I C Y

832 111 9
                                    

Semuanya bermula sejak setahun yang lalu. Karena sebuah ketidaksengajaan yang terjadi, aku terlibat dalam lingkaran rumit ini. Seharusnya saat itu aku tak perlu usil dan terlalu ikut campur, sehingga hal seperti ini tak akan menimpaku. Akan tetapi, mau disesali seperti apapun semuanya sudah terjadi tak bisa dielakan lagi. Katakan saja ini hasil karmaku sendiri yang terlalu suka ikut campur dengan urusan orang lain, ya kupikir ini memang ganjaran yang pantas.








Hari itu, aku melihatnya tengah berdiri diujung koridor dengan pandangan yang bagaimana ya aku harus menjelaskannya. Ada perasaan terluka namun, terselip pandangan yang tulus, ya seperti seseorang yang bahagia namun ada kesedihan juga disana. Hal itu tentu saja mengusikku, bagaimana dua perasaan berlawanan bisa berada disatu wajah yang bersamaan, sungguh aneh. Seharusnya jika kau sedang bahagia ya ekspresi bahagi saja yang tampak, tapi kenapa harus ada ekspresi terluka yang terselip, itu sungguh sangat mengganggu.

Ku ikuti arah pandangannya, memang hal apa yang bisa membuatnya menunjukkan dua ekspresi berbeda dalam satu wajah seperti itu. And then, yang kudapatkan setelahnya, entah harus tertawa atau turut prihatin melihatnya. Sepertinya pria itu terlibat dalam drama cinta menyedihkan, sungguh sial sekali nasibnya. Haruskah aku menghibur lelaki patah hati itu? Haha.

Ku putuskan untuk menghampirinya, lelaki patah hati perlu penghiburan, kebetulan peri baik hati ini tentu saja tak bisa membiarkan lelaki tampan itu bersedih terlalu lama. "Yo!" sapaku pada pria tampan itu, sontak saja itu membuatnya terkejut. Lihatlah ekspresinya sangat menggemaskan sekali.

"Oh hai..." pria itu terlihat canggung dan seperti gugup. Heee~ sepertinya ia merasa canggung karena tertangkap basah olehku, menarik sekali.

"Sedang melihat apa? Serius sekali" aku ingin tahu jawaban apa yang akan ia utarakan. Apakah ia akan memilih jujur atau menyangkal, akan tetapi aku yakin opsi kedua lebih menjamin sih dipilih olehnya.

"Hanya melihat sesuatu yang indah tapi tak bisa dimiliki" ow! Ow! Aku tak tahu ia akan berterus terang seperti ini. Lelaki yang menarik sekali, kupikir ia akan menyangkal dan memilih menghindari pertanyaanku.

"Waw! Tak menyangka, lo tipe cowok yang melankolis juga" kutatap dalam kearahnya, pandangnya bahkan belum terlepas dari sosok diujung lapangan sana. Apakah tak terasa menyakitkan melihat pemandangan itu terlalu lama?

"Apa salahnya? Liatin hujan yang berjatuhan sambil nikmatin aroma petrichor, itu cukup menenangkan" senyuman itu, terlihat menyebalkan sekali. Ia bisa tersenyum semanis itu namun pandangannya jelas terlihat sedang terluka. Itu membuatku semakin terusik saja.

"Heee~ hujan toh"kulayangkan smirk evil andalanku padanya. Tatapan curiga kini kuberikan padanya.

"Memang lo mikir apa?" kini pandanganya telah beralih kearahku. Ternyata jika dilihat semakin dekat pria ini sangat tampan, tsk! Focus Lee Haechan.

"Gue pikir lo lagi liatin si Sunwoo sama kak Rowoon yang lagi berada dibawah payung yang sama sambil tertawa bahagia itu. Bukankah mereka pasangan yang cocok?" smirk licikku terkembang begitu saja saat melihat ekspresi terganggunya. Sungguh mudah sekali pria ini untuk dibaca.

"Kak Rowoon dah pacaran sama kak Doyoung asal lo tau aja"nada suaranya entah kenapa berubah menjadi ketus. Kesal, heh? See, aku jadi semakin ingin mengganggu nya.

"Sepertinya gue ngga minta sebuah penjelasan, kenapa lo jadi jelasin gitu? Jangan -jangan..." kulayangkan tatapan menyelidik syarat akan niat jahil. Dan tentu saja reaksi menggemaskannya terlihat lagi, pria itu terlihat gelagapan. Tertangkap basah kau!

"BUKAN! Ini ngga seperti yang ada dipikiran lo! Gue cuma ngga mau ada rumor aneh yang nyebar, iya karena itu! Ngga mau ada rumor aneh tentang kak Rowoon, dia orang baik soalnya" pria itu menjawabnya dengan gelagapan persis seperti dugaanku. Ia tak pintar untuk berbohong, ahh~ lucunya.

[✔️] Nano -Nano 00L ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang