Prolog

229 8 1
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 12 siang, tapi wanita bernama Raina ini masih belum bangun dari tidurnya

kring.... kring....

bunyi telpon masuk memaksa Raina membuka matanya

"halo..." kata Raina

"......"

"tarifku per malam 10 juta rupiah"

"......"

"apa kau gila?"

Raina langsung menutup telponnya. Penelponnya tadi sangat aneh, bagaimana bisa dia bertanya tarifku permalam tapi ingin membayarku seumur hidup.

Raina tidak mau ambil pusing masalah itu karena ia berpikir kalau itu hanya orang iseng.

Dia masih mau bersantai mengingat betapa puasnya dia semalam.

Seorang pengusaha yang dia tidak tahu darimana datangnya, menghubungimya dan langsung menyewanya untuk 1 malam. dan dia membayar tarif Raina 2 kali lipat.

Raina segera bergegas menuju ke tempat dimana ia ditunggu.

30 menit perjalanan menggunkan taksi online dan Raina akhirnya sampai di depan sebuah rumah yang sangat besar. Mungkin ini rumah terbesar yang pernah dia masuki.

"permisi pa, saya ada janji sama pa Leo" ucap Raina kepada satpam penjaga

"mba Raina ya... silahkan ikuti saya mba..." kata si satpam

Raina sedikit kebingungan ketika si satpam malah mengambil motor matic nya dan menyuruhnya naik.

dan Raina menyadari sesuatu, terlalu memakan banyak waktu untuk berjalan dari pagarnya menuju ke pintu masuk rumah tersebut.

setelah si satpam mengantarkan Raina sampai depan pintu, ia hanya menyuruhku masuk tanpa memberitahuku apa apa.

dan setelah Raina melangkahkan kaki nya masuk ke dalam itu merupakan sesuatu yang tidak pernah ku sesali seumur hidup.

Raina tersadar dari lamunannya

"gaada tamu malem ini... me time aja deh hari ini" gumam Raina

Raina menghabiskan waktu berjam jam hanya untuk memanjakan tubuhnya dan melakukan kegiatan kegiatan ringan.

Tak terasa matahari sudah hampir tenggelam dan Raina masih tidak tahu harus melakukan apa. Mungkin ini keuntungan menjadi seorang wanita malam, bekerja secara santai dan sangat menghasilkan.

Tiba tiba nomor yang tadi siang menelponnya untuk menyewanya seumur hidup muncul kembali di layar handphonenya

"lu mau apa sih sebenernya?" tanya Raina dengan emosi

"...."

"buat apa gw harus nemuin lu?" tanya Raina

"...."

"darimana lu tau rumah gw?"

"...."

"okok gw kesana, tapi jangan ke rumah gw" ucap Raina dan dia langsujg menutup telponnya

Raina langsung bersiap siap dan berangkat menuju kafe tempat dia bertemu

To be Continued

nyoba nyoba doang nulis romace

The PandoraWhere stories live. Discover now