34

44K 3.2K 47
                                    

Saya akan berusaha untuk selalu ada saat kamu butuh. 
-Rafly

"Saya ga masalah sih, Pak. Tapi ya gimana ya, dia tiba-tiba muncul aja gitu selama beberapa hari ini. Dia ngilang gitu aja selama dua taun belakangan ini dan baru muncul buat jelasin. Aneh ga sih?"

Dira kini sedang duduk berdua dengan Rafly di salah satu kafe di pusat kota. Pasti kalian bertanya-tanya kenapa Dira mau pergi bersama Rafly. Jawabannya adalah, Dira sedang kesepian dan butuh teman curhat. Hanya teman curhat. Kenapa bukan Ghea? Ghea lagi sakit demam, katanya. Tapi Dira belum menjenguk nya, karena tidak niat. Dira memang jahat ya.

*Flashback on

"Serius lo sakit?" Tanya Dira di telpon

"Ya serius gue mana pernah boong."

"Yaudah gws deh."

"Dih? Gitu doang? Ga jenguk gue?"

"Kagak. Males gue."

"Temen laknat."

Tut. Panggilan di matikan secara sepihak oleh Dira karena ia sudah sangat kesal, ternyata sahabat nya sakit padahal ia sangat butuh teman cerita.

TAPI PAS ABSEN KOK DIA IZIN YA? APA IZIN SAKIT? EH TAPI SAKIT KOK MINTA IZIN MANA ADA.

Rafly berjalan santai melewati dirinya yang sedang duduk. Terbesit di pikiran Dira bahwa akan menjadikan Rafly teman curhat nya untuk hari ini.

Dira langsung beranjak dan berlari mengejar Rafly,

"PAK!"

Rafly tidak menoleh

"PAK!"

Sama sekali tidak menoleh

"BAPAK!!!!!!"

Rafly langsung menoleh dan menaikan sebelah alis nya,

"Apa?" Tanya nya dengan nada dingin

"Bapak sibuk ga?" Tanya Dira

"Selalu. Kenapa? Mau ngajak saya makan?"

CENAYANG

"Ya kalo bapak mau."

"Kalo saya ga mau, gimana?" Tanya Rafly

"Ya lagian saya ga maksa."

"Kalo saya mau?"

"Ya ayo!" Ajak Dira sambil menarik pergelangan tangan Rafly.

*Flashback off

Rafly terheran-heran dengan sikap Dira hari ini, mulai dari dia manggil duluan, lalu cerita tentang masalalu nya. Tapi ini masih di kampus.. dan mereka terlihat seperti orang berpacaran saja.

Dira sedikit berlari dan menarik kuat tangan Rafly, "Ish, lelet banget sih. Mana saya cerita panjang lebar ga di tanggepin lagi"

"Siapa?"

"Ya bapak lah, masa mang ucup." Ucap Dira

Fyi, Mang Ucup adalah salah satu orang yang suka membersihkan taman di kampus nya.

Rafly langsung menoleh ke arah taman yang tepat ada di sebelah kiri mereka. Rafly menautkan alis nya, kenapa harus Mang Ucup?

"Kamu ngatain saya lelet?" Tanya Rafly yang mulai sadar dengan ucapan Dira barusan.

Dira mengangguk

Rafly langsung melepaskan cekalan Dira. Lalu Dira berbalik dan menatap nya,

"Ini masih area kampus." Ucap Rafly dengan tegas. Tetapi Dira malah melanjutkan langkah nya.

Dosen, Selalu Benar [TAMAT] BELUM REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang