20. Baper

161K 18.4K 2.1K
                                    

Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti

Jangan lupa untuk vote dan coment~

Hari ini adalah hari senin. Seluruh murid SMA Trisakti berkumpul di lapangan, bersiap untuk mengikuti upacara bendera. Mulai dari kelas 10-12 berkumpul menjadi satu. Lain halnya dengan Alexa, ia masih berdiri di depan gerbang sekolah. Arthur berdiri di depan Alexa seraya bersedekap dada.

"Masukin baju lo!" titah Arthur pada Alexa. Pasalnya Alexa berpenampilan urakkan. Baju yang dikeluarkan, lengan baju yang digulung, dasi yang dipasang asal. Sangat tidak mencerminkan pelajar yang baik.

"Males." balas Alexa.

"Masukin sendiri atau gue yang masukin!"

Astaga, ucapan Arthur terdengar ambigu. Buru-buru Alexa merapihkan pakaiannya sebelum kejadian yang tidak diinginkan terjadi.

"Udah," ucap Alexa malas.

"Pasang dasi lo yang bener!"

"Gue ga bisa pasang dasi," ucap Alexa jujur. Walaupun ia sudah kelas 11, tapi ia tetap tidak bisa memasang dasinya sendiri dengan rapih. Ada yang sama?

Arthur menghela nafas. Ia mendekat ke arah Alexa lalu memakaikannya dasi. Alexa yang diperlakukan seperti itu pun pipinya memerah, jarak dirinya dengan Arthur sangat dekat. Bahkan ia bisa mencium aroma maskulin dari tubuh Arthur.

Setelah selesai memakaikan Alexa dasi, Arthur merogoh saku celananya. Ia mengeluarkan sebuah jepitan rambut berwarna pink lalu memasangkannya pada sisi rambut Alexa.

"Cantik." bisik Arthur lalu pergi meninggalkan Alexa yang masih diam mematung.

Sialan!

Bisa-bisanya Arthur membuat Alexa baper lalu pergi begitu saja. Seakan tersadar, buru-buru Alexa berlari ke lapangan dan masuk ke dalam barisan peserta upacara.

Upacara berlangsung, terik matahari membuat siswa-siswi mengeluh. Sudah 30 menit mereka menunggu Pak Tedy selesai berpidato. Bahkan beberapa murid perempuan sudah ada yang jatuh pingsan.

Tidak lama pun upacara telah selesai. Seluruh murid bubar, masuk ke dalam kelas masing-masing. Alexa berjalan di koridor, beberapa murid menatap Alexa. Ada yang menatap kagum dan benci, tapi ia hiraukan.

Alexa masuk ke dalam kelas dan langsung duduk di kursinya. Ia mengernyitkan dahinya saat melihat teman-temannya yang menatapnya aneh.

"Lo kesambet? Tumben lo pake seragam rapih." tanya Elisa.

"Gue rasa dia amnesia." timpal Disya.

"Gue mau jadi anak baik." balas Alexa seadanya.

"Anak baik atau pacar baik buat Arthur." goda Elisa menaik turunkan alisnya.

Alexa yang mendengarnya pun tertawa. "Dua-duanya."

"WOI DUDUK DI TEMPATNYA MASING-MASING, PAK ASEP DATENG." teriak Rafi, laki-laki penjaga pintu kelas.

***

Alexa dan teman-temannya berjalan beriringan di koridor sekolah, tujuan mereka saat ini adalah kantin. Tidak lupa, mereka menggoda para lelaki yang melewati mereka dengan rayuan dan gombalan maut mematikan.

"Dono temennya Kasino sama Indro, sini lo!" teriak Alexa saat melihat Dono yang akan berjalan memutar arah.

Dono meneguk salivanya. Mau tidak mau ia harus menghampiri mereka.

"Ada apa?" tanya Dono seraya membenarkan letak kacamatanya.

"Lo tau ga kenapa kalo donat selalu bolong tengahnya?" tanya Elisa memulai aksinya. Sontak Dono menggelengkan kepalanya tidak tahu.

"Karena yang utuh dan bulat hanya cintaku untukmu." sambung Elisa.

Dono mengangguk. "Udah? Ada lagi?"

Sontak Alexa dan yang lainnya menganga, kecuali Sherly yang menatap Dono aneh.

"Lo ga baper?" tanya Cindy.

"Baper itu apa?" tanya Dono balik.

Kompak mereka mendengus. Gagal sudah rencana mereka. Tanpa menjawab pertanyaan Dono, mereka pun pergi meninggalkan Dono yang diam mematung.

Alexa dan teman-temannya memasuki area kantin. Bisikan-bisikan para tukang gosip pun mulai terdengar, mereka membicarakan penampilan Alexa yang tampak berbeda hari ini. Alexa yang mendengarnya pun mengedikan bahunya acuh, malas meladeni tukang nyinyir.

Teman-teman Alexa sudah duduk di tempat biasa, sedangkan Alexa berjalan menghampiri Arthur yang duduk bersama teman-temannya. Alexa meletakkan bekal makannya tepat dihadapan Arthur lalu mengambil bakso milik Arthur.

"Makasih," ucap Arthur datar.

Alexa mengangguk. Ia pergi menghampiri teman-temannya seraya membawa mangkuk berisikan bakso ditangannya dengan hati-hati.

"Lo tadi bilang apa? Gue ga salah denger kan?" tanya Kevin heboh. Wajar saja, Arthur paling irit berbicara. Bahkan untuk pertama kalinya ia mengucapkan kata 'makasih' pada orang.

"Wajar aja dia bilang gitu sama pacarnya sendiri," ucap Revan santai seraya menuangkan sambel pada mie ayamnya.

Kevin melotot. "Lo beneran pacaran sama Alexa? Kok gue ga dikasih tau sih."

"Barusan gue kasih tau lo," ujar Revan.

Kevin mengerucutkan bibirnya kesal. Populasi perempuan cantik di SMA Trisakti berkurang satu karena Arthur.

Alexa memakan makanannya dengan tenang. Sesekali Alexa menimpali teman-temannya yang membicarakan tentang balapan nanti malam.

Elisa mendapatkan undangan dari Rio, ia mengatakan akan ada balapan nanti malam. Phoenix, sang raja balapan liar kembali menantang Alexa untuk balapan. Alexa yang ditantang pun tidak menolak, dengan senang hati Alexa menerimanya.

"Gue boleh duduk disini?" tanya Adrian yang berdiri disamping Alexa.

"Ga!" jawab mereka kompak.

Adrian tidak mengikuti ucapan mereka, dengan santainya ia duduk di samping Alexa. Sontak Alexa bergeser, sedikit menjauh dari Adrian.

"Cowok gatel, gausah seenaknya lo! Udah tau ga diizinin, maen duduk aja disebelah Alexa." geram Cindy.

"Sekolah ini bukan milik lo, gue bebas duduk dimana aja," ucap Adrian santai.

Elisa tersenyum miring. "Lo lupa sekolah ini punya gue?"

"Kena kan lo! Mangkanya jadi cowok jangan kegatelan." sinis Cindy melihat wajah pucat pasi Adrian.

Adrian yang merasa dipermalukan pun pergi dari hadapan mereka. Ia mengumpati Cindy dalam hati, bisa-bisanya gadis polos seperti Cindy mempunyai mulut mercon.

TBC


Jangan lupa untuk vote dan coment agar Author semakin semangat nulis ceritanya hehe♥️

Follow Instagram @aniintnputri_
Spam like juga postingan aku hehe:v

NEXT?

COLD KETOS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang