delapan ; teman dirga

1.4K 176 3
                                    

CHAPTER 8 : temen dirga





Vanya menggenggam tali tas yang ia rangkul di bahu kirinya, cewek tomboy itu menyesap plastik teh es sambil memegang bungkusnya dengan tangan kanan. Matanya menyapu seisi parkiran yang semula penuh, kini sudah tersisa beberapa kendaraan saja.

Dan orang yang ia tunggu belum juga keluar.

Vanya menggigit bibir, mulai cemas. Cewek itu berjalan mendekati tempat sampah yang ada didepan gerbang parkiran, membuang bekas sedotan dan plastik tehnya.

Matanya kembali melirik kearah sekolah sebrang, menunggu sosok yang ia tunggu sejak setengah jam yang lalu.

Matanya menangkap Agatha yang tengah berjalan keluar parkiran, denggan atensi tertuju pada layar ponsel.

"Kak Agi!"panggilnya sambil mengangkat tangan melambai lambai.

Suaranya yang besar sampai ditelinga Agatha, buktinya gadisi itu menoleh dengan wajah yang sedikit terkejut.

Vanya tanpa aba aba menyebrang, untungnya jalanan daerah sekolah mereka ini emang sepi.

Cewek itu tersenyum, "Kak Agi baru balik?" tanya Vanya yang dibalas anggukan pelan oleh Agatha.

"Vanya ngapain masih disekolah? belum balik?"

Vanya menipiskan bibir, lalu menggeleng sambil tersenyum tipis. "Lagi nunggu temen"

Tatapan Agatha berubah, kini senyum mengejek muncul disudut bibirnya. "Temen apa temen, hm?"

Vanya tampak melotot, lalu memukul lengan Agatha malu, singkatnya cewek itu ambyar.

"Anak SMA apa SMK dek?"tanya Agatha sambil terkