XVII

56K 8.7K 2.5K
                                    

ADRENALIN di tubuh Jaehyun terpacu, ia melesat dengan sangat cepat, mematahkan beberapa leher manusia yang menganggu tanpa ragu, seolah ia sedang mematahkan batang kayu yang sangat rapuh. Darah memenuhi pakaian yang Jaehyun kenakan, ia bersembunyi di balik pepohonan dengan napas yang terengah. Lengan atasnya terluka; tertusuk oleh belati tajam milik salah satu penjaga.

Ada sekitar tiga puluh manusia yang tersisa, Jaehyun memunculkan kepala dari pepohonan dan kembali bersembunyi ketika peluru melesat ke arahnya dengan sangat cepat. Ia berusaha menemukan Johnny namun lelaki bermarga Seo itu sepertinya juga tengah bersembunyi. Johnny terluka, perut dan bahunya terkena tembakkan.

Posisinya sangat tidak menguntungkan, Jaehyun menarik napas dalam dan memejamkan mata, berusaha menenangkan diri meskipun emosi di dalam dada masih meluap. Jaehyun meringis; berteriak saat rasa panas menjalar di tangan kanan nya, ia mengerutkan kening ketika ada simbol yang munculㅡseperti tatto. Berwarna hitam, timbul begitu saja, ia mengerang dan menabrakkan punggung pada pohon karena rasanya sangat menyengat.

Napas Jaehyun berubah menjadi tidak stabil, ia menyentuh tatto yang ada di tangan dengan tatapan tidak percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Napas Jaehyun berubah menjadi tidak stabil, ia menyentuh tatto yang ada di tangan dengan tatapan tidak percaya. Bagaimana bisa? Apa yang terjadi?

Suara tembakan kembalin terdengar, Jaehyun menggeram kesal, ia menoleh dan berhasil menemukan Johnny yang terduduk di balik pepohonan rindang, lelaki bermarga Seo itu kehilangan cukup banyak darah.

Jaehyun menjilat bibir bawah sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar dan kembali menerjang, satu lawan tiga puluh? Mari berharap bahwa keberuntungan berpihak pada Jaehyun. Luka tusuk yang terdapat di lengannya perlahan menutup, Jaehyun merasa sedikit heran karena proses regenerasi nya cukup cepat.

Mengambil senjata api di atas tanah, Jaehyun berbalik, iris hijaunya melebar ketika melihat lima peluru di tembakkan ke arahnya, ia mengarahkan tangan ke depan, tindakan yang sangat bodoh. Namun tidak ada peluru yang berhasil menembus kulitnya, Jaehyun mengernyit saat melihat perisai berwarna kehijauan mengelilingi tubuh, berpendar dengan cahaya yang menyejukkan. Perisai tersebut menahan semua peluru yang di arahkan ke tubuhnya.

"A-apa ini?" tanya Jaehyun bingung, sama sekali tidak mengerti dengan apa yang terjadi.

Merasa mendapatkan keberuntungan, Jaehyun mengarahkan senjata AK-101 yang sempat ia ambil di tanah lalu mulai menembak satu persatu manusia secara asal, melampiaskan kekesalan dan berteriak ketika peluru yang di arahkan ke tubuhnya kembali tertahan oleh perisai transparan berwarna hijau.

Semua manusia yang ada di sana berniat untuk lari, mereka ketakutan karena Jaehyun memiliki perisai, itu seperti hal baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun mereka tetap berusaha berjuang, melawan Jaehyun dengan mengarahkan senjata tepat ke tubuh si lelaki bermarga Jung, menembak tanpa jeda menggunakan AK-101 yang terisi oleh tiga puluh amunisi.

Jaehyun membuang senjata yang ada di tangan karena ia kehabisan peluru, iris hijau zamrud nya mengkilat, Jaehyun menyeringai karena tidak ada peluru yang mengenai tubuh, peluru tersebut memantul setelah menabrak perisai miliknya.

A L P H A《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang