'16 - Memar Pertama Hansung

471 82 15
                                    

!fiksi !drama !harshword !katatidakbaku


(16)

"Lo inget gak, cerita kakek. Kalo gak salah masih jaman penjajahan belanda. Kakek buyut kita kan asli Melayu Singapura kan. Nah mbaknya kakek buyut kita nikah sama orang indo yang punya bengkel Kapal tapi sampe kepisah keluarga gitu. Inget gak?"

------

"Kayaknya omongan lo waktu itu bener deh, bang?"

Minhyun noleh ke Joshua, dua-duanya lagi nongkrong di kafenya Sehun. Sedang tu anak lagi sibuk ngatur persediaan kafe yang baru dateng.

"Omongan apaan?" dahi Minhyun ngernyit.

"Ituloh, yang pas lo cerita tentang kakek buyut kita."

Minhyun manggut manggut, "Ya terus?"

Joshua muter bola matanya, mau nabok takut dosa. Gak nabok tangannya gatel.

"Iya maksud gue. Taehyung itu pasti sodaraan kita."

"Pffft." bunyi nahan tawa kedenger, mengintrupsi dua saudara itu buat dongak. Terpampanglah tubuh tegap Sehun yang baru aja gabung duduk.

"Ya kali sodara" remehnya, ngambil gelas Joshua. Diminum ampe kandas.

"Elah. Lo gak mikir." Dengus Joshua, merutuk dengan bibir mengerucut. Ngebuat Minhyun napuk keningnya.

"Gak mikir gimana? Malah setelah dipikir-pikir, lebih gak masuk akal kalo kita emang punya sodara jauh." balas Sehun, julurin tangan ngambil kentang gorengnya Minhyun.

"Gini ya. Emang bener kakek buyut kita kepisah dari mbaknya. Terus karena perpisahan itu lah ngebuat kakek keliling Indo nyari mbaknya. Di pertengahan jalan, karena terlalu lelah buat balik lagi ke negaranya. Kakek numpang tinggal di salah satu rumah penduduk sederhana, kalo gak salah semingguan, kan. Karena keluarga itu memperlakukan kakek buyut dengan sopan dan baik. Pas pulang kakek buyut ngehadiahin mereka berupa harta dan pesta besar-besaran. Dari cerita itulah, kakek kita buat tantangan supaya kita bisa tinggal sama orang lain kayak kakek buyut. Dan mendapat perlakuan yang sama baik pula. Selesai."

Muka Mihyun sama Joshua langsung nge flat, datar banget kayak kayu jati yang baru diamplas.

"Itu cerita umum keluarga kita geb**." saut Joshua.

"Akh!" noyor kening Sehun pake telunjuknya, "Omongan lo gak becus"

Sehun ngusap keningnya lembut, "Omongan lo yang gak becus, kalo emang Taehyung itu keluarga kita. Pasti keluarga mbak kakek buyut kita juga nyariin kakek pas dia nginep seminggu rumah orang, sama kayak kakek buyut."

Minhyun ama Joshua termenung, kalo dipikir lagi omongannya si Sehun ada benernya juga. Tapi-

"Gak gak. Gue masih mikir Taehyung itu keluarga kita."

"Yaudah serah." saut Sehun muter bola matanya dan berlalu dari sana. Tertinggalah Joshua dan Minhyun yang baru sadar seluruh makanan mereka diabisin Sehun.

"WOI GEBLEE GUE BAYAR DISINII. NGAPA LO NGABISIN SEMUANYAA."

Diwaktu yang sama

Bukan Keluarga?! | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang