Happy Reading
...
Terhitung sudah 7 kali Jerry memeriksa jam saku berwarna silver miliknya. Ia gelisah bukan main saat melihat jarum jam yang menunjukkan angka 4. Hari semakin petang, akan tetapi belum ada tanda-tanda kehadiran Sky. Memang benar jarak dari istana ke mansion Keluarga Roan bisa dibilang agak jauh, tapi seharusnya Sky sudah tiba sejak 3 jam lalu. Estimasi waktu perjalanan Sky terbilang sangat terlambat.
"Apakah Pangeran Sky lupa?" Jerry bertanya-tanya sambil mengetuk-ngetuk meja.
Tidak. Sky tidak mungkin lupa. Sebab pagi tadi Jerry menerima surat dari seekor burung yang isinya menyatakan jika Sky akan menghadiri undangan minum teh di mansion Keluarga Roan sebelum tengah hari.
Jerry mengerutkan dahinya. Memikirkan segala kemungkinan yang membuat Sky terlambat. Ia benci isi kepalanya, tapi .... "Apakah terjadi sesuatu pada Pangeran Sky saat dalam perjalanan?"
Gawat! Jika terjadi sesuatu pada Sky yang merupakan saudara Putra Mahkota Leo sekaligus Pangeran dari kerajaan wilayah timur, maka akan memicu terjadinya perang. Dijambaknya rambut Jerry kuat-kuat. Ia benar-benar frustasi karena skenario terburuk yang berkeliaran di kepalanya.
"Jerry," ditolehkan kepala Jerry pada sumber suara.
"Kakak?"
Seanne, sosok yang dipanggil dengan sebutan kakak oleh Jerry mengambil langkah mendekati adiknya. Dipindainya area sekitar, kemudian berakhir menjatuhkan atensi pada Jerry. Mata indah Seanne menyipit.
"Dimana Pangeran Sky?" Seanne melempar tatapan tajam pada Jerry.
"Aku tidak tahu Pangeran Sky berada dimana. Dia belum menjejakkan kaki di mansion Keluarga Roan," jawab Jerry, yang mampu membuat Seanne menyisir rambut blondenya frustasi.
"Akhirnya kita terseret dalam konflik keluarga kerajaan."
Benar. Jerry tidak bisa menyangkap ucapan Seanne. Dari awal semenjak dirinya mengawasi Pangeran Zeno di hutan saat diasingkan, Jerry sudah terseret dalam permasalahan kerajaan meskipun tidak serumit sekarang.
"Jerry," Seanne memakai tudungnya, lalu menatap Jerry lekat-lekat, "Kita harus menyusuri jalan yang menjadi satu-satunya akses Pangeran Sky untuk datang kemari."
Jerry sudah akan menyahuti perkataan Seanne, tetapi suara laki-laki yang menjadi tunangan sang kakak lebih dulu mendahului. "Tidak. Jerry tidak akan pergi kemana-mana."
"Kenapa Jerry tidak bisa pergi?" Tanya Seanne, yang sarat ketidaksetujuan dengan ucapan Treza.
"Kenapa Jerry tidak bisa pergi?" Treza mengulang pertanyaan Seanne, "Apa kau tidak melihat ini?" Ia langsung menarik tangan Jerry untuk menunjukkan sesuatu, "Apa kau benar-benar tidak menyadari jika tangan Jerry terluka saat melintasi portal bersama Pangeran Zeno?"
Refleks Seanne mengecek tangan kiri Jerry yang diperban. Perasaan kecewa menggerogoti dirinya karena lambat menyadari luka yang didapat Jerry. Seanne marah pada dirinya sendiri. Luka yang didapat karena melintasi portal memakan waktu yang lama dalam proses penyembuhannya. Besar kemungkinan Jerry tidak dapat menggunakan sihir sebaik biasanya.
Seanne mengusap rambut Jerry, "Jaga Pangeran Zeno baik-baik."
Hanya kalimat itu yang bisa Seanne ucapkan. Sebelum berlalu dari sana, ia mengalihkan pandangan pada Treza. "Kita cari Pangeran Sky. Aku tidak mau nama baik Keluarga Roan tercoreng karena difitnah menjadi dalangnya jika terjadi hal buruk pada Pangeran Sky."
Seanne mengambil langkah tanpa berkata lebih lanjut. Meninggalkan dua laki-laki yang memandang punggung kecilnya yang menghilang dari balik pintu. Tak berselang lama Treza meregangkan badannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sleeping Prince | Haechan
Fiksi PenggemarAntara dunia satu dengan yang lain benar-benar berbeda. Sky, sebut saja namanya begitu. Anak tunggal dari keluarga Cakrawala itu mengalami hal di luar nalar dalam waktu yang sebentar. Yah, sebentar bagi orang lain, tetapi lama bagi dirinya. Mimpi...