Ashilya menatap Doyoung kesal. Namun sepertinya Doyoung tidak mengerti. Justru kini Doyoung menyuruh keduanya berkenalan.
Sebenarnya enggan sekali Ashilya melakukan itu. Tapi si gadis muda yang sudah menyodorkan tangannya itu membuat Ashilya luluh. Bukan karena apa apa. Hanya tidak sopan saja.
"Kim Inyi." ucap gadis itu saat Ashilya menjabat tangannya.
"Kim--- Ashilya Lee." jawab Ashilya yang hampir saja keceplosan.
"Kok marganya beda?" heran Inyi.
"Iya. Butuh proses untuk menyamakannya." kata Ashilya sambil melirik Doyoung.
"Kenapa begitu?" tanya Inyi yang masih penasaran.
"Ya kenyataan begitu."
"Ka Ashilya---"
"Kalian lanjutin aja makanya." potong Ashilya karena tidak ingin mendengar pertanyaan gadis itu lagi.
"Gw gw balik--" perkataan Ashilya terhenti saat Doyoung menggenggam tangannya.
"Kemana--"
"Pulang lah!" sentak Ashilya pada genggaman Doyoung dan berlalu pergi.
"Dih!! Doyi kok engga ngejar aku?!" kesal Ashilya yang tidak merasakan tanda tanda Doyoung mengejarnya padahal ia sudah sampai di luar cafe.
"Bodo ya! Bodo!!" kesal Ashilya merutuki keinginannya untuk di kejar.
"Sadar diri Ashilya!" ucap Ashilya sebelum berlari menuju mobilnya.
Brakk
Ashilya menutup pintu secara bar bar.
"Huft... Huhuhu... Jahat banget sih!!" kesal Ashilya kemudian menelungkupkan kepalanya pada stir.
"Huhuhu mamaaaa anakmu--"
Clek Brak
Bunyi pintu mobil yang terbuka dan tertutup kembali membuat Ashilya menengadahkan kepalanya sebelum kembali menelungkupkannya kembali.
