenyum saat menemukan ide untuk memanjat pagar tinggi tersebut. Meskipun besi di ujung pagar itu terlihat sangat tajam namun Taeyong hanya perlu menghindarinya kan? Ia bisa melakukan itu! Taeyong sudah cukup terlatih karena ia beberapa kali mencuri buah mangga milik tetangga di dekat rumah dengan cara memanjat pagar!

"Kau sangat pintar Taeyong!" serunya untuk menyemangati diri sendiri lalu mulai naik ke atas pagar, menyelipkan kakinya di rogga pagar yang di hiasi oleh besi penyangga.

Ini sangat mudah, Taeyong tidak memerlukan sidik jari. Senyum Taeyong melebar saat ia sudah berada di atas dan turun secara perlahan. Ternyata rumah orang kaya mudah sangat di masuki! Pantas saja banyak pencuri yang keluar dan masuk dengan mudah.

"Sedikit lagㅡYAAA!!"

Kaki Taeyong tidak berhasil menginjak besi yang menyangga, ia terjatuh dan terguling di rerumputan halaman rumah keluarga Jung. Punggung Taeyong menabrak pohon yang tertanam di samping rumah, ia mengaduh kesakitan.

Oh sialan, untung saja jarak pagar dan tanah tidak terlalu jauh, jadi Taeyong tidak mengalami geger otak!

"Ada saja halangan!" gerutunya kesal, ia mencoba bangun dan menendang pohon yang baru saja bertabrakan dengan punggungnya, "kenapa juga kau di tanam di sini?! Menganggu saja!"

Setelah meluapkan kekesalan, Taeyong berjalan menuju pintu belakang rumah keluarga Jung karena ia tidak masuk melewati pintu depan; itu menggunakan sistem finger print. Oh lain kali Taeyong akan memaksa Mark agar lelaki bermarga Jung itu mau menambahkan sidik jarinya di pemindai!

Tangan Taeyong meraih pintu bagian belakang rumah besar tersebut, ia tertawa senang saat dengan mudahnya pintu itu terbuka. Sepertinya Jaehyun sengaja tidak mengunci pintu karena tahu Taeyong akan datang ya? Aw!

Perlahan Taeyong melangkah masuk, ia masih merasa kagum dengan rumah besar tersebut, iris hitamnya menjelajah, memerhatikan setiap sudut. Jika Taeyong memilki rumah seperti ini, ia pasti akan betah sekali diam di rumah!

"Daddy~" panggilnya dengan lembut, berusaha mencari Jaehyun di dalam rumah besar tersebut.

Kaki Taeyong bergerak menuju tangga, ia harus memeriksa kamar Jaehyun di lantai dua terlebih dahulu! Akan sangat menyenangkan jika Taeyong memegroki Jaehyun yang sedang tidur, mungkin ia bisa berbaring di sebelah Jaehyun nanti.

Oh Tuhan! Kenapa pikirannya sangat liar?! Salahkan Jung Jaehyun yang sangat menawan! Kenapa juga Mark harus memiliki Ayah setampan itu? Taeyong benar-benar tidak habis pikir! Jung Jaehyun adalah sosok yang begitu panasㅡTaeyong tidak sabar untuk bisa melancarkan aksinya.

Kamar Jaehyun kosong, itu yang bisa Taeyong simpulkan karena ia tidak menemukan keberadaan Jaehyun di mana pun. Bahkan Taeyong sudah berlari menuju kamar mandi dan tidak melihat Jaehyun di sana. Hari sudah semakin gelap, ini pukul enam sore.

"Sebaiknya aku cari di bawah.." gumam Taeyong pelan lalu berlari menuju lantai bawah tanpa menutup pintu kamar Jaehyun, padahal pendingin ruangan sedang menyala, memang anak nakal.

Telinga Taeyong menangkap suara gemercik air, ia mengerutkan kening dan berjalan menghampiri suara tersebut. Berasal dari pintu yang dekat dengan dapur. Ia berdehem sebelum menarik knop pintu tersebut dan tercengang begitu melihat apa yang ada di balik pintu.

Daddy Don't Stop《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang