Happy reading!
~
Pukul setengah sembilan malam dan aku masih dibuat pusing oleh soal dari dosen mata kuliah fisika dasar. Aku menghela napas dan mengecek ponsel. Mendapati chat dari sosok yang sama.
Panggih PGSD : Mles bgt mau ngerjain essay :(
Panggih PGSD : Essay panjang lagi
Panggih PGSD : Yg lebih dari 700 kata
Ah, aku jadi teringat dengan deadline cerita yang akan kubuat. Aku masih butuh 9000 kata. Mataku sudah ngantuk dan aku sudah beberapa kali menguap.
Yaya : Aku juga lagi nggak ada ide buat nambahin 9k kata
Panggih PGSD: Tpi klo nggombalin anak orang lancar😭
Aku tersenyum geli membaca balasan pesannya. Jika yang itu jangan ditanya lagi, sudah pasti lancar jika sedang ada bahan. Begini-gini, aku butuh bahan gombalan yang tidak garing dan bisa bikin anak orang mesem-mesem.
Omong-omong, meski aku sudah belajar menggombal, tapi tetap saja aku tidak bisa meluluhkan hati seorang laki-laki yang semenjak beberapa tahun belakangan membuatku kelabakan.
Dia adalah cintaku diumur 16 tahun. Yang orang bilang, cinta diumur 16 tahun akan mempengaruhi hidupku. Ya, memang benar. Karena cintaku diumur 16 tahun, aku jadi belajar memakai logikaku. Mengedepankan segala pikiran dan membuang perasaan.
Ah iya, menurutku tiap cinta akan melahirkan pribadi yang baru. Dari cintaku di umur 16 tahun, lahirlah pribadiku yang sekarang ini. Tiap apa yang dia lakukan, membentuk diriku sampai saat ini.
Dan itu berlaku pada cinta-cintaku berikutnya. Karena kini, aku punya pribadi baru yang lahir dari seseorang yang entah sejak kapan namanya jadi berlarian ke sana kemari di dalam pikiranku.
Yaya : Siapa? Aku?
Panggih PGSD: Aku dan km :v
Yaya : Ciee
Panggih PGSD: Eh
Yay : He?
Panggih PGSD: I
I? I love you? I hate you? I miss you? Atau apa?
Yaya : I? L? Or M? Or H? Or What?
Ting!
Panggih PGSD: I love you🖤
Aku menepuk pelan pipiku yang memanas. Baru juga dibilang, sudah dipraktikan. Dia cute sekali, iya kan?
Yaya: Yaaah
Yaya : Kukira apa
Panggih PGSD: 😬
Kerjain ah, Haha.
Yaya : Kukira I'm Yours
Panggih PGSD: Eh 🙈
Panggih PGSD: Bikin senyum2 sendiri
Aku tertawa dan memilih kembali menilik tugas. Sudah kuterjemahkan tapi aku belum menemukan jawaban yang tepat. Hm, bagaimana cara mengerjakan soal ini sih?
-
"Kamu pulang lagi kan?"
Aku menoleh pada Mama yang berdiri di ambang pintu kamar. "Iya, Mama. Aku cuma mampir bentar buat ambil buku dan nitipin uang kos," jawabku.
Mama menganggukan kepalanya dan berjalan keluar dengan lemas. Aku menghela napas pelan. Mama ini masih belum sehat betul. Aku masih bisa melihat kondisinya masih belum membaik. Meski sudah keluar dari rumah sakit.
Hari ini aku memang akan pergi ke tempat kosku. Aku akan mengambil buku yang kubutuhkan selama kuliah online. Aku tidak bisa menginap di kos karena pandemi ini belum berakhir, kuliah online masih berjalan dan alasan terbesarnya adalah mama.
Aku tidak bisa meninggalkan rumah begitu saja ketika mama masih belum bisa mengurus rumah. Kalo aku tak ada, siapa yang akan mengurus rumah?
Dan lagi, adik-adikku juga pasti membutuhkanku untuk belajar online yang juga mereka alami. Apalagi Elgio yang sebentar lagi akan mengenakan seragam SMK, dia pasti akan banyak ribut dengan Nirmala bila tidak bisa belajar dengan tenang. Keduanya sama-sama butuh ilmu.
Sejujurnya aku ingin pergi menggunakan bis karena sejak kemarin, Panggih bilang dia akan menjemputku di terminal. Tapi aku sudah menebak dia takan bisa, karena aku memilih berpergian dihari rabu. Hari dengan jadwal terpadat pemuda itu. Hm, maafkan aku, Jipang. Tapi sungguh, kamu lebih baik mengutamakan kuliahmu dibanding aku.
-
Pak Ilyas memberiku waktu satu jam setengah untuk membereskan kos dan menyiapkan barang yang akan di bawa pulang. Aku sampai di kos setelah menempuh 2 jam lebih perjalanan dengan menggunakan motor. Pegal aku nanti.
Aku membuka gembok gerbang dan masuk. Kuketuk pintu dengan dan memanggil Rahayu. Gadis itu menjerit senang melihatku. Aku pun sama.
"Ya ampun, Mbak Yaya! Mbak nginep?"
Kugelengkan kepala dan berujar, "Aku cuma mau bentar. Beresin barang yang perlu kubawa balik."
"Ish, ya udah sana-sana. Hush hush." Rahayu menekuk wajahnya dan kembali memasuki kamar. Aku terkekeh dan memilih berlalu menuju kamarku.
Masuk ke dalam kamarku yang berada di lantai dua dan mulai membereskan kamar. Aku mengambil stok camilan seperti biskuit juga minuman oats dan susu. Aku membaginya dan kumasukan ke kantong kresek. Satu kresek untuk Rahayu dan satu lagi untuk Mbak Ranty.
Ting!
Aku menoleh pada ponselku yang tengah di charger. Tanganku meraihnya dan aku duduk sembari membaca chat yang masuk.
Panggih PGSD : Sudah sampai kos tuan putri?
Bibirku otomatis tersenyum membaca pesannya. Dia baru nanya via tulisan aja aku salting, gimana kalo dia nanya via lisan? Aduh, jantungku auto olahraga pastinya.
Aku membalasnya kemudian menyelesaikan semua urusanku di kos. Berkunjung ke kamar Rahayu sembari menunggu Pak Ilyas kembali dari acara jalan-jalannya. Aku dan gadis itu berbagi cerita dan tawa. Meluapkan segala keluh yang sebenarnya sudah diluapkan saat do chat. Tapi, beginilah kami, tidak pernah bisa puas dalam bercerita.
-
Ting!
Panggih PGSD: Tuan putri udah ngantuk?
Aku kembali memperhatikan ponsel dan membalas pesan. Di kos, aku bisa berbalas pesan dengan pemuda ini sampai pagi. Sampai dia tertidur. Di rumah, aku akan berhenti berbalas pesan ketika aku sudah tak punya sinyal.
Yaya : Belum
Ting!
Panggih PGSD: Aku mau tanya
Tanya apa ya kira-kira? Kupikir tadi dia sedang sibuk mencari uban ibunya. Apa sudah selesai?
Yaya : Tanya apa?
Panggih PGSD: Ikan tu tidur ngga si??
Yaya : Tidur. Tapi nggak merem. Nggak kayak kamu
Benar kan jawabanku? Ikan pasti tidur kan? Aku tidak punya pengalaman dalam hal perikanan, jadi aku tak tahu. Tiap memelihara ikan, aku tak sempat menanyakan waktu tidurnya.
Ting!
Panggih PGSD: Klo tidur, kok dia nggak takut tenggelam ya?
Panggih PGSD: Coba deh, kita renang smbil tidur
Panggih PGSD: Pasti tenggelam
Yaya : :(( Ya gimana kan bedaaa. Dia kan emang idupnya dalem airr
Ya kali ikan tenggelam. Aku geregetan sendiri membalas pesan pemuda ini. Ish, untung stok sabarku masih banyak.
Ting!
Panggih PGSD: Ohh.. beda too
Panggih PGSD: Knpa kucing idup nya ngga di aer aja
Panggih PGSD: Kan di aer bnyk ikan nya
Ck, ya karena kucing itu hewan mamalia. Kalo dia di dekatku, habis dia aku serang dengan jemariku.
Yaya : Karena kucing kan mamalia :( Dia nggak ada insang
Panggih PGSD: Kok mamalia si?
Panggih PGSD: Harusnya mama kucing dong
Panggih PGSD: Kan lg bahas kucing sama ikan
Yaya : Pengin nangis aku
Panggih PGSD: Yaudah nangis aja
Panggih PGSD: Orang lg bahas kucing sama ikan mlah nangis
Dah lah, mending bunuh saja aku di rawa-rawa.
~to be continued~
Uploaded on 22 Agustus 2020
BẠN ĐANG ĐỌC
Kamu & Tugas Dari Semesta [SUDAH TERBIT]
Lãng mạnBlurb : Mahasiswi, single, nggak terlalu bodoh, doyan nonton drama, suka cowok ganteng, dan pemburu wi-fi kampus. Dialah Zoya Zenitha, si gadis ceria yang suka sekali membuat gemas orang di sekitarnya. Pemegang prinsip; 1. Pantang menjalin hubungan...
![Kamu & Tugas Dari Semesta [SUDAH TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/235143927-64-k164282.jpg)