XXVIII

62.8K 8K 1.7K
                                    

SAAT ini Jaehyun berada di ruang latihan, hanya ada lima Alpha yang menemani. Termasuk Chanyeol serta Johnny, mereka berdua ingin melihat kekuatan Jaehyun. Segel ketiga yang tidak terbuka membuat Chanyeol sedikit khawatir, ia tahu bahwa Jaehyun tidak bisa mengeluarkan seluruh kekuatan, bila lelaki bermarga Jung itu bersikeras, nyawa yang akan menjadi taruhan.

Cahaya kehijauan berpendar dari tubuh Jaehyun, ia sedang berkonsentrasi mengendalikan perisai yang pernah melindungi Jaehyun dari serangan peluru. Chanyeol bilang perisai tersebut kemungkinan bisa melindungi semua Alpha yang berada di jangkauannya, jadi Jaehyun akan mencoba.

Urat kehijauan bermunculan di dahi serta leher Jaehyun, wajahnya memerah, ia berusaha keras untuk melindungi Alpha lain. Itu sudah menjadi tugas Jaehyun sebagai Elder. Untungnya, hanya Alpha yang akan pergi berperang, mereka tidak bisa membawa Omega atau Beta karena itu akan lebih beresiko.

"Perisainya mulai membesar," gumam Chanyeol takjub, ia menyentuh perisai berwarna hijau terang milik Jaehyun yang mulai menyelimuti tubuh. "Rasanya hangat."

Sebelah alis Johnny terangkat, ia yang berada di belakang Jaehyun pun mulai di selimuti oleh perisai milik si lelaki bermarga Jung. Energi di dalam perisai tersebut sangat besar, rasanya cukup hangat, Johnny menggerakan tubuh secara leluasa, ia menoleh ke belakang dan memasang seringai saat melihat Yuta yang mendengus.

Oh, hampir semua Alpha masih menyimpan kekesalan pada Jaehyun. Fisik dan hati mereka terluka karena di kalahkan dengan sangat mudah! Bahkan kini Jaehyun bisa mengalahkan lima Alpha sekaligus tanpa mengubah warna matanya, peningkatan yang cukup menakjubkan.

Mata Jaehyun terbuka, ia menghembuskan napas kasar dan menoleh ke belakang, tersenyum puas saat mengetahui bahwa perisainya menyelimuti semua Alpha yang ada di ruang latihan. Yah walaupun Jaehyun membutuhkan banyak tenaga dan kosentrasi penuh, tapi ia cukup senang mengetahui bahwa ia bisa melakukannya!

"Bagus, ini baru lima, nanti kau harus melindungi sepuluh." ujar Mingyu seraya menepuk-nepuk kedua tangan dengan malas, "kuharap tidak ada yang mati."

Chanyeol berdehem pelan, ia menatap Mingyu dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. "Kau tahu bahwa hal tersebut sangat sulit di kabulkan. Berperang, itu tandanya kau sudah siap bila nyawamu menjadi taruhan. Aku tidak tahu seberapa banyak dari kita yang akan selamat nantinya, tapi kuharap usaha yang kita lakukan ini membuahkan hasil yang bagus."

"Benar," Johnny menarik napas dalam dan menatap satu persatu Alpha yang ada di ruangan tersebut. "Kuharap di medan perang nanti kalian tidak hanya mengandalkan kekuatan, tapi juga gunakan otak untuk berpikir. Bukankah Alpha adalah tingkatan tertinggi? Kita pintar, memiliki banyak akal."

Rowoon memutarkan bola mata bosan. "Kau merasa bahwa dirimu yang terbaik dalam menggunakan otak?"

Sebelah sudut bibir Johnny terangkat; ia tersenyum remeh. "Setidaknya aku berpikir untuk menghindari serangan Jaehyun dari pada mengumpankan diri, karena aku tahu bahwa aku tidak bisa menang."

"KAU!" bentak Yuta dan Mingyu bersamaan, keduanya tidak terima bila Johnny mengatakan fakta menyedihkan seperti itu.

Jaehyun menggeram. "Diam!" perisai kehijauan di tubuhnya menghilang, Alpha tone keluar dari belah bibirnya. "Bisakah kalian membiarkanku berkonsentrasi?" nada suaranya terdengar begitu rendah, sarat akan kemarahan.

Semua Alpha di sana terdiam; menelan air liur dengan susah payah, mereka tidak bisa menggerakan tubuh. Ini adalah pertama kali mereka semua mendengar Alpha Tone milik Jaehyun yang begitu mutlak, tidak terbantahkan.

Menghela napas panjang, Jaehyun akhirnya berjalan menuju kursi yang terletak di sudut ruangan, menjauhkan diri dari semua Alpha yang seketika langsung terkulai lesu, efek dari Alpha tone yang Jaehyun keluarkan sudah menghilang. Itu benar-benar mengerikan! Seolah Jaehyun bisa mengendalikan semua ras tanpa terkecuali.

A L P H A《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang