MSF : 24

15.3K 603 133
                                    

Bacanya pelan-pelan, ada hal baru yang di rencanakan sehun disini..

Maaf kalau banyak typo gak baca ulang lagi..

Happy reading

Somi telah bersiap-siap untuk pergi kampus seperti biasa, Somi mematut penampilan nya di cermin yang sudah terlihat cantik dan rapi. Somi tidak pernah menyangka hanya dalam waktu 6 bulan banyak kejutan yang terjadi pada keluarga nya, pernikahan Grace dengan Sehun, meninggal nya Grace, bahkan perasaan nya kepada Sehun yang berubah menjadi cinta. Semuanya terjadi di luar dugaan Somi.

Somi meraih tas nya, namun ia melupakan sesuatu yaitu ponsel nya. Somi berjalan menuju meja nakas namun tidak ada. Somi lalu membuka laci dan matanya menangkap sesuatu yang aneh disana. Somi melihat sebuah pisau kecil namun sangat tajam, seingat Somi ia tidak pernah menaruh pisau disana. Somi meraih pisau itu dan menyentuh nya, pisau tersebut sangat unik namun terlihat aneh.

Somi berfikir tidak ada orang siapapun dirumah ini selain dirinya dan Sehun, apakah pisau itu milik Sehun? Tapi kenapa Sehun harus meletakkan sebuah pisau di kamar nya?. Somi menangkap suatu hal yang mencurigakan, Somi ingat malam kemarin Sehun mengigau menyebutkan kata-kata ingin membunuh, sebelum itu Sehun terlihat aneh, dan sekarang Somi menemukan pisau di laci nya.

Somi ingin berfikir positif tapi kenapa begitu melihat pisau itu Somi menjadi curiga?. Somi menggelengkan kepalanya dengan pelan, ia meletakkan kembali pisau itu di tempat semula. Tidak mungkin Sehun seperti itu, tapi latar belakang Sehun sangat misterius.

Somi menggelengkan kepalanya lagi, ia menutup kembali laci itu dan mengambil ponsel nya yang berada di atas ranjang kemudian turun ke bawah.

Somi turun ke lantai bawah, di dapur ia langsung di sambut oleh Sehun yang baru saja membuatkan nya sarapan, Sehun tersenyum manis ke arah Somi.

"Ayo sarapan dulu".

Somi mendekati meja dan duduk di atas kursi, mata Somi tidak lepas dari Sehun yang terlihat sangat tulus dan perhatian padanya. Sehun kemudian ikut duduk di depan Somi dan mulai memakan sarapan nya.

Somi melihat sorot mata itu memang teduh tapi ada hal yang tidak terbaca disana, Sehun memiliki wajah yang sangat dingin, aura itu terlihat berbeda di bandingkan orang lain pada umum nya.

"Sehun...".

"Hem iya ada apa?".

Somi ingin menanyakan soal pisau itu milik siapa? Dan kenapa bisa ada di kamar nya?.

"Em, tidak ada apa-apa hari ini aku berangkat sendiri saja".

"Tumben sekali?".

"Hari ini aku ada tugas kelompok bersama Jisoo dan Irene, kami akan turun ke lapangan untuk tugas kemungkinan pulang nya sore hari".

"Benarkah? Jadi aku tidak usah mengantar mu?".

Somi tersenyum dan menggeleng. Ia telah menghabiskan sarapan nya.

"Aku akan berangkat sekarang Sehun".

"Tunggu dulu".

Sehun berdiri lalu mendekati Somi yang sedang berdiri lalu memeluknya, kemudian Sehun memberi kecupan singkat di bibir gadis itu. Kecupan Sehun membuat Somi memejamkan matanya, begitu lembut dan manis.

"Pastikan setelah selesai langsung pulang kerumah".

Somi menatap wajah tampan itu kemudian tersenyum. Somi pun memeluk punggung itu dan memberikan kecupan di bibir Sehun.

"Aku akan segera pulang jangan khawatir, aku berangkat sekarang".

Sehun mengangguk, Somi akhirnya tersenyum dan melangkah menuju pintu utama Sehun mengikuti langkah Somi dan memastikan gadis itu benar-benar sudah berangkat. Sehun melihat mobil Somi sudah melaju meninggalkan mansion.

My Step Father ✓Where stories live. Discover now