11

4.1K 202 3
                                    

Dua hari kemudian...

Resya sedang bermain gitar di kamarnya, ia menyanyikan lagu Lobow- salah. Aldi yang melihat Resya sedang bermain gitar langsung menghampiri Resya. Ia mengusap ambut Resya, Aldi melihat cairan merah menetes ke celana Resya.

“Sya hidung lo berdarah,” kaget Aldi langsung mengambil tisu dan di berikan ke Resya.

“Gue panggilin tante rinda yah,” ucap Aldi, Resya menggelengkan kepalanya.

“Gak usah gue cuman kecapean aja,” ucap Resya.

“Tap...” ucapan Aldi terpotong karena telunjuk Resya berada di bibirnya.

“Gapapa, udah sini lo main gitar gue yang nyanyi,” suruh Resya, Aldi langsung duduk dan mengambil gitar Aldi mulai memetik gitarnya.

Bila rasaku ini rasamu-kerispatih

Aku Memang Terlanjur Mencintaimu
Dan Tak Pernah Ku Sesali Itu
Seluruh Jiwa Telah Ku Serahkan
Menggenggam Janji Setiaku

Resya mengingat saat-saat dirinya bersama Arga,

Kumohon Jangan Jadikan Semua Ini
Alasan Kau Menyakitiku
Meskipun Cintamu Tak Hanya Untukku
Tapi Cobalah Sejenak Mengerti

Resya mengingat Arga yang menyebut nama Aliya,

Bila Rasaku Ini Rasamu
Sanggupkah Engkau Menahan Sakitnya
Terkhianati Cinta Yang Kau Jaga

Air matanya pun mengalir begitu saja, menumpahkan semua yang ia rasakan.

Coba Bayangkan Kembali
Betapa Hancurnya Hati Ini Kasih
Semua Telah Terjadi

Resya mengakhiri lagu nya, ia langsung menghapus air matanya.

"Kalau emang gak kuat nangis aja Sya, tapi jangan berlarut-larut," ucap Aldi yang melihat Resya yang menangis pilu.

"Gue gapapa," ucapnya tersenyum.

“Iya terserah lo Sya, Sya waktu itu gue gak sekolah gak ada yang nyakitin lo kan?” tanya Aldi.

“Gak ada kok di,” jawab Resya.

“Lo bohong Sya, gue tau semua orang bilang lo cewek murahan karena poto itu, dua sahabat lo malah ninggalin lo disaat kaya gini, Arga yang lo bilang pacar malah diem aja. Stop Sya kalau lo lagi sakit cerita sama gue, gue gak pernah mau lo disakitin,” ucap Aldi serius, Resya menangis di pelukan Aldi.

“Gue pantes gak sih Di bahagia, gue pengen bahagia,” isak Resya.

“Lo pantes bahagia, tapi Arga yang lo sayang gak pantes buat ada di hidup lo,” ucap Aldi.

“Sya lo kenapa gak putus aja dari Arga?” lanjut Aldi bertanya.

“Gue sayang sama Arga meski dia kasar, gue bakalan menjauh sama semuanya saat gue bener-bener lelah. Udah gue gak mau melow anter gue yuk beli kertas kado,” ajak Resya yang langsung bangkit.

“Buat apa? Ada yang ulang tahun sya?" tanya Aldi.

“Gak gue mau bungkus jam buat Arga,” jawab Resya langsung mengambil tasnya.

“Yaudah yuk,” Aldi dan resya langsung pergi.

Lampu merah motor Aldi berhenti Resya melihat sekeliling, ia melihat Arga bersama perempuan yang memeluk nya dengan erat dan Arga tidak terlihat risih.

“Di kita ikutin Arga yah,” ucap Resya.

“Arga mana Sya?” tanya Aldi yang belum melihat Arga.

“Itu cepet di udah lampu ijo,” ucap Resya menunjuk motor Arga, Aldi langsung mengikuti Arga dari belakang.

Arga berhenti di sebuah mall, Arga membuka helm gadis itu dan merapikan rambut yang acak-acakan Arga tersenyum lembut ke gadis itu.

Sakit? Itulah yang Resya rasakan Arga jarang memberikan senyum lembut itu pada dirinya.

“Balik aja dari pada lo sakit hati,” ucap Aldi tak suka.

“Gak, gue harus ikutin Arga.”

Resya mengikuti Arga diikuti aldi, Arga berhenti di tempat makan. Arga memegang tempat duduk dan mempersilahkan Aliya duduk.
Resya duduk membelakangi Arga.

“Kamu mau pesen apa Aliya?” tanya lembut Arga.

“Aku kaya biasa aja,” jawabnya.

“Oke mbak saya mau roti bakar dua sama milkshake coklat,” pesan Arga pada Waiters.

“Iya mas mohon di tunggu,”

“Ga kamu jadi kuliah di singapura?” tanya Aliya.

“Jadi, aku gak sabar sekolah disana.”

Resya hanya bisa menunduk mendengar percakapan Arga dan Aliya.

“Sya selama 2 hari ini lo suka dihubungi sama Arga?” tanya Aldi, Resya menggelengkan kepalanya lemas.

“Emang brengsek tuh cowok gue harus kasih pelajaran sama dia,” marah Aldi, saat akan menghajar Arga namun tangan Aldi di pegang oleh Resya.

“Gak usah Di,” mohon Resya.

“Kenapa sih lo selalu bilang gak usah Sya, cinta lo itu gak pernah di hargai sama Arga,” ucap tajam Aldi.

“Gapapa Di tunggu sampai gue lelah, yaudah yuk gue lupa beli kertas kado,” ucap Resya, Aldi hanya menurut dan tak habis pikir dengan Resya.

Mereka berdua langsung keluar dari mall itu.

Stay With You (Tamat)Where stories live. Discover now