05

19.2K 2.1K 295
                                    

haechan terbangun dengan tubuh yang sulit di gerakkan, ia melirik sebuah tangan memeluk perutnya dengan erat ia tau pemilik tangan itu yaitu mark.

dan ia baru sadar kalau dirinya menginap di rumah mark, perlahan ia melepaskan tangan mark dari perutnya dan beranjak ke dapur untuk minum, dan langsung membersihkan diri untuk sekolah.

dan ia memasuki kamar mark, ternyata mark masih tidur dengan ragu ia pun langsung membangunkan mark.

"mark bangun, udah jam 06.00 kita bakal telat."

"nanti, 5 menit lagi."

"jangan kita udah telat." karena sulit di bangunkan haechan langsung berdiri, hendak meninggalkan mark belum sempat berdiri tangannya di tarik dan dirinya tertidur di sebelah mark dengan mark memeluknya dengan erat.

"mark ngapain kita udah telat."

"sst, gue mau gini dulu badan lo nyaman buat di peluk, dan gue juga udah siap."

haechan terdiam dengan mark yang menenggelamkan kepalanya di ceruk leher haechan membuat haechan kegelian.

"lo udah siap, ayo berangkat bersama."

"y-ya?"

"ckk, lo berangkat sama gue, dan gue ngga nerima penolakan, masuk mobil sekarang."

"oke, a-aku masuk."

.

.

.

mobil mark memasuki kawasan parkiran, keadaan masih sepi dengan cepat haechan keluar dari mobil mark supaya ngga ketauan sama fansnya mark.

baru beberapa langkah tasnya udah di tarik mark membuat dirinya berada di rangkulan mark.

"mark kamu ngapain?"

"kenapa jalan duluan?"

"emm, aku takut sama fans kamu mark jadi aku jalan duluan."

"ngga usah takut, mulai sekarang gue bakal lindungin lo, kalau butuh bantuan telpon aku atau ngga renjun ngerti!"

"iya mark."

mark mengantarkan haechan sampai kelas, bahkan banyak pasang mata yang melihatnya dengan tatapan heran.

"loh sejak kapan mark jadi baik sama haechan?"

"kayaknya si haechan cari muka, biar mark deketin dia."

"cih, dasar ngga tau diri dia ngga pantes di samping mark."

"di hargain berapa dia sampai bisa jalan bareng mark."

haechan mendengar itu langsung menundukkan kepalanya, dan menjadi sedih ingin dirinya menangis tetapi ia tidak ingin dianggap cengeng.

"ngga usah di dengerin, gue bakal jagain lo chan."

"emm."

"sana masuk kelas, pulang nanti aku jemput."

"makasih mark." mark langsung mengusap lembut rambut haechan dan mengangkat dagu haechan supaya matanya melirik kearahnya.

ia terpesona dengan mata haechan, dengan gentlenya mark langsung mengecup dahi dan kedua mata haechan, membuat dirinya terkejut dan menegang.

"mulai sekarang kau milikku haechan, okay"

to be continued
don't forget to vote and comment thank you see next chapter sorry for typos...

maaf kalau telat update, sama kurang memuaskan...

don't forget to follow me

✓ bully | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang