Syilla 9

1.7K 108 1
                                    


Sabtu ini merupakan hari libur sehingga Syilla masih tidur dengan nyenyak padahal sudah jam sembilan pagi.

Ceklek

Vano membuka pintu kamar sambil geleng geleng melihat kelakuan putrinya ini.

"Lala,bangun nak udah jam berapa ini sayang."Ucap Vano lembut sambil menepuk nepuk pelan pipi Syilla

"Eghh"Guman Syilla

"Hey bangun,katanya mau beli furniture buat kamar kamu sayang."Ucap Vano

"Iya Pi.."Ucap Syilla dengan suara serak khas bangun tidur.

"Sana siap siap."Ucap Vano sambil mengacak rambutnya kemudian keluar dari kamar.

Syilla berjalan sempoyongan menuju kamar mandi.

***

"Pagi semua.."Sapa Aldo menuruni tangga menuju meja makan.

"Pagi.."Ucap Abrar dan Vina serempak.

"Udah jam sembilan masih pagi emangnya Re?"Tanya Abrar.

"Maap salah,Rere ulang ya."Ucap Aldo kemudian menaiki tangga kembali kemudian turun.

"Selamat pagi menjelang siang semua.."Ucap Aldo ceria,malah di kacangi Ayahnya.

"Jawab dong Pa."Ucap Aldo.

"Males."Ucap Abrar santai sambil menyesap kopinya.Membuat Aldo mendengus.

"Kamu mau kemana Mas?"Tanya Vina melihat Abrar berdiri dari kursi.

"Mau ke rumah calon mantu."Ucap Abrar santai sambil memasuki kamar.

"Ada ada aja Papa kamu Re."Ucap Vina menggeleng gelengkan kepalanya.

"Biarin aja Ma."Ucap Aldo.

"Kamu mau roti atau nasi goreng?"Tanya Vina.

"Nasi goreng aja Ma."Ucap Aldo.

***

Sekitar tiga puluh menit Syilla keluar dari kamar kemudian berjalan menuju meja makan.Ia menggunakan celana jins panjang,dengan kaus hitam polos serta rambut yang di ikat menjadi satu.kemudian mencomot dua roti tawar yang sudah di olesi selai oleh Satya.

"Ck bikin sendiri La."Ucap Satya

"Pelit amat elah."Ucap Syilla santai sambil memakan roti itu.Membuat Satya mendengus.

"Temenin gue yuk Sat."Ucap Syilla.

"Kemana?"Tanya Satya.

"Beli furniture buat kamar gue."Ucap Syilla

"Nggak bisa gue mau jemput Rahma di bandara."Ucap Satya.

"Wih..calon kakak ipar gue mau dateng."Ucap Syilla bahagia

"Hm,senin sekolah di tempat kita."Ucap Satya.

"Mantep dah."Ucap Syilla kemudian berjalan menuju tangga.

"Mau kemana?"Tanya Satya.

"Ke atas mau ngeliat apa aja yang mau di beli."Ucap Syilla.

Setibanya di kamar atas hanya terdapat sebuah kasur berukuran king size dan lemari berwarna abu abu.Syilla melihat lantai kamar membuat nya terseyum karna berwarna abu abu pula.Sementara dinding sudah di cat dua hari yang lalu berwarna abu abu pula.Setelah selesai ia berjalan kebawah dengan santai,mata Syilla berbinar saat melihat Abrar di ruang tamu bersama Vano.

"PAPA"Teriak Syilla berlari ke arah Abrar.Membuat kedua orang yang ada di ruang tamu mengalihakan peratiannya.

"Papa apa kabar?"Tanay Syilla setelah bersalaman dengan Abrar.

"Papa baik sayang."Ucap Abrar tersenyum.

"Papa ngapain kesini."Ucap Syilla bingung.

"Papa mau ngasih tau kalo senin Papa berangkat ke Surabaya."Ucap Abrar.

"Berapa lama Pa."Ucap Syilla.

"Dua minggu aja jadinya."Ucap Abrar membuat mata Syilla berbinar.

"Yes,jadi ketemuan sama anak Papa bisa di percepat dong."Ucap Syilla semangat.

"Iya." Ucap Vano di depannya.

"Tapi Lala nggak bisa nganterin Papa"Ucap Syilla menunduk.

"Nggak Papa sayang,Papi kamu kan nganterin Papa."Ucap Abrar.

"O iya kamu jadi pergi?"Tanya Vano.

"Jadi,tapi nggak sama Satya Pi."Ucap Syilla.

"Sama siapa jadinya."Ucap Vano.

"Sama temen."Ucap Syilla.

"Yaudah."Ucap Vano.

Syilla pamit ke kamar pada mereka berdua.Syilla bingung mengajak siapa.

"Gue ajak Aldo aja deh."Ucap Syilla kemudian ia menelpon Aldo tapi ia tak memiliki nomornya.

"Mintak Satya aja deh."Ucap Syilla kemudian menelponnya karna malas naik ke atas.

"Hallo Sat bagi nomer Aldo dong"

"Gue masih di kamar bego"

"Gue males ke atas"

"Iya iya"

"Mantep"
 
Tut tut

Setelah mendapat no Aldo Syilla langsung menghubunginya.

"Hallo Al ini gue Syilla"

"Kenapa La?"

"Lo sibuk nggak"

"Nggak kok kenapa"

"Temenin gue yuk"

"Boleh boleh lima belas menit lagi gue nyampe"

"Oke"

Tut tut

Syilla langsung menyambar jaket levisnya kemudian keluar dari kamar.

"Papi Lala barangkat ,Pa Lala berangkat ya."Ucap Syilla berpamitan.

"Hati hati sayang."Ucap Vano.

Syilla mengacungkan jempolnya.Syilla menunggu di depan gerbang sambil memainkan handphonenya.

"Sorry lama."Ucap Aldo tiba di hadapannya

"Nggak papa."Ucap Syilla tersenyum.

"Ada tamu La?"Tanya Aldo.

"Iya camer gue dateng."Ucap Syilla seadanya sambil memakai helm.

"Yuk Al."Ucap Syilla sudah naik ke motor Aldo.

"Oke"Ucap Aldo.

'Kayak nya itu mobil Papa deh'Batin Aldo.

"Al kita ke mall ya "Ucap Syilla.

"Ngapain?"Tanya Aldo.

"Ada deh."Ucap Syilla terkekeh

Setelah tiba di mall mereka berdua langsung berjalan ke dalam sambil bergandengan tangan.

"Mau kemana La."Ucap Aldo.

"Gue mau beli furniture."Ucap Syilla.

"Oh ke tempat langganan gue aja."Ucap Aldo menarik lembut tangan Syilla.Setibanya di tempat furniture Syilla dan Aldo berkeliling mencari berbagai macam pernak pernik yang Syilla suka dan semuanya berwarna abu abu.

"Lo suka abu abu La?"Tanya Aldo.

"Iya, adem aja gitu mata gue liat nya."Ucap Syilla.

Setelah merogoh kocek hampir 1,5 M Syilla memutuskan keluar dari toko furniture.

"Kemana lagi nih?"Tanya Aldo.

"Lo udah makan?"Tanya Syilla balik.

"Udah sih cuma tadi pagi."Ucap Aldo.

"Kuy makan "Ucap Syilla samangat,membuat Aldo gemas di buatnya.

Mereka berjalan menuju restoran cepat saji yang ada mall.Setelah selesai mereka pulang ke rumah

***

syilla (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang