07

16K 1.7K 87
                                    

flashback

mark memandangi haechan yang pergi ke dalam kamarnya, dan sekarang ia berhadapan dengan ayah haechan yang tampak marah.

"jadi anda siapa mencampuri urusan kami?"

"saya kekasih haechan, disini saya akan membawa haechan untuk tinggal bersama saya."

"punya apa kau sampai ingin membawa anak sial itu?"

"lucas ambil koper itu."

"baik tuan mark." lucas membawakan koper itu dan menyerahkan kepada mark, lalu mark menyerahkan koper yang berisi uang itu ke tuan lee.

"bagaimana kau tertarik?"

"aku tertarik."

"baiklah, ambil uang ini biarkan aku membawa haechan bersamaku, dan kau harus berjanji tidak lagi mengusik haechan."

"deal, ambil saja dirinya aku sudah tak menginginkan lagi, dia beneran anak tak berguna." mark mengepalkan tangannya tanda marah, ia bisa saja menonjok pria tua ini tapi ia masih tau etika.

ia melirik haechan yang sudah berada di luar kamarnya, dan langsung menghampiri mark.

flashback end...

.

.

.

haechan sudah berkutat di dalam dapur milik mark, dan ia dikejutkan suara mark yang di pintu dapur.

"sedang apa?"

"hanya membuat sarapan, sebagai tanda terima kasih karena kau menolongku."

"tidak masalah, kau sekarang prioritasku."

"baiklah, kau duduklah makanan sudah siap."

baru mencoba suapan pertama, mark langsung menyukai masakan haechan ia memakannya dengan lahap.

"ini enak sekali haechan, bisakah kau membuatku sarapan dan bekal untukku?"

"tentu saja bisa mark."

"terima kasih chanie."

haechan merona, barusan mark memanggil dengan chanie.

.

.

.

haechan tengah merapikan buku di perpustakaan, tiba tiba lampu perpustakaan mati membuat haechan kaget, ia bergegas keluar dari perpustakaan tetapi pintunya terkunci ia memanggil manggil orang tetapi tidak ada sahutan, dan cerobohnya haechan meninggalkan ponsel dan tas ya di kelas.

lalu haechan berjongkok di depan perpustakaan menyembunyikan wajahnya di lipatan lututnya, menunggu orang membuka pintu perpustakaan.

sedangkan carly, evelyn, dan David tampak tertawa karena berhasil mengunci haechan di perpustakaan.

"kerja bagus."

"kudengar haechan takut gelap."

"rasakan ia sendirian di sana."

"ayo pulang guys."

mark uring uringan karena haechan sama sekali belum pulang ke rumah, bahkan ponselnya tidak aktif dengan tergesa ia kembali ke sekolah untuk mencari haechan, dan meminta tolong kepada satpam untuk bersama mencari haechan.

mark berjalan ke arah perpustakaan, dan mendengar ada suara minta tolong ia bergegas kesana mendapati haechan yang terkunci di perpustakaan.

"pak kunci perpustakaan."

"ini nak."

mark langsung membuka pintu perpustakaan memdapati haechan yang sudah pingsan di depan pintu, ia langsung menggendongnya dan tak lupa mengucapkan terima kasih.

to be continued
don't forget to vote and comment thank you see next chapter sorry for typos

don't forget to follow me...

✓ bully | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang