18 november 2020
Seorang anak kecil tengah berjalan dengan hati hati agar tidak orang tuanya tidak terbangun. Perlahan la membuka kulkas untuk mencari camilan dan susu vanilla kotak, setelah melihat target ia menarik kursi dan menaikinya
"Camilan, aku datang"
Setelah mengambil beberapa camilan dan susu vanilla kotak, ia dikejutkan dengan lampu dapur yang menyala. Hingga camilan dan susu vanilla kotak yang ada ditangannya berjatuhan
"Jung minhyung, sedang apa hm?"
Ia melihat papa dan ayahnya menatapnya "papa ayah aku lapar hehe"
Keduanya hanya bisa tersenyum, "jagoan ayah lapar? Kenapa tidak bilang pada kami?"
"Baiklah, mau papa buatkan apa?"
"Aku ingin mie goreng!"
Selesainya minhyung makan, ditemani oleh kedua orangtuanya tentunya. Ia dan orangtua nya memasuki kamar minhyung dan jeno
Minhyung melirik jeno yang tengah tertidur pulas, "jeno tidur sangat pulas ya? Hihi"
"Minhyung juga bisa, benar kan?"
"Tentu saja! Minhyung kan pintar" jawab minhyung
papa dan ayah minhyung menuntun minhyung dan merebahkan minhyung diranjang miliknya, keduanya mengecup kening minhyung bergantian
"papa dan ayah sangat menyayangimu dan jeno, tidur yang nyenyak ya jagoan kami"
Mark terbangun dari pingsannya, ia melihat sekeliling dan ia juga dapat mencium bau obat dan jangan lupa tangannya yang terasa nyeri. Fokusnya teralihkan oleh adiknya jeno yang nampak terkejut dan berusaha memanggil dokter
Setelah 15 menit pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa ingatan mark telah kembali.
"Jeno, sudah berapa lama aku pingsan?" tanya mark
Jeno melirik sekilas pada mark, "hm? Satu hari mungkin? Untung saja aku bertemu dengan donghyuck"
'Ah donghyuck, mengapa harus kau'
Ketukan pintu membuyarkan lamunan mark. jeno dengan sigap berjalan untuk membuka pintu
"Halo jeno!"
Suara itu menyapa pendengaran mark, mark menghela nafasnya. Berusaha menghilangkan pikirannya dari peramal yang pernah ia temui itu
Mark melirik ke arah donghyuck, ia melihat senyuman manis itu. Ia terlihat begitu senang dan sesekali tertawa dengan jeno
Donghyuck mengalihkan pandangannya pada mark, mark begitu pucat untung saja dia tampan
"Mark, kau lapar tidak?"
Mark menggeleng pelan, ia masih Setia memandang wajah donghyuck yang tengah sibuk mengatur beberapa buah buahan yang ia bawa
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramalan || Markhyuck
Fanfiction°°°·.°·..·°¯°·._.· "Karena kematianmu, dapat ditukar menjadi kematiannya" Jangan salah lapak ya bahasa masih amburadul mohon dimaklumi. sedang dalam proses perombakan ∪ˍ∪🙏