Chapter 41

7.6K 1.1K 45
                                    

***

Itu terjadi saat Boone menyeringai.

"....Hah?"

Tangan Urso dipelintir secara aneh dan,

Boom—!!!

Dia terbang dan menabrak dinding.

Boom, Boom, Boom, Boom!

Kursi yang hancur terbang di atas kepalanya, di bawah kakinya, dan di tangannya. Seperti anak panah.

Itu terjadi begitu cepat sehingga tidak ada waktu baginya untuk berteriak.

'Oh wow...'

Aku mengagumi apa yang dilakukan Boone, tapi Urso berada di ambang kehancuran saat ini.

Di kapel, hanya langkah kaki Boone yang bergema pelan.

Dia menatap Urso, yang wajahnya tampak membiru dengan mata kusam.

"Bodoh...."

Mata Urso membulat. Hanya mendengar suaranya, dia tahu Boone sebenarnya adalah seorang laki-laki.

"Lebih baik menghancurkan buah pelir, atau membengkokkan penis, ya?"

"Ap, apa... Apa..."

"Oh, jangan khawatir. Kalau kamu tidak menyukai keduanya, ada juga opsi lain yaitu meledakkan bokongmu, bajingan."

Urso, yang menjadi pucat, segera menatap kearah pintu.

"Di- di luar sana! Ada orang disana?! Hei!  Tolong aku!"

Dia berteriak, tapi di luar sunyi.

'Jika seseorang akan datang, mereka pasti sudah datang daritadi.'

Kehadiran para ksatria di depan pintu menghilang saat Urso masuk. Dia pasti sudah menyuap ksatria di kapel untuk tutup mulut.

Itu ganjaran dari perbuatanmu.

"Siapa, siapa, siapa kamu? Pembunuh yang dikirim dari peternakan Dorie? Atau oleh kepala desa? Eh, tidak masalah dari mana kau berasal. Aku akan memberimu tiga kali lipat emas yang mereka bayarkan!"

"Kamu pasti sudah menyimpan banyak uang. Aku tidak tahu berapa banyak yang sudah kamu curi di sekitar sini."

Tapi Boone sama sekali tidak terkesan. Dia mengangkat leher Urso dan mengangkat tangannya yang lain. Kukunya memanjang, tajam seperti pisau.

"Berhenti!"

Aku buru-buru keluar dari tempat persembunyian.

Mata Urso melebar seolah-olah akan jatuh dalam waktu dekat.

"Kau tidyak bole membunuhnya cekarang." (Kamu tidak boleh membunuhnya sekarang)

"Tapi, ada orang di dunia ini yang tidak layak untuk hidup."

"Aku tauk, tapi tidyak bole." (aku tahu, tapi tidak boleh)

Pria ini seharusnya memeriksa kekuatan ilahi milikku.

Jika terjadi sesuatu pada Urso sebelum pemeriksaan ulang, mereka akan berpikir bahwa Dubblede melakukannya untuk memonopoli kekuatan ilahi ku.

Boone tampak tidak senang, tapi segera melepaskan leher Urso.

Urso jatuh dari dinding, dan terduduk di lantai.

"A- anak takdir?"

Lalu dia menatap Boone seolah dia akan mencabik-cabiknya.

"Oh, jadi kau pengawal Dubblede. Kenapa kamu di sini? Kamu berani mencoba dan menyakiti pendeta?!"

"Sepeltinya orang ini belom tauk situasinya saat ini." (Sepertinya orang ini belum tahu situasinya saat ini.)

TBRADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang