The More I Love You The More I

61 17 12
                                    


The more I love you the more I

...

..

.

Sejenak menghabiskan waktu dengan dirimu sendiri adalah hal yang menyenangkan. Berteman dengan kesendirian, keheningan, kesunyian tidaklah buruk seperti yang selalu dibayangkan. Dia menemukan kedamaian saat sendiri. Saat dimana dia mulai menikmati waktu untuk mencintai dirinya sendiri, menjadi dirinya sendiri.

"Tolong, segelas Latte" Arca memesan segelas Latte untuk dirinya sendiri

Setelah mendapatkan Latte dia berjalan menyusuri jalanan sambil menikmati cuaca yang di musim panas.

"Juna?" gumam Arca

Dia melihat kekasihnya sedang memotret seorang model di sebuah bangunan tua. Seperti takdir dan waktu, kedua iris mata itu bertatapan mesra walau terpisah karena jarak.

Juna memberikan senyumnya, Arca juga ikut tersenyum. Mereka sudah tidak bertemu selama tiga bulan, tidak ada telfon atau pesan juga. Sampai saat ini Arca masih nyaman menikmati waktu sendirinya. Meskipun ia kadang sedikit cemas karena khawatir jika Juna akan marah dengan dirinya tapi syukurlah Juna tidak begitu. Dia sangat sabar dengan Arca.

Tuk

Sebuah bola mengenai lututnya, tidak terlalu keras. Kemudian seorang anak kecil berjalan ke arahnya, rambut pirang yang berantakan tidak membuat kadar ketampanan si bocah hilang. Dia tetap mempesona dengan hidung bangir dan mata birunya.

"Hai, Buddy!" sapa Arca ramah

"Hai" balasnya

Bocah itu kembali ke arah rumahnya, berlari. Arca melihat jika si Ibu melambai padanya.

"Mau mampir? Aku membuat banyak kue pastry. Masuklah, aku senang berbicara dengan orang asing" ujarnya

"Ah, namaku Anne"

Arca memutuskan untuk menerima tawaran Anne, dia mempunyai firasat jika Anne adalah orang yang tulus, dia selalu mendengar suara hatinya saat mengambil keputusan. Oh tentu saja dibarengi dengan kerasionalan, karena Arca melihat rumah itu sangat ramai, banyak anak kecil, dan terhimpit dengan rumah lainnya yang berpenghuni mayoritas Ibu rumah tangga dan orang tua. Ah, jangan lupa dua rumah dari arah kiri ada pos penjaga, itulah yang membuat Arca berani menerima ajakan Anne.

"Aku Arca, terima kasih tawarannya. Berapa bulan usia kandunganmu?"

Anne mengusap perut besarnya kemudian berkata, "Lima bulan, tapi terlihat sangat besar bukan? Ya, karena isinya ada dua"

"Kembar? Wah, pasti sangat menyenangkan punya bayi kembar"

"Ya, tentu dibarengi dengan tenaga ekstra untuk merawat mereka, tapi tak apa aku senang" Anne mengajak Arca mengikutinya, wanita itu membuatkan teh dan menyediakan kue pastry. Disana juga ada seorang wanita hamil yang sedang merajut.

"Dia Olivia, tetanggaku"

"Hai, aku Olivia"

"Aku Arca"

Di rumah itu sangat banyak anak-anak, katanya Anne mempunyai lima orang anak, cukup banyak bagi Arca yang saat ini bahkan tidak memiliki seorang anak pun.

"Kau mengambil cuti?" tanya Olivia

"Ya, begitulah. Aku suka berkeliling kota saat libur"

"Aku suka tidur jika cuti, dulu aku selalu melakukannya saat akhir pekan. Kekasihku sangat jengkel padaku, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Pada akhirnya dia menerima kebiasaanku yang suka tidur saat akhir pekan, entahlah saat hamil aku berubah menjadi suka merajut"

"Tidur juga menyenangkan, karena bisa bermimpi indah"

"Kau berfikir begitu?" tanggap Anne

Arca menganggukkan kepalanya kemudian dia berkata, "Aku mendapatkan banyak inspirasi menulis karena mimpi"

"Ah, aku ingin membaca bukumu, adikku juga menyukai buku"

Arca meringis pelan, "Sebenarnya itu bukan buku resmi, aku masih berusaha untuk mencari penerbit yang tepat"

Olivia menghela nafas sedih, "Jika kau menerbitkannya sendiri, aku pasti akan membelinya"

Arca tersenyum, dia mendapatkan semangat baru, "Aku akan mencobanya, nanti aku akan memberikan bukuku secara langsung padamu"

"Aku pegang janjimu" ujar O;ivia dengan semangat

"Anne"

"Ya, masuklah" Seorang wanita bermabut panjang memakai dress bermodel yukata masuk ke dalam rumah Anne sambil membawa sekantung bahan makanan.

"Hai, Samsara. Perkenalkan ini Arca"

"Samsara, senang bertemu denganmu, Arca" sapa Samsara ramah, wanita itu sangat mempesona. Entah kenapa Arca sangat terpesona dengan kecantikan wanita itu, apalagi Samsara sedang hamil, aura keibuan terpancar jelas.

"Ini jus jeruk organik. Aku baru saja membelinya, minumlah" ujar Samsara

"Aku akan menimumnya"

Samsara tersenyum, dia duduk di kursi yang berada di sebelah Arca, "Aku baru melihatmu"

"Ya, aku ditawari oleh Anne untuk menikmati Pastry"

Samsara tersenyum dia mengambil buah apel dan mengupas kulitnya, sementara itu dia berkata, "Aku dulu juga begitu, aku sedang berjalan-jalan di sore hari dan Anne menawariku untuk minum teh. Katanya dia suka berbicara dengan orang asing. Aku sempat khawatir karena itu bisa berbahaya, tapi entahlah mungkin insting Anne sangat kuat. Dia hanya memilih untuk berbicara pada orang asing yang cocok dengannya, dia tidak mengajak orang asing untuk mampir ke rumahnya jika orang asing membuatnya tak nyaman"

Arca menganggukkan kepalanya, "Ya, itu insting yang kuat"

"Nah, kuenya sudah matang, ini yang rasa strawberi" Anne datang dengan membawa pastry baru yang masih hangat, beberapa menit keluar dari oven"

"Kau luar biasa" tanggap Olivia

"Ini melelahkan, tapi aku bahagia" tutur Anne

Arca menyetujuinya, benar sekali. Dia juga pernah merasa sangat lelah karena menulis, memikirkan ide, mengetik, mempromosikan, mencari penerbit pada akhrinya berakhir gagal. Namun, dia bahagia saat menulis, jadi saat dia kelelahan itu tidak menjadi masalah.

"Beruntung suamimu yang membenci kue sangat sabar padamu" ujar Samsara

"Ya begitulah, rumah tangga adalah tentang cinta dan komitmen berbuat baik pada pasangan. Aku tidak akan mengatakan kami memliki keburukan satu sama lain, tidak. Aku akan mengatakan kami mempunyai perbedaan yang saling kami hadapi dengan kesabaran, yang sabar yang menang banyak"

Ah~ pantas saja.

"Aku setuju" celetuk Arca dengan semangat

"Kau mempunyai pengalaman serupa denganku?"

"Hmm,, aku mempunyai seorang kekasih yang menerima kebiasaanku yang suka menyendiri, kami sudah tidak menghabiskan waktu bersama selama tiga bulan, tidak ada telfon atau pesan. Tapi tadi saat aku jalan-jalan, aku melihatnya sedang memotret di gedung tua, dia adalah seorang juru foto, dia tersenyum sangat manis padaku. Aku bahagia karena dia menerima kebiasaanku ini, padahal aku khawatir jika dia akan marah"

"Dia sangat romantis" timpal Olivia dengan wajah bahagia

"Kau pasti merasa sangat nyaman bersamanya karena itulah kau berani menjadi dirimu sendiri saat bersamanya" ujar Samsara

Arca melirik Samsara dia menganggukkan kepalanya pelan dan berkata,

"Ya, semakin aku mencintainya semakin aku nyaman melakukan apa yang aku inginkan, menjadi diriku sendiri"

.

.

.

Adakah sosok Juna di dunia nyata?

Salam, Aisekai

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Times New RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang