Syilla 16

1.2K 69 0
                                    


"Aduuhh,siapa sih."Ucap Syilla kesal.Syilla mengalihkan pandangannya ke depan,bola matanya membesar melihat siapa yang ia tabrak.

"Hehehe maap Om."Ucap Syilla pada Ferdy.

"Ngapain kamu di luar?"Tanya Ferdy.

"Jamkos Om,Lala bosan di kelas."Ucap Syilla cengengesan.

"Kan bisa tidur kek,atau main hp,atau apalah asal jangan keluar."Ucap Ferdy.

"Lala tidur di gangguin Om."Ucap Syilla.

"Lari keliling lapangan lima putaran."Ucap Ferdy.

"Yah item Lala ntar Om."Ucap Syilla.

"Bodo amat,cepet Om awasin."Ucap Ferdy sambil mendorong pelan bahu Syilla agar berjalan menuju lapangan.

Setibanya di lapangan Syilla kembali melihat Ferdy dengan wajah memelasnya.

"Apa kamu,ayo mulai."Ucap Ferdy.

Syilla mendengus kesal kemudian mulai berlari mengelilingi lapangan.Banyak pasang mata yang memperhatikan Syilla karna hukumannya di awasi oleh Ferdy sang kepala sekolah.

"PAK FERDY NYEBELIN!!"Teriak Syilla memebuat murid lain membulat kan bola matanya.Berani sekali Syilla berkata seperti itu pada kepala sekolah.Mereka saja hanya menatap mata Ferdy tidak berani.

'Untung teriaknya panggil Pak,untung untung'Batin Syilla.

***

Aldo duduk di kursi bersama Satya sambil bermain game.

"Lala mana Al?"Tanya Satya.

"Keluar tadi "Ucap Aldo

"PAK FERDY NYEBELIN!!"Teriakan Syilla yang menggema hingga ke kelas tertengar oleh Satya dan Aldo karna kelas dekat dengan lapangan.

"Lah itu suara Syilla bukan"Ucap Arga.

"Iya,samperin."Ucap satya.

Satya,Aldo dan Arga keluar dari kelas,mereka melihat Syilla yang berlari sambil teriak teriak pada Ferdy yang mengawasinya.Mereka bertiga berdiri di samping Ferdy.

"JADI KEPSEK JANGAN NYEBELIN PAK,SAYA KESEL!!"Teriak Syilla masih berlari.

"BODO AMAT BAPAK NGGAK PEDULI!!"Teriak Ferdy,membuat murid yang menoton tertawa,Ferdy yang mendengar suara bising mengalihkan peratian nya ke belakang,ternyata banyak yang menonton Syilla

"Ngapain kalian keluar,masuuk!"Ucap Ferdy tegas,mereka semua langsung berlarian menuju kelas masing masing.

"BIARIN AJA KALI PAK,MEREKA NONTON ARTIS DI HUKUM."Teriak Syilla.

"JANGAN BANYAK OMONG KAMU,LANJUTIN AJA LARI NYA"Teriak Ferdy.Ia terkekeh berhasil mengerjai keponakannya itu.

Syilla menyelesaikan hukumannya,keriangat bercucuran di pelipisnya.Wajahnya memerah.Syilla tiba di hadapan Ferdy,Satya Aldo,dan Arga dengan nafas tak teratur.Ia menengadahkan kedua tangannya pada Ferdy.

"Ngapain kamu?"Tanya Ferdy.

"Bagi duit,Lala haus."Ucap Syilla cengengesan.

"Nyesel gue hukum ni anak."Ucap Ferdy geleng geleng kepala.

"Nih."Ucap Ferdy memberi uang lima ribu.

"Mana cukup Om,jus alpukat tujuh ribu."Ucap Syilla.

"Hadeeh,bocah ngeselin amat."Ucap Ferdy sambil menoyor kepala Syilla.membuat Aldo dan yang lain cekikikan.

"Nih,jajanin yang lain."Ucap Ferdy menyerahkan uang seratus ribu.

