21. Lucu Banget Sih

6K 651 13
                                    

"Jev, gue nebeng lo dong."

Safira datang-datang sudah merecoki saja, pake mau nebeng segala lagi, ini Jevano posisinya sedang menawarkan Aleandra untuk pulang bersama masalahnya, ck mengganggu saja.

"Apaan sih lo, gue pulang bareng Ale, lo jalan kaki aja sana." ketus Jevano.

Safira sudah kebal kok dibeginikan, kalau bukan demi orang tuanya yang mulai peduli kalau dia mau dijodohkan dengan Jevano, Safira tidak akan sudi melakukan hal-hal yang menurutnya menurunkan harga diri seperti ini. Bukan gayanya.

"Jahat lo Jev sama gue." ucapnya merajuk. Mencoba membalas ucapan sinis Jevan dengan candaan. Ya, seenggaknya Safira tidak terlihat miris miris sekali.

"Jevan, kamu antar Safira pulang aja, aku gampang kok nanti suruh om aku buat jemput."

"Ya tap-"

"Tuh kan! Ale udah ada yang jemput, gue nih yang sekarang lagi kesusahan, butuh tebengan, gimana sih lo."

Safira memotong ucapan Jevano. Ah, ternyata begini ya rasanya jadi perusak hubungan orang, seru juga, serasa ada tantangan hidup.

"Ga sudi gue nganterin lo pulang."

"Rumah lo sama rumah gue satu komplek ini, apa susahnya sih ngangkut gue doang."

"Jevan anterin Safira itu kasian."

"Gamau Lee." Jevano merajuk.

"Anterin gih, Safira cewek loh, masa kamu biarin jalan kaki."

"Terus kamu gimana?"

"Om aku udah mau sampai kok."

"Beneran?"

"Aleandra!" yang mana Jayden datang menghampiri mereka.

"Tuh orangnya."

"Sore om."

"Sore." Balas Jayden dengan lirikan.

Ini Jevano nyapa Jayden sopan loh, pake senyum lagi sampai matanya ilang, tapi kok malah di balas dengan lirikan sinis. Tapi Jevano mencoba untuk ber-positif thinking, siapa tau kan om nya pacarnya ini sedang badmood keadaannya, jadi Jevano maklumi.

"Yaudah Safira, Jevan kita duluan ya."

Tidak ada yang tau di sini kalau Safira mengalami keterkejutan, pasalnya ia tau betul siapa sosok pria yang barusan datang, yang barusan menjemput Aleandra.

Bukankah itu pria yang datang ke acara orang tuanya? bukankah pria itu adalah pria yang sama dengan pria yang merangkul pinggang Aleandra kemarin malam, berarti ini Safira ga salah lihat kan? Tapi yang mengganjal di benaknya adalah, ada hubungan apa Aleandra dengan pria itu.

———❅———

"Jevano."

Setelah acara perdebatan panjang antara keduanya, dengan adanya sedikit acara ancam mengancam antar sesama, Jevano pun setuju untuk mengantarkan Safira pulang ke rumahnya.

Ya gimana Jevano ga setuju, ini Safira ngacamnya mau ngaduin Jevano ke bundanya, bisa gawat ini, bundanya ga akan suka, bisa-bisa pulang ke rumah kepalanya Jevano nanti ditebas bunda. Ingat! bundanya itu gaakan suka kalau anak laki-lakinya memerangi kaum hawa.

"Apa?"

"Yang tadi itu, siapanya Aleandra?"

Safira melontarkan pertanyaan yang sedari tadi ia tahan-tahan, teramat penasaran sampai-sampai tidak menunggu sampai depan rumah duluan.

"Lo ngomong apa Saf? ga kedengeran."

Pasalnya mereka sedang di atas motor, masih ada di perjalanan, makanya Jevano tidak kedengaran suara Safira yang pelan. Tidak pelan sih sebenarnya, hanya saja Jevano sedang memakai helm, apalagi Jevano melajukan motornya dengan kecepatan 40 km/jam, sudah dipastikan suara milik Safira sedikit diterbangkan oleh angin yang mana arahnya berlawanan.

Om Debt Collector ; Jung Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang