IV

80.2K 11.8K 2.6K
                                    

MALAM ini terasa begitu dingin, Jaehyun keluar dari minimarket menggunakan jaket tebal, ia memakai beanie berwarna hitam di kepala; menutup telinga yang memerah karena suhu menyentuh angka enam belas celcius.

Ketika Jaehyun menghembuskan napas, kepulan asap keluar dari mulut, ia memasukan kedua tangan ke dalam kantung jaket dan berjalan santai menelusuri trotoar yang sangat sepi. Pukul satu malam, siapa yang akan berkeliaran? Terlebih di cuaca sedingin ini.

Jaehyun menunduk, memerhatikan jalan dengan tatapan kosong. Ia merasa begitu janggal akhir-akhir ini, sebelumnya Jaehyun tidak merasakan apapun, namun kemarin ia bisa membuktikan bahwa memang ada sesuatu yang tidak beres. Sekarang sudah memasuki tanggal dua belas, hanya perlu menunggu dua hari lagi hingga ulang tahunnya.

Tinggi tubuh Jaehyun bertambah hingga seratus sembilan puluh sentimeter. Jaehyun merasa bahwa ia adalah Omega yang paling tinggi dan kekar, bukankah aneh? Belum lagi penjaga juga mulai memerhatikan dan membicarakan hal aneh, Jaehyun menjadi sedikit tidak nyaman. Setiap ia berjalan, semua pandangan akan mengarah padanya, itu hal yang tidak biasa.

Jaehyun berhenti melangkah di depan lorong yang tidak asing, ia menatap jauh pada lorong gang tersebut dan mengerutkan kening saat melihat bahwa ada sosok yang berjalan di sana. Entah kenapa, tapi kini kaki Jaehyun melangkah memasuki lorong gelap yang cukup sempit itu.

Lorong tersebut adalah jalan rahasia menuju bukit, Jaehyun selalu pergi ke sana jika ingin menjernihkan pikiran dan menyendiri, menjauh dari segala hal termasuk dunia yang begitu hancur. Beruntungnya tidak ada penjaga yang mengetahui jalan rahasia ini. Pertama kali Jaehyun menemukan ke jalan rahasia, ia tidak sadar bila kakinya membawa ia masuk ke dalam lorong, terus berjalan hingga Jaehyun melihat pintu kecil terbuat dari besi yang menempel di dinding. Bukankah sangat tidak wajar? Seperti ada yang menuntunnya.

Sebelah alis Jaehyun terangkat saat melihat sosok yang ia ikuti masuk ke dalam pintu kecil yang menempel di dinding, Jaehyun pikir hanya ia yang mengetahui jalan rahasia ini? Tanpa rasa takut, Jaehyun mengikuti sosok tersebut, masuk ke dalam pintu dan menemukan kegelapan. Tidak ada cahaya di sana, tapi mata Jaehyun masih bisa menangkap keberadaan beberapa barang seperti meja atau kursi di dalam ruangan tersebut. Ia kembali melangkah, aroma lembab memasuki indra penciuman.

Jaehyun berada di sebuah lorong, semua sisi nya di kelilingi oleh tanah, cukup sulit bernapas di bawah sana. Jaehyun mempercepat langkah kaki dan menaiki tangga, membuka pintu kayu yang ada di atas kepala dan menghirup napas panjang begitu ia sudah memunculkan kepala di luar. Iris cokelat tuanya menatap sekeliling, memerhatikan pepohonan yang ada di sana, cahaya bulan menerangi bukit, cukup terang hingga Jaehyun bisa melihat embun di rerumputan.

"Sudah kuduga jika kau akan mengikutiku."

Tubuh Jaehyun tersentak ketika ada seseorang yang tiba-tiba berdiri di hadapannya, menghalangi cahaya bulan hingga Jaehyun tidak bisa menebak rupa sosok yang baru saja muncul itu. Satu hal yang berhasil Jaehyun tangkap adalah sosok tersebut memiliki tinggi di atas rata-rata.

"Siapa?"

"Sebelum bertanya, lebih baik kau keluar dari sana terlebih dahulu."

Benar, Jaehyun bahkan belum keluar dari lubang di bawah tanah, ia menghirup napas dalam dan memutuskan untuk keluar dari sana, tubuhnya menggigil karena hembusan angin di bukit cukup kuat dari sebelumnya. Seharusnya Jaehyun membawa jaket tambahan! Ini benar-benar dingin, mungkin Jaehyun akan mati karena terkena hipotermia.

Setelah keluar, Jaehyun bisa melihat dengan jelas sosok yang muncul di hadapannya. Tinggi mereka hampir setara walaupun sepertinya Jaehyun sedikit lebih tinggi. Iris cokelat tua Jaehyun menatap lurus sosok tersebut, mengamati. Rambut hitam gelap panjang yang menutupi telinga, iris cokelat terang, bibir tebal danㅡsenyum yang bodoh. Sosok itu baru saja tersenyum padanya.

A L P H A《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang