Canistopia - II

2.9K 451 151
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Koran harian Paris hari ini mengatakan bahwa telah ditemukannya seorang jasad tak utuh di sekitar wilayah pemakaman Père-Lachaise. Polisi masih mengidentifikasi penyebab kematian korban karena kepala dan tangan sebelah kanannya hilang. Namun demikian, korban sudah diketahui identitasnya karena jasad tersebut memiliki tanda pengenal. Dia bernama Robert Wills, berusia 45 tahun dan bekerja sebagai supir taksi. Dapat dibuktikan hal tersebut benar karena mobil yang dia kendarai berada tak jauh dari lokasi kejadian.

"Hei, Dad!" Damien mengernyit membaca barisan kalimat berita di halaman utama koran. Ia melangkah dari pintu depan menuju ruang makan.

"Oh, koran pagiku sudah datang?" tanya Nicholas mengalihkan pandangannya dari roti panggang selai kacang di atas meja.

Damien mengangguk seraya memberikan benda di tangannya. "Lihat berita utama, Dad!"

"Ah, kau membacanya? Ada berita penting?" Nicholas melap tangannya dengan serbet lalu meraih koran yang diulurkan Damien dari seberang meja.

"Bukankah dia yang mengantar kita pulang dari restauran semalam?" Damien menarik kursi untuk duduk. Ia menyangga dagunya di atas meja, menunggu tanggapan dari Nicholas yang kini sedang membaca.

"Dari mana kau tahu? Ada banyak supir taksi dengan seragam yang sama di Paris, Damien."

Damien menghela napasnya panjang. "Ayolah, Dad. Di situ tertera foto mobilnya. Bumper bagian depan penyok, bukankah ...."

"Benarkah?" sela Nicholas buru-buru. Ia kembali membaca korannya dengan seksama. "Oh! Ternyata kau benar, Nak!" serunya yang kemudian mengerutkan kening saat menyadari foto yang Damien maksud.

"Ya, tentu saja." Damien memutar matanya malas kemudian meraih roti dari piring untuk kemudian dioleskan selai stroberi di atasnya. "Mungkinkah dia dirampok? Atau diserang oleh sekumpulan orang mabuk di jalanan?" tebaknya kemudian mengunyah sarapannya.

Nicholas menyeruput kopinya sambil berpikir. "Tapi untuk apa mereka membawa kepala dan tangan kanannya? Itu tidak masuk akal."

"Menghilangkan bukti? Sidik jari? Identitas?" Damien mengedik dengan ekspresi wajahnya yang polos membuat Nicholas tertawa.

"Pertama, tidak diberitakan bahwa ada barang yang hilang dari si korban dan identitas pun masih tersimpan rapi di dompetnya. Kedua, orang mabuk tidak mungkin sadar apa yang sudah dia lakukan terhadap korban, Damien. Mana mungkin mereka ingat untuk menghilangkan bukti di lokasi."

Damien terdiam mencoba berpikir. Memang benar ucapan Nicholas, namun kejadian ini mengundang tanda tanya besar bagi banyak orang. "Lalu bagaimana menurutmu? Apa penyebab dia mati?"

"Aku bukan polisi, Damien." Nicholas menggeleng serius. "Tapi menurut sudut pandangku, kemungkinan hal ini tidak melibatkan manusia biasa."

"Werewolf lagi?" tanya Damien kesal. "Manusia berhati keji juga bisa memutilasi, Dad."

CanistopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang