06

16.8K 1.8K 83
                                    

hari ini mark mengantar haechan kembali ke rumahnya, karena haechan ingin menyelesaikan sesuatu awalnya mark menolak tetapi bujukan haechan akhirnya mark mau mengantarkan ke rumah ayahnya.

haechan memasuki rumahnya dengan perasaan takut, tetapi mark bilang dirinya akan baik baik saja, karena ia akan menjaganya.

"HAECHAN! DARIMANA SAJA KAU, KENAPA KAU TIDAK MEMBERIKU UANG!?" ucap ayahnya sembari memegang kerah haechan.

"maaf ayah, aku belum punya uang."

"DASAR ANAK KURANG AJAR, DAN PEMBAWA SIAL, SEHARUSNYA AKU MEMBUNUHMU SEPERTI IBUMU!" ayahnya langsung menamparnya tetapi di tahan oleh mark. "HEI SIAPA KAU!?"

"haechan masuk ke kamar mu ambil barang yang kau perlukan, biar aku yang urus ayahmu."

haechan bangkit dan langsung pergi ke kamarnya untuk mengambil barangnya, sedangkan mark berbicara pada ayahnya.

.

.

.

10 menit, haechan keluar dari kamar dan langsung di sambut senyuman oleh ayahnya membuat ia merasa ngeri.

"wah, dimana kau mendapat pria seperti dia? pria itu sangat berguna, dan kau bayar berapa priamu, seperti yang pernah ibumu lakukan?"

"ayah, ibuku tidak seperti itu."

"pergilah, priamu sudah menunggumu."

haechan langsung menghampiri mark, dan mark langsung memeluknya erat seolah haechan tak boleh pergi.

"kau bilang apa ke ayahku?"

"aku hanya berbicara padanya bahwa dirimu akan tinggal bersamaku, dan aku memberi dirinya sebuah uang banyak."

haechan sakit hati mendengar itu, ayahnya tidak peduli dengannya ia hanya mempedulikan uang.

"apa ayahku menjualku padamu?"

"tidak, ayo sudah malam."

.

.

.

haechan memasuki kamarnya, dan ia terkejut melihat mark berada di balkon kamarnya hanya menggunakan piyama.

"mark kenapa kau disini?"

"aku hanya ingin tidur denganmu."

mark menggendong bridal haechan dan membawanya ke kasur, ia menyelam mata haechan dengan intens membuat haechan merona.

"berhenti memandangi ku mark!"

"kenapa?"

"aku malu, sudah ayo tidur."

dan akhirnya mereka berdua tidur sambil mengecup bibir satu sama lain berakhir mark memeluk dirinya erat.

to be continued
don't forget to vote and comment thank you see next chapter sorry for typos

don't forget to follow me

✓ bully | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang