Apart to come | Jaeyong [✓]

04 : Si licik

Jangan marahi aku karena update tiap hari T^T

Bel pelajaran telah berbunyi, menandakan agar seluruh siswa Seoul High School dipersilahkan untuk masuk ke kelas dan memulai pelajaran masing-masing.

"Lee, sudah siap bertemu teman baru?"

"Uhm! Aku siap!"

Lee Taeyong. Setelah kejadian menggemparkan tadi pagi, dia semakin dilanda gugup. Bodoh, kadang ia tak bisa menahan kelakuannya sendiri.

Kejadian tadi, Jaehyun tak berbicara apa-apa setelahnya, dia hanya diam, memandang aneh pada Taeyong lantas masuk ke kelas. Melupakan fakta kalau ia menjabat tangan Taeyong seperti orang bodoh. Jaehyun bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Benar-benar tidak sesuai ekspetasi.

Tak apa. Ini awal pertemuan mereka, masih banyak waktu bagi Jaehyun untuk mengingat Taeyong. Si mungil juga tidak tahu, bagaimana sikap dan watak Jaehyun setelah sepuluh tahun berlalu. Ia ingin melakukan pendekatan secara perlahan pada lelaki Jung itu.

Semangat Lee.

"Baiklah Lee, ayo ikut masuk dan kenalkan dirimu pada teman sekelasmu." Yixing-guru matematika yang memulai jam pertamanya di kelas 12 IPA, kelas yang akan dimasuki Taeyong.

Taeyong mengangguk lucu. Ia memegang kedua tali tasnya sebagai penyalur rasa gugup, bibir ia gigit kencang saat Yixing membuka pintu kelas. Badan mungil Taeyong ia sembunyikan di belakang tubuh kekar Yixing.

Soro mata seisi kelas menatap Yixing yang masuk ke dalam, berjalan anggun dan menebar senyum tipis. Tak lama, tatapan para siswa di kelas 12 IPA beralih pada Taeyong- si mungil yang menelan saliva mati-matian dihujani tatapan intens seperti sekarang.

Manik jelaga Lee mengedar, menatapi lingkungan baru tempat ia akan belajar. Satu-persatu, detail per detail.

Hingga...

Jaehyun.

Jung Jaehyun.

Lee Taeyong, menangkap pemandangan yang membuat hatinya kian berdesir.

Mendapati Jaehyun, yang duduk di dekat jendela. Berada di bagian paling pojok belakang, lelaki itu menyumpal telinga dengan earphone, sibuk membaca sebuah novel, tak memedulikan kehadirannya.

"Anak-anak, apa kalian istirahat dengan baik kemarin?"

"Iya Pak."

"Hm, baguslah," Yixing tersenyum, ia kemudian melambaikan tangan sekali, menyuruh Taeyong yang masih berdiri di ambang pintu untuk mendekat.

Si mungil menurut, ia berjalan pelan, dan berhenti di samping Yixing.

Taeyong dapat melihat ekspresi seisi kelas, yang tampak kagum akan dirinya. Entah karena penampilan Lee yang mencolok, atau mereka yang mengagumi ketampanan-uhm, kecantikan Taeyong.