15 : All is over?

148 34 263
                                    

Happy Reading Beib♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading Beib♡






















“jangan menunduk, aku jadi tidak bisa melihat wajah cantik mu”

Seorang laki-laki yang baru saja yang tengah berjongkok itu, mengangkat dagu gadis yang di sekapnya –Yuna, dengan jari telunjuknya. Membuatnya dapat melihat mata sang empunya yang sudah terbasahi oleh air mata yang sudah turun sejak tadi.

Lelaki itu menunjukkan smirk-nya, lalu tertawa kecil. Ada kebahagiaan tersendiri baginya melihat gadis yang biasa dirinya pantau dari jauh dan selalu terlihat ceria bahkan sampai tertawa lepas itu, kini hanya menampilkan wajah ketakutan dan meminta untuk di lepaskan.

Yuna menyipitkan matanya, netranya sedikit sakit dan tidak bisa menyesuaikan cahaya berlebihan dari flash ponsel yang di arahkan oleh lelaki itu ke wajahnya. Ingin mengakhiri penderitaan, Yuna memalingkan wajahnya dengan kasar, sehingga telunjuk lelaki itu tidak lagi berada di dagunya.

Yuna memejamkan matanya, membuat air matanya kembali lolos begitu saja. Ia sangat takut. Takut dengan keadaan, dan takut dengan pria yang tidak di kenalnya itu. Jangankan untuk mengenali, Yuna bahkan tidak dapat melihat wajah pria itu karena tempatnya berada sekarang sangat kurang pencahayaan.

Sedaritadi, pria itu hanya mengatakan dan menanyakan sesuatu yang tidak di mengerti oleh Yuna, bahkan ia sampai bermain tangan karena gadis itu hanya menggeleng ketika menjawab beberapa pertanyaan dari pria itu.

Saat ini Yuna ingin berteriak, sangat. Ia juga ingin sekali melawan dengan cara apapun itu. Tapi apa yang bisa di lakukannya dengan keadaan sekarang? terduduk di lantai menekuk lutut, dengan tangan yang terikat oleh tali kasar di belakang punggungnya, juga mulutnya yang di balut kain –membuat lidahnya keluh dan tidak dapat mengeluarkan kata-kata. Bahkan kakinya pun ikut terikat.

Sungguh tragis.


“aku orang yang memberikan mu stiky note-stiky note itu”

Mendengar pengakuan yang tidak di sangka-sangka itu, membuat Yuna langsung melebarkan matanya. Pikirannya pun langsung terlempar dan beberapa kalimat yang ada di stiky note yang ia dapat belakangan ini tiba-tiba berputar di kepalanya.

Sungguh, tiba-tiba teringat hal itu membuatnya semakin ketakutan. Bahkan air matanya kembali lolos sekali lagi dari kelopak matanya.

Padahal ia benar-benar ber-positif thinking dalam menghadapi berbagai ancaman yang di tujukan padanya. Berharap itu akan segera berakhir dan tidak akan mendapatkannya lagi.

Tapi ternyata kennyataan berkata lain. Orang yang selalu menerornya, kini berada tepat di hadapannya.

siapapun.. tolong..” lirihnya dalam hati.

Pria itu –Woobin, kembali menggangkat dagu Yuna, bedanya kali ini ia menggangkatnya dengan kasar.

“kenapa menangis? aku bahkan belum apa-apa”  ujarnya kemudian, di akhiri dengan tawa kecil.

My savior & protector : Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang