Kasus

5.8K 320 11
                                    

Saat Aqmar berjalan ingin mendekati Zakiyah, tiba tiba Aqmar menghentikan langkah nya saat melihat Farzan yang berjalan mencari Zakiyah. Aqmar langsung pergi meninggalkan Zakiyah sebelum Farzan menemukan nya disana. Sementara Zakiyah, masih ketakutan dan terlihat sangat gugup walaupun Aqmar sudah pergi.

"Kenapa? Apa kamu baik baik saja?" Tanya Farzan setelah melihat Zakiyah yang ketakutan.

Tanpa menjawab, Zakiyah langsung memeluk Farzan dan menangis.

"Kenapa? Apa ada yang menganggumu? Katakan kepadaku." Ucap Farzan.

"Aku baik baik saja, aku hanya merasa sedih melihat Erina yang harus mengalami semua ini disaat dia sudah mencintai Aydan." Jawab Zakiyah dalam isak tangisnya.

***

Setelah kelas selesai, Aqlan berjalan dari kelas menuju parkir untuk kembali kerumah, karena hari ini Aqlan tidak memiliki pekerjaan di studio. Saat melewati lapangan basket, tiba tiba seorang junior menghentikan Aqlan dan membawanya ke tepi lapangan.

"Maaf Kak, saya dari jurusan Arsitektur di semester pertama. Kami kekurangan anggota basket, karena dia tiba tiba terkena flu. Maukah Kakak menggantikan nya? "

"Kenapa aku?" Tanya Aqlan kebingungan.

"Kakak tinggi dan bertubuh Bagus, jadi saya pikir tidak mungkin Kakak tidak bisa bermain. Ayolah Kak, ini menjadi pertandingan penting kami, karena kalau kami membatalkan nya, kami tidak akan mendapatkan kesempatan untuk bermain di lapangan lagi."

Aqlan terlihat berfikir dan melirik pria yang terus menerus memohon kepadanya itu. Akhirnya, Aqlan menerima tawaran itu dan mengganti bajunya. Setelah mengganti baju, Aqlan meletakkan tas kamera nya di tepi lapangan dan mulai bergabung dengan anggota yang lainnya.

Pertandingan kemudian dimulai, Aqlan bermain dengan baik, karena memang Aqlan sering bermain basket sendiri di lapangan yang ada dirumahnya. Pertandingan terus berlangsung, sorak sorakan dari para gadis di tepi lapangan begitu terdengar ramai.

"Wah siapa itu? Apa dia seangkatan kita? Dia terlihat muda dan tampan."

"Aku suka tubuh dan wajahnya, aku ingin menjadi baju itu agar bisa memeluknya."

"Aku akan mencari tahu siapa dia."

"Kudengar namanya Aqlan, dia jurusan Fotografi."

Begitu lah gosip gosip dari para gadis saat melihat Aqlan bermain di lapangan. Melihat keramaian yang tidak biasa itu, membuat perhatian Ayesha menjadi tercuri. Dia penasaran dan melirik apa yang terjadi, namun tidak biasanya dia penasaran akan hal seperti itu. Saat melihat siapa yang dibicarakan para gadis itu, Ayesha langsung melirik tajam kepada semua gadis. Ayesha merasa sakit hati melihat para gadis yang sibuk memperhatikan Aqlan.

Setelah pertandingan usai dan kemenangan berada di tim Aqlan, Aqlan keluar dari lapangan dan mengambil tas kamera nya. Beberapa gadis kemudian berlari menghampiri Aqlan dan mencoba untuk berkenalan dengan Aqlan.

"Hai, aku dari semester pertama, apa kamu juga dari semester pertama? " Tanya salah seorang gadis.

"Aku di semester 3." Jawab Aqlan sambil menggandeng tas kameranya.

"Ahh ternyata kamu lebih tua, apa boleh kita bertukar nomor?" Tanya gadis yang lain.

"Aku tidak ingat nomorku dan aku tidak membawanya." Jawab Aqlan.

Kring!! Kring!!!!

Tiba tiba suara Hp Aqlan berbunyi, tentunya hal itu membuat Aqlan menjadi tidak enak kepada para gadis.

"Kamu membawa Hp mu, kenapa kamu berbohong?" Ucap Ayesha yang sudah berdiri di hadapan Aqlan.

Para gadis yang ada disana kemudian melirik Ayesha dengan tatapan tidak suka.

Traces Of Marriage(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang