Chapter 45

7.6K 1.1K 185
                                    

***

Viscount Roman diam-diam memanggil para pengikut.

"Kita harus menjatuhkan Theodore Dubblede, dan membunuh anak takdir demi masa depan Dubblede!"

Namun, kata-kata Roman tidak menarik bagi para pengikut.

"Apa itu perlu?"

"Apa?"

"Aku lebih suka melihatnya sebagai hal yang baik."

"Anak takdir itu palsu! Orang biasa!"

"Yah, itu cuman rumor."

Seorang pengikut yang berkata begitu, tersenyum dan melihat orang lain.

"Apa kamu tidak menyaksikan kebaikan yang dilakukan oleh nona kecil kita terakhir kali?"

"Itu menakjubkan."

"Dia juga dipastikan telah meningkatkan kekuatan sucinya. Tampaknya, gereja sangat gembira."

"Faktanya, sangat jarang orang meningkatkan kekuatan suci mereka."

Para pengikut, yang mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah mengakui Leblaine sebagai keluarga Dubblede, berubah pikiran, dan segala macam pujian diberikan padanya.

"Tidak ada yang secantik dan murah hati seperti dia."

"Tidak peduli seberapa kecil seorang anak, mereka dapat membedakan antara kejahatan dan kebaikan, jelas bahwa dia adalah malaikat yang turun dari surga saat dia menyelamatkan kita, meskipun kita melakukan itu."

"Orang ini...!!! Kendalikan dirimu. Gadis kecil itu bukanlah anak takdir, tapi iblis yang telah mempengaruhi Duke!"

Pengikut lainnya berteriak, "Oho!"

"Kamu terlalu banyak bicara!"

"Hidupmu diselamatkan oleh nona kecil, kamu harus bersyukur sedikit!"

Para pengikut bekerja sama dan mengusir Roman.

***

Setelah makan malam, Duke memanggilku ke kantor.

Aku berdiri di depannya dan melirik Duke.

"Leblaine."

"Iya."

"Kenapa kamu tidak memberiku cincin bunga?"

"Apa?"

Saat aku menatapnya, dia menunjuk ke Henry dan Isaac, yang tersenyum cerah.

Mereka mengulurkan tangan dan melihatnya sepanjang hari, sambil berkata, "Bahasa bunga cinta" dan "Cinta Leblaine." dan akhirnya, itu terdengar sampai ke telinga Duke.

Aku menunjuk jari telunjuk Duke.

"Dyuke, udah ada cincin disituh."

Aku berkata sambil menunjuk ke setempel Dubblede di jari telunjuknya. Segera dia melepas cincin itu dan melemparkannya ke Nos.

"Tidak ada lagi cincin."

Bisakah dia membuangnya seperti itu...?

Itu pemandangan yang luar biasa karena saat itu, Duke Vallua memegang setempel seperti mengagungkan benda itu.

'Hari sudah gelap untuk menemukan bunga violet.'

Aku bertanya-tanya apa yang harus aku lakukan dan menemukan tulip kuning tersangkut di vas.

Aku membawanya dan membuatkan cincin bunga untuknya.

Bunga tulip memiliki batang yang tebal, jadi aku tidak bisa mengikatnya menjadi cincin, jadi aku mengubahnya menjadi gelang.

TBRADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang