Chapter 42

7.5K 1.1K 42
                                    

Kekuatan ilahi aku ganti jadi kekuatan suci yakk :))

Happy reading~

***

Sesuai perintah anak takdir, pendeta itu melakukan sesuatu agar kekuatan suci anak itu tidak dapat diukur dengan tepat.

Bahkan setelah tersedak tiang gantungan, hilang dalam sejarah, dan jiwa lenyap, dia dipaksa untuk melakukan sesuatu yang bahkan bisa membuatnya dikritik selama beberapa generasi.

'Kekuatan suci yang melekat pada anak itu bahkan jauh lebih besar dari sebelumnya.'

Seperti danau dengan mata air, tubuhnya dipenuhi dengan kemurnian dan kekuatan suci.

Dia tidak bisa memastikan jumlah pastinya, tapi setidaknya 21 pendeta di gereja pusat—tidak, itu kekuatan suci yang luar biasa yang sebanding dengan seorang kardinal.

Dan semua itu sambil mempertahankan iblis.

Yang lebih aneh lagi adalah gadis mengerikan itu tahu bagaimana memanipulasi hasil verifikasi kekuatan suci.

"Mengarang hasilnya? Itu tidak mungkin!"

"Vewifikasi adalah cara unyuk memeliksa seberapa besar kekuwatan suci milikku. Twapii bagaimana kalaw kamu menarik kekuatan suci ku selama vewifikasi berlangsung? Jwadi pada akhirnya, kekuwatan suci ku tidak akan terlalu besar."

Mereka yakin, para pendeta tidak akan memperhatikan trik mereka.

"Pelacur jahat."

'Apa kau pikir aku akan tetap berdiam diri menderita seperti ini?'

Mata Urso bersinar terang.

'1. Urso tidak boleh memberi tahu siapa pun tentang apa yang terjadi di kapel hari ini dan identitas Leblaine.'

Itu adalah salah satu perjanjian kontrak kemarin.

'Dengan kata lain, jika aku tidak menceritakan apa yang terjadi di kapel kemarin—'

Bibir Urso melengkung.

"Krux!"

Saat dia berteriak, seorang lelaki tua dengan punggung lebar masuk.

"A- apa anda memanggil? Ur- Urso."

"Kemarilah dan tulis surat untuk memberi tahu mereka sesuatu saat para pendeta belum tiba."

"A-apa yang harus aku tulis di surat itu?"

Saat Urso menjelaskan keseluruhan situasinya, Krux berkata, "Ah!" dan mengangguk dengan cepat.

"Anak takdir mengurangi kekuatan sucinya dengan sengaja, apakah itu cukup?"

Urso menyeringai mendengar kata-kata Krux.

Krux-lah yang berulang kali mengirim surat palsu ke sistem untuk memeras uang dari orang-orang di sekitarnya.

Mereka sangat selaras tanpa banyak bicara.

Saat Krux menyelesaikan surat itu dan meraih gagang pintu, Urso memberi isyarat padanya.

"Bawa masuk gadis-gadis itu ke kamar tidur sebelum kamu meninggalkan gereja."

"Si- siapa yang harus saya bawa?"

"Gadis-gadis muda rasanya enak."

Melihat Krux bergegas keluar, Urso mengangkat bibirnya.

'Siapa yang berani mengancam siapa.'

Tingkat kecerdasan mereka jauh berbeda.

Saat anggota tubuh anak itu dikoyak di gereja, dia akan menyadari siapa yang telah dia sentuh dan akan menyesali kesombongan yang dia tunjukkan sebelumnya.

TBRADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang