•
•
•
"Aku juga mencintaimu Taeyongie, dan aku sangat merindukanmu. Sangat..." Ucap Jaehyun lirih lalu kembali memagut bibir tipis yang kini terlihat pucat itu.
"Maafkan aku hyung..." Ucapnya disela ciuman mereka.
Taeyong hanya terdiam sembari memejamkan mata, menikmati bagaimana bibir tebal itu melumat miliknya.
Jaehyun melepaskan tautan mereka, menatap mata kekasihnya itu dengan sendu. Perlahan jemarinya menyentuh pipi yang tampak pucat itu, mencoba menghapus jejak air mata yang tak berhenti menetes sejak tadi.
"Ssst... Jangan menangis," lirih Jaehyun dengan suara yang terdengar serak.
Taeyong menatap mata coklat madu di hadapannya itu dalam, menggigit bibirnya bawahnya sambil menahan senyum.
"Kau bilang jangan menangis, tapi kau sendiri menangis, heum..."
Namja Jung itu ikut tersenyum, tangannya reflek menghapus sesuatu yang hendak mengalir dari ujung netranya.
"Aku tidak akan menangis jika kau tidak menangis."
Taeyong merangkulkan lengannya di leher Jaehyun sambil memajukan bibir bawahnya yang melengkung menggemaskan, membuat si lelaki yang lebih tinggi langsung mengangkat tubuh kurus itu dan membawanya untuk duduk di atas paha miliknya.
Namja Jung itu kembali mengusap pipi Taeyong sayang tanpa melepaskan pandangan dari mata bulat kesayangannya itu.
"Mianhae, Jeongmal mianhe..."
Bibir tebal itu sekali lagi mengecup bibir Taeyong sebelum kembali melanjutkan ucapannya.
"Aku mungkin pria yang sangat brengsek, hyung. Tapi asal kau tahu, pria brengsek ini sama sekali tidak ingin kehilanganmu. Tolong...
Aku sadar, kesalahanku bahkan terlalu banyak. Tapi... Bisakah kau memberiku kesempatan? Untuk yang kesekian kalinya..." Lirih Jaehyun penuh harap.
Jaehyun sadar, ia tidak bisa berharap banyak. Terlampau sering ia menyakiti Taeyongnya yang rapuh itu. Bahkan-
"Ya,"
Jaehyun membolakan matanya terkejut. Tunggu, Taeyong bilang 'ya' untuk...
"Ya, aku memaafkanmu. Maafkan aku juga." Ucap Taeyong lagi, seakan bisa mengerti jalan pikiran Jaehyun. Namja Lee itu bahkan memeluk Jaehyun dengan erat, seakan tak membiarkan apapun menghalangi mereka.
Jaehyun, lelaki itu kembali tersenyum. Hatinya merasa lega, bebannya terasa berkurang. Tangan kekarnya kini bergerak untuk balas memeluk namja mungilnya itu dengan erat.
"Terimakasih," ucap Taeyong sambil menggesekkan hidungnya pada leher Jaehyun. Namun tiba-tiba namja cantik itu melepaskan pelukannya lalu bergerak sedikit memberi jarak pada tubuhnya dan Jaehyun. Yah, walau tetap saja ia berada di atas pangkuan pria Jung itu.
"Ada apa?"
"Hubungan kita... Sudah sele-"
Cup
"Tidak, karena aku belum memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita waktu itu. Hanya kau yang mengucapkan itu, tidak denganku." Potong pria Jung itu setelah dengan usilnya kembali mencium bibir si mungil, membuat pipi namjanya itu kini terlihat merona.
"Cantik," gumam si Jung tanpa sadar, membuat namja di pangkuannya berdeham malu.
"Kau cantik, dan aku mencintaimu." Tegas Jaehyun lagi, namun ucapan itu malah membuat Taeyong mengerucutkan bibirnya bibirnya dengan mata yang kini terlihat kembali berkaca-kaca.
YOU ARE READING
My Manager [JaeYong]
FanfictionApa jadinya saat kau mendapat manager baru yang bahkan lebih tampan dari ulzzang? "Woah, dia member NCT yang baru?" "Pabo! Dia itu managernya!" "Benarkah?" #Jaeyong #NCT's member without Jaehyun Only fanfiction
![My Manager [JaeYong]](https://img.wattpad.com/cover/180341245-64-k847385.jpg)