"Yeey makasih Om."Ucap Syilla,ia langsung berlari kecil menuju kantin,padahal masih jam pelajaran.

"Makasih Om."Ucap tiga laki laki tampan itu serentak kemudian meninggalkan Ferdy.

"Woy La tunggu."Ucap Arga ikut berlari.

Setibanya di kantin Syilla langsung membeli jus alpukat dan air mineral.Ia duduk di salah satu kusri di pojok kantin.Sambil bermain ponsel ia menghabiskan air mineral dan juga jus alpukatnya.

"Kenceng amat lari lo La."Ucap Arga setibanya di kantin.

"B aja kali Ar lo aja yang lelet lari nya."Ucap Syilla mengejek membuat Arga mendengus.

***

Sudah lebih dari sebulan Syilla sekolah di SMA Vanora.Syilla sudah sangat dekat dengan Aldo,mereka pulang bersama,kekantin bersama,dan kadang Syilla juga menunggu Aldo latihan futsal,dan di hari minggu mereka menghabiskan waktu bersama.Terkadang Satya merasa iri pada Aldo karna Syilla akhir akhir ini lebih sering bersama Aldo di banding dirinya.Namun Satya mengerti itu, adiknya telah dewasa.

Dengan kedekatan Syilla dan Aldo, Syilla juga sering di buat kesal dan jengkel pada Serly yang semangkin hari semangkin gencar membully Syilla disaat Syilla sendiri.Mulai dari menampar,menyiram minuman,menjambak rambut dan lainnya.

Saat ini di jam istirahat Aldo,Arga,Satya,Yoga,dan Adrian menghabiskan jam istirahat dengan bermain futsal di lapangan outdoor.Syilla dan Rahma menonton mereka berlima.Tak hanya mereka berdua yang menonton ada banyak para siswa yang menonton disini.

Syilla berdiri disamping Rahma sambil meminum jus alpukat.Tak lama setelah itu seorang lelaki yang Syilla tak tahu namanya datang dan berdiri di samping Syilla.

"Hai."Ucap lelaki itu pada Syilla.

"Hai."Ucap Syilla se adanya.

"Gue mau nanya."Ucap lelaki itu.

"Apa?"Tanya Syilla.

"Lo di bayar berapa sama tiga laki laki itu sampe lo bisa pake fasilitas mereka terutama Satya hm.."Ucap lelaki itu.

'Wah ngajak war di cowok.'Batin Syilla.Syilla tak menjawab ia hanya diam saja dengan tatapan lurus.

"Kok lo mau aja sih main main sama mereka?"Ucap lelaki itu dengan smriknya.Tangan Syilla mengepal kuat secara tidak langsung ia sudah mengatakan bahwa Satya,Aldo,dan Arga adalah lelaki brengsek dan Syilla adalah jalang.

"Mending main sama gue,gue bakal bayar lebih dari mereka."Ucap lelaki itu.Hanya Rahma dan Syilla yang mendengar apa saja yang di ucapkan lelaki itu karna mereka berdiri agak jauh dari keramaian.

Bugh

Syilla langsung meninju pipi lelaki itu dengan nafas memburu membuat ujung bibir lelaki itu sobek.

"Secara nggak langsung lo udah bilang kalau gue jalang."Ucap Syilla pelan namun tajam sambil mencengkram kuat krah bahu lelaki itu.Semua perhatian teralihkan pada Syilla.Bahkan Satya sudah berhenti berlari mengejar bola.

Lelaki itu tersenyum smrik sambil mengelus pipi Syilla.

"Kenapa?nggak mau?"Tanya lelaki itu.

"Bangsat."Umpat Syilla.

Bugh

Bugh

Syilla kembali meninju lelaki itu dengan emosi memuncak.Satya berlari menuju Syilla dan langsung memeluknya dari belakang.

"Udah La pliss."Bisik Satya.Syilla langsung pergi meninggalkan kerumunan entah kemana.


***

syilla (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang