39 : Sirius di matamu

12K 2.1K 760
                                    


****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Fyuh~ Akhirnya selesai juga!"

Mark menyeka kening dengan punggung tangannya, merasa kalau keringat di tubuhnya mengalir tanpa henti.

Oh tentu, mereka-Mark, Jaehyun, Jennie dan Hanbin-baru saja selesai menyiapkan pesta kejutan untuk si penyihir kecil setelah seharian waktu mereka habiskan.

Rencana yang dibuat Mark tempo hari, ternyata adalah sebuah pesta api unggun di tengah perbukitan ladang bunga. Diselingi acara barbeque, lelaki yang sudah dianggap Taeyong sebagai adik itu sudah membawa empat buah tenda yang baru saja ia dirikan melingkar di api unggun menyala.

Mark pernah mendengar Taeyong yang bercerita padanya kalau si penyihir kecil mendambakan berkemah di ladang bunga, melihat taburan benda angkasa di malam hari, dan berbaring di rerumputan liar.

Huft, permintaan yang sederhana. Tapi terima kasih, jika saja ia diajak berbaring di rerumputan oleh Taeyong maka ia menolak.

Mark tidak mau ada semut atau binatang kecil masuk ke celana dalamnya. Ia punya pengalaman buruk akan hal itu waktu ia masih menjadi gelandangan dulu.

Dan sebagai adik yang baik, tentu Mark harus mengabulkan keinginan Taeyong. Ia ingin membalas budi atas kebaikan si penyihir kecil berkepala putih itu.

Dan jadilah kini, mereka selesai menyiapkan pesta kejutan untuk Taeyong.

Penuh perjuangan sangat. Apalagi bagian dimana Mark membangunkan Jaehyun dan masuk ke kamarnya, menjumpai dua cicak jantan itu tengah bergerumul indah di selimut.

Jika saja Jaehyun tidak sulit dibangunkan, mungkin Mark tidak akan berakhir menggendong manusia penuh beban dosa itu dari lantai dua sampai mobil. Oh tentu, Mark tidak berani membangunkan Jaehyun dengan suara lantang, jika tidak-maka kucing betina disampingnya yang tengah tertidur pulas (Taeyong) akan ikut bangun juga. Mark tidak ingin pesta kejutannya gagal.

Merepotkan!

Tapi tidak apa-apa, Jaehyun sudah ada disini sekarang. Dia berkontribusi banyak dalam hal babu-membabu, tak rugi juga Mark membawa Jaehyun bersamanya.

"Dan sekarang yang kita lakukan hanyalah menunggu Taeyong hyung datang," Mark duduk di bangku kayu yang ada di dekat api unggun.

"Ada guling ada bantal, apa rencana dimana Jeno dan Jaemin menjemput Taeyong batal?" Hanbin yang hanya mengenakan kaus tanpa lengan, merebahkan dirinya santai di tikar gulung.

Mendengarnya, Jaehyun yang sejak tadi mengatur nafas karena merasa lelah sambil menatap api unggun segera menggertak rahang. Bahkan kaleng soda ditangannya ia remat sampai mencekung ke dalam.

Mark tahu gerik Jaehyun, ia melirik sekilas Hanbin yang keceplosan menyebut nama Jeno di perkataannya membuat lelaki pantun lovers itu menggigit bibir panik.

Apart to come | Jaeyong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang