40. Homeschooling

152K 15.6K 756
                                    

Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti

Jangan lupa untuk vote dan coment~

Setelah kejadian kemarin, Alexa dikeluarkan dari sekolah. Elang yang merupakan donatur di sekolah tersebut pun marah-marah dan bahkan ia mengancam akan mencabut donaturnya. Tapi berkat Naya, Elang tidak jadi melakukan hal itu.

Alexa memutuskan untuk homeschooling. Ia juga sadar bila terlalu banyak aktivitas akan berdampak buruk pada janinnya. Arthur yang mendengarnya tentu saja senang, walaupun ada rasa sedih karena ia tidak bisa melihat Alexa saat disekolah.

Jam 5 subuh Arthur sudah muntah-muntah di wastafel. Alexa dengan senantiasa menemani Arthur seraya memijat belakang leher Arthur. Setelah Arthur selesai muntah, Alexa membimbingnya menuju ranjang.

Alexa membaringkan tubuh Arthur di ranjang. Saat Alexa akan beranjak, Arthur terlebih dahulu menarik tangannya sehingga ia terduduk kembali. Arthur menaruh kepalanya di paha Alexa, wajahnya berhadapan dengan perut rata Alexa yang terbalut baju tidur. Tangan Arthur mengangkat sedikit baju Alexa ke atas lalu wajahnya ia benamkan diperut Alexa.

"A-arthur," ucap Alexa menahan geli dipermukaan perutnya karena sesekali Arthur mencium perutnya.

"Baby jangan nakal." gumam Arthur di depan perut Alexa seraya melingkarkan tangannya di pinggang Alexa.

Arthur memang tersiksa oleh morning sickness yang sering ia alami setiap pagi, tapi ia menikmatinya. Malah Arthur sangat bersyukur jika yang mengalami morning sickness adalah dirinya, bukan Alexa.

"Minggir dulu, aku mau buat susu," ucap Alexa mendorong bahu Arthur pelan.

"Lima menit lagi." lirih Arthur mengeratkan pelukannya di pinggang Alexa.

Alexa sangat paham mengapa Arthur sangat manja pada dirinya. Sejak kecil, Arthur kurang kasih sayang orang tua. Ibu tirinya selalu menyiksa Arthur dan Deon pun selalu pergi kerja ke luar kota. Mulai sekarang, Alexa akan menjadi istri sekaligus ibu untuk Arthur.

"Ayo bangun, udah lima menit loh. Aku harus bikin susu hamil," ucap Alexa menepuk pipi Arthur pelan.

Tiba-tiba Arthur bangun lalu menatap Alexa dengan mata berbinar. "Biar aku yang buat!"

Setelah mengatakan itu, Arthur langsung berlari keluar kamar membuat Alexa terbengong. Entah kemana sifat dingin Arthur, Alexa pun tidak tahu. Alexa memutuskan mandi terlebih dahulu, ia mengambil handuknya lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Arthur kembali dengan segelas susu ditangannya. Mungkin Alexa sedang mandi, pikir Arthur saat mendengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi. Ia menaruh gelas susu diatas nakas lalu duduk di sofa sambil menunggu Alexa selesai mandi.

Cklekk

Tidak lama pun Alexa keluar dari kamar mandi. Ia mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk. Alexa melirik sekilas ke arah Arthur lalu duduk di kursi depan meja rias.

Arthur bangkit dari duduknya. Ia menghampiri Alexa yang sedang mengeringkan rambut panjangnya dengan hairdryer. Arthur merebut hairdryer dari tangan Alexa lalu ia mulai mengeringkan rambut Alexa.

Alexa yang diperlakukan itu pun tersenyum tipis. Ia menatap wajah serius Arthur di pantulan cermin. Dalam hatinya ia merasa bersyukur memiliki suami seperti Arthur, dingin tapi penuh perhatian.

Setelah selesai mengeringkan rambut Alexa, Arthur mematikan hairdryernya. Ia mengecup puncak kepala Alexa sekilas lalu berjalan menuju kamar mandi.

"Suami idaman." gumam Alexa.

Alexa memutuskan menyiapkan segala keperluan Arthur. Tidak lupa juga tas dan sepatu Arthur pun Alexa siapkan. Sesudah semuanya siap, ia melirik sekilas ke arah nakas. Alexa meminum susu hamil yang dibuat Arthur hingga tandas.

Dirasa semua kebutuhan Arthur telah siap, ia pun keluar kamar. Sepertinya menyiram tanaman di depan rumah tidak buruk, apalagi menghirup udara pagi yang terasa sejuk.

"Bi, Alexa dimana?" tanya Arthur pada Bi Yuyun saat tidak melihat Alexa di ruang tamu maupun dapur.

"Di depan, tadi katanya mau nyiram taman." jawab Bi Yuyun sopan.

Arthur melotot. Buru-buru ia memakai dasinya asal seraya berlari keluar rumah. Ia merebut selang yang ada di tangan Alexa lalu membuangnya asal ke tanah.

"Kenapa kamu nyiram tanaman?!" tanya Arthur emosi.

Alexa menundukkan kepalanya. "A-aku cuma pengen nyiram tanaman di pagi hari kayak gini."

Tubuh Alexa bergetar mencoba menahan tangisnya. Melihat kilatan marah dari mata Arthur membuat Alexa takut. Entah kenapa Alexa menjadi cengeng, mungkin karena hormon kehamilan.

Arthur menghela nafas. Mungkin ia sudah kelewatan karena tidak dapat menahan emosinya. Ia pun menarik tubuh Alexa kedalam pelukannya lalu mengusap-usap punggung Alexa yang kini sudah menangis.

"Maaf." bisik Arthur. Alexa hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

Setelah dirasa Alexa cukup tenang, Arthur pun membimbing Alexa agar masuk ke dalam rumah. Ia mendudukkan Alexa di kursi kosong.

"Mau makan apa?" tanya Arthur lembut.

Alexa mununjuk ke arah roti. Arthur pun mengangguk. Ia mengambil selembar roti lalu mengolesinya dengan selai strawberry, selai favorit Alexa. Setelah selesai, ia menyodorkannya pada Alexa.

"Suapin." pinta Alexa dengan wajah memelas.

Astaga, Arthur yang melihatnya pun merasa gemas. Ingin sekali ia mengigit pipi chubby Alexa, tapi ia urungkan. Arthur dengan telaten pun menyuapi Alexa dengan roti.

Sarapan telah selesai, kini saatnya Arthur pergi sekolah. Guru yang akan mengajar Alexa pun sudah datang. Seorang perempuan muda yang umurnya 23 tahun.

"Itu tadi kakak kamu ya?" tanya perempuan itu yang bernama Vina. Ia dengan terang-terangan menatap Arthur yang sedang memakai helm dengan penuh minat.

"Suami saya," jawab Alexa datar lalu pergi dahulu meninggalkan Vina yang diam mematung.

"Maaf." cicit Vina yang merasa malu, ia mengikuti langkah kaki Alexa menuju ruang tamu.

TBC

Holla readers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Holla readers...
Beberapa part lagi menuju ending~

Jangan lupa untuk vote dan coment agar Author semakin semangat nulis ceritanya hehe♥️

Follow Instagram @aniintnputri_
Spam like juga postingan aku hehe:v

NEXT?

COLD KETOS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang