18

214 45 14
                                    

Seseorang pernah berkata, jika kita sedang sangat menginginkan satu hal biasanya hal tersebut terasa sulit untuk digapai. Tapi ketika kita sudah merelakan dan mendapat hal baru, maka sesuatu hal lalu itu akan datang dengan sendirinya dan menempatkan kita dalam sebuah pilihan sulit.

Maka ini lah yang dirasakan Chaeyeon sekarang. Ketika dulu dirinya sangat menginginkan Jeno, tapi Chaeyeon merasa Jeno sangat sulit untuk digapai, dan ketika Chaeyeon sudah melepaskan perasaannya pada Jeno dan mencoba membuka hati untuk Hangyul, sebuah kenyataan seolah mempermainkan Chaeyeon.

Hari itu Chaeyeon tidak memberikan jawaban pasti untuk Jeno, masalahnya dengan Hangyul membuat hatinya semakin gamang. Chaeyeon tidak ingin kembali salah langkah dan justru berakhir menyakiti dirinya sendiri atau dua laki-laki itu.

Entah ini bisa disebut beruntung atau tidak, sudah satu minggu sejak kejadian tempo hari dan Hangyul tidak menemui Chaeyeon sama sekali.

Beruntung karena sebenarnya Chaeyeon butuh waktu untuk berfikir tentang kelanjutan hubungannya dengan Hangyul. Tapi satu sisi hatinya merasa kecewa, segala pikiran buruk berputar dikepala Chaeyeon. Apa mungkin Hangyul sudah tidak perduli padanya, apa mungkin Hangyul lebih memilih bersama Sian dan meninggalkan dirinya, sedangkan sebagian besar hatinya sudah dibawa oleh Hangyul.

"Chae, besok dateng gak ke acara kampus?" tanya Hyewon ketika melihat Chaeyeon sudah berpakaian rapih dipagi hari

"Belum tau"

Chaeyeon duduk disebelah Hyewon dan mulai mengikat simpul sepatunya, hari ini rencananya Chaeyeon akan bertemu dengan seseorang.

"Terus sekarang mau kemana pagi-pagi udah rapih?" tanya Hyewon lagi setelah Chaeyeon menyelesaikan urusan tali sepatunya

"Nganterin Jeno beli sepatu"

Hyewon mengangguk kemudian bergerak menyamankan posisi duduknya, Hyewon berdeham sebelum kembali berbicara pada Chaeyeon.

"Lu sekarang sama Jeno? Gue bukannya mau kepo, tapi lu sama Hangyul gimana?"

Chaeyeon menatap Hyewon kemudian memberikan senyum terbaiknya, Hyewon merasa lega, seminggu ini dia tidak melihat senyum manis milik sahabatnya itu.

"Lu tenang aja, lu sama Yena percaya kan sama gue?"

"Gue percaya sama lu kok Chae, kita cuma mau yang terbaik buat lu"

Chaeyeon terkekeh mendengar jawaban kelewat manis dari Hyewon, gadis ini bukan tipe teman yang selalu berkata sok manis, justru sebaliknya. Gadis cantik ini justru terlampau ceplas-ceplos, Hyewon tidak segan untuk mengumpat jika memang dia tidak suka akan satu hal.

"Jangan gini, serem Hye. Lu mending goblok-goblokin gue deh" kata Chaeyeon sambil terkekeh dan berhasil membuat Hyewon mendengus kesal.

Bunyi klakson mobil terdengar, sudah dipastikan jika itu Jeno. Chaeyeon pamitan kepada Hyewon dan bergegas keluar untuk menemui Jeno.

***

Sore hari ini semua pengisi acara akan melakukan gladi untuk penampilan mereka besok. Kebetulan panggung sudah dipasang jadi mereka bisa menyesuaikan posisi dan formasi saat tampil.

Area kampus belum terlalu ramai karena jam masih menunjukan pukul sebelas siang, baru ada beberapa panitia acara yang hadir, mereka melakukan koordinasi lapangan untuk acara besok, dan mungkin beberapa mahasiswa yang membuat bazar untuk acara besok.

Beda dengan teman-temannya yang lain, Hangyul sudah berada dikampus meskipun mereka seharusnya mulai berkumpul pukul tiga sore.

Hangyul berkeliling area bazar dan sesekali menyapa beberapa orang yang dikenalinya.

PlumpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang