T E N

19.7K 1.2K 163
                                    

Keesokan harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya. Entah kenapa Rheva tiba-tiba saja memutuskan untuk berangkat sekolah bersama dengan Azka. Dan alasan lain yaitu Rheva terlalu malas untuk mengendarai motor maticnya.

"Assalamu'alaikum" teriak Azka di depan rumah Rheva.

Dika yang tengah melahap sarapannya di buat tersedak saat mendengar teriakan tiba-tiba Azka di depan rumah. Rheva, Agam dan Thania hanya bisa tertawa kecil saat mendengar umpatan pelan dari Dika yang tentu saja di tujukan untuk orang di depan rumah sana. Siapa lagi kalau bukan, Azka.

"Bentar Ma, Pa. Kakak mau bukain pintu buat orang stress di depan sana"

Agam dan Thania menganggukkan kepalanya menjawab perkataan dari Rheva, sedangkan Dika menggelengkan kepalanya tegas agar Rheva kembali duduk di kursinya dan membiarkan Azka berdiri di depan rumah mereka.

"Nggak usah teriak-teriak di depan rumah gue!"

Azka menyengir dan langsung menggeser badan Rheva kesamping lalu berjalan masuk ke dalam. Tepatnya menuju ruang makan dimana Agam, Thania, Dika dan juga Rheva sarapan bersama.

"Pagi Om, Tante, Dika emesh" sapa Azka dengan senyum lebarnya.

"Pagi Azka" balas Agam dan Thania bersamaan. Sedangkan Dika hanya mengangkat bahunya acuh dan kembali melanjutkan sarapannya.

"Udah sarapan, Az?" tanya Thania perhatian.

"Udah kok, Tan. Azka ke sini cuma mau jemput tuan putri bukan ikut sarapan ehehe" 

"Gue udah selesai. Pa, Ma kakak berangkat duluan, ya" pamit Rheva sambil membereskan peralatan makannya.

"Kakak duluan" Rheva menepuk bahu Dika lalu mencium pipi Agam dan Thania bergantian.

"Assalamu'alaikum" Rheva dan Azka berucap bersamaan lalu setelahnya melangkah bersama keluar rumah.

"Tumben lo nebeng sama gue?" tanya Azka sambil menaiki motornya.

Rheva yang sedang memakai helmnya menjawab cuek pertanyaan dari Azka. "Suka-suka gue".

Azka berdecak kesal, lalu berucap. "Gue tinggal, nih?!".

Dengan sigap Rheva menahan motor Azka sekuat tenaga agar Azka tidak kabur dari hadapannya.

"Dih, ngambek. Gue lagi males bawa motor"

"Lo nggak takut sama Alvaro?"

"Buat apa gue takut?"

"Lo tau kalau selama ini Alvaro nggak suka kalau lo dekat-dekat sama gue"

Rheva mengangkat bahu acuh dan memilih menaiki motor Azka dan duduk di jok belakang. Rheva menepuk bahu Azka dan berujar. "Ayo, berangkat sekarang".

Lagi-lagi Azka mendengus pelan dan mulai menjalankan motornya menuju sekolah. Membiarkan keheningan yang menemani mereka selama di perjalanan.

Saat sampai di sekolah, dapat Rheva lihat kini Alvaro, Agatha, Nayla, Zikri dan Fahri sedang berada di parkiran. Dan dapat ia lihat juga tatapan tajam Alvaro kearah mereka berdua.

F A K E ? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang