32. Satu Bintang

269K 29.7K 40.9K
                                    

32

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

32. SATU BINTANG

Apa yang membuat banyak orang tidak menyukai Lila?

Lila pernah berpikir kenapa orang-orang banyak menyimpan rasa sebal padanya. Tapi Lila cuek saja, karena ia pun tak suka mereka.

Malam ini menjadi malam menyenangkan baginya karena mulai detik ini Lila bebas dari alat-alat medis yang bergerayang di badan. Apa yang Lila tunggu akhirnya terwujud, yaitu kembali ke rumah.

Tubuh Lila yang lemas membuatnya terpaksa memakai kursi roda dan Dara-lah yang membantunya mendorong benda tersebut. Di pelukan Lila terdapat sebuah boneka panda ukuran sedang yang diberikan oleh Dokter Yura.

Yura bilang, ini sebagai hadiah darinya karena Lila berjanji untuk lebih banyak berpikir positif dan akan berusaha mencari kebahagiaan lewat caranya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yura bilang, ini sebagai hadiah darinya karena Lila berjanji untuk lebih banyak berpikir positif dan akan berusaha mencari kebahagiaan lewat caranya sendiri.

Albert –papa Lila– nampak semangat menggeret koper merah muda yang berisi barang-barang milik Lila selama anaknya menginap di rumah sakit ini.

Ketika mereka tiba di basement tempat parkir mobil, Albert segera menyalakan mesin Fortuner-nya dan membuka bagasi untuk menaruh koper tadi.

Sambil mengangkut barang-barang, Albert bertanya pada Dara, "Ma, Bastian belum ada kabar?"

Mendengar nama Bastian disebut, senyum Lila perlahan pudar. Dara yang peka terhadap perubahaan mood anaknya langsung memberi kode pada Albert untuk tidak membahas Bastian.

Albert sadar atas kesalahannya, beliau seketika menghampiri Lila dan berusaha mengembalikan senyum itu. "Sayang, besok kita mau ke mana, nih? Jalan-jalan bertiga ya?"

Lila mengembungkan pipi seraya merengkuh bonekanya. Ternyata cara membuat Lila murung sangatlah mudah, dengan menyebut nama Bastian pun dia automatis kesal.

"Mau ke pengadilan." Lila berkata.

Dara dan Albert saling melempar pandang dengan maksud tertentu. Mereka bertatapan seakan tengah melakukan telepati. Lalu Albert mengangguk, mengiyakan ucapan Lila.

ALAÏA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang