09

14.5K 1.5K 44
                                    

sekarang lagi ada pertandingan sepak bola, kebetulan kelas mark dan kelas hendery sedang bertanding, mereka berdua menatap sengit satu sama lain seakan ngga mau kalah.

pertandingan dimulai, babak awal kelas mark menang karena kelas hendery ngga mau kalah, mereka menyusun rencana untuk mengalahkan kelas mark.

dan sedari tadi haechan memperhatikan hendery menatapnya terus menerus, dan ia mendengar dari beberapa teman sekelasnya, kalau hendery memang suka sama haechan.

dan haechan sekarang berjaga di pos pmr untuk mengobati orang orang yang terluka dan cedera, dan kebetulan haechan sedang mengobati hendery yang dahinya terluka tertubruk oleh dejun.

haechan mengolesi salep ke luka hendery, sembari menatapnya tajam dan tak lupa pandangan cemburu mark melihat hendery yang tak melepaskan tatapannya dari haechan.

"Kau manis sekali."

"thank's."

"makasih udah ngobatin."

"ngga masalah."

.

.

.

hendery kembali ke lapangan dan mulai bertanding lagi, dan kali ini pertandingan di menang kan oleh kelas hendery, haechan menatap sedih kelas mark karena kalah.

hal tak terduga membuat haechan speechless tiba tiba hendery memeluk tubuh haechan dengan erat, membuat mark tak dapat menahan emosinya langsung mengajar rahang hendery.

"BERANINYA LO NYENTUH PACAR GUE!"

"MARK! MAKSUD LO APA BANGSAT NONJOK GUE?!"

"IYA! KARENA LO NYENTUH PACAR GUE LEE HAECHAN, SEKALI LAGI LO NYENTUH DIA, GUE NGGA SEGAN NGAJAK LO BERANTEM!" ucapnya melepaskan kearah milik hendery dan menggandeng haechan, ke taman belakang sekolah.

mark melepaskan kasar tangan haechan yang sudah merah karena genggaman kasar mark.

"kenapa kamu mau di peluk dia?"

"mark, aku bahkan ngga tau kalau dia bakal meluk aku, mark jangan marah lagi aku minta maaf." ucapnya mengenggam tangan mark.

"kamu ngga tau hendery suka sama kamu, aku ngga mau kamu deket deket dia."

"aku tau, tapi aku udah punya kamu mark, maaf tadi suruhan pak han." mark menatap haechan yang sudah berkaca kaca menahan nangis, haechan hanya bisa mengenggam tangannya erat.

"maafkan aku, udah jangan nangis lagi tadi aku terbawa emosi." ucapnya mengelus rambut haechan lembut dan mengusap mata berair haechan. "ayo kita pulang."

haechan mengangguk dan berjalan mengikuti mark untuk pulang ke rumah.

to be continued
don't forget to vote and comment thank you see next chapter sorry for typos...

don't forget to follow me...

✓ bully | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang