Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
"Bermula dari sebuah paksaan, namun berujung pada perasaan."
.
.
Nah kalau gini judulnya baru bener
Gak usah ngamuk lagi, udah ya udah :-:
Kalau ada typo, kasih tau ya.
Gak sempet revisi soalnya
Happy reading
-💜-
🍒🍒🍒
•••
Diva menghabiskan waktu di alun-alun kota, ia masih memikirkan nasib bukunya yang berada di tangan Dhevan.
Bisa malu berat kalau Dhevan melihat semua isi buku itu.
Kalian jangan kepo isi bukunya, itu rahasia.
"Loh Diva?"
Diva menoleh ke belakang saat namanya dipanggil. "Eh?! Ayi?! Ngapain lo disini?!" mata Diva berbinar melihat sosok yang sangat dikenalnya.
*Hayoloo :)
Cowok bernama Ayi itupun tersenyum lebar, menyentil dahi Diva lumayan keras. "Pacar macam apa lo? Cowoknya pindah kok gak tau."
"Pacar? Heh! Sejak kapan gue pacaran sama lo." tanya Diva sambil mencubit kuat pinggang Ayi.
"Aduh! Bercanda. Pantesan lo masih jomblo, galak sih." cibir Ayi.
"Kata siapa gue jomblo?" tanya Diva angkuh.
"Hah? Lo udah punya pacar?" Ayi balik bertanya, raut wajahnya seakan tidak percaya.
"Oiyaa, jelas dong gue masih jomblo."
"Harusnya gue gak boleh nanya, emangnya ada yang suka sama cewek galak kaya lo." ujar Ayi,
"Anjir, nyelekit banget sumpah."
"Gue kangen, kangen, kangeen!! Sumpah, peluk lagi sini." ucap Ayi, Diva tertawa manis, sahabatnya ini memang tidak pernah berubah.
"Gue juga kangen, padahal cuma gak ketemu 2 tahun." timpal Diva, lalu membalas pelukan Ayi walaupun hanya sebentar.
*Jangan emosi, cuma temenan :))
"Biasanya dulu gue suka curhat sama lo, kalau gue nangis lo yang nenangin, kalau sakit lo yang jagain." ujar Diva, Ayi tersenyum mendengarnya.
VOCÊ ESTÁ LENDO
Dhevan's Personality
Ficção AdolescenteDhevan, pemuda yang tumbuh bersama seseorang yang tidak sengaja ia ciptakan sebagai tameng pelindungnya. Alter yang muncul karena tekanan emosianal yang tinggi akibat kecelakaan yang menimpanya. Sosok dingin, kuat, serta dewasa berhasil membuatnya...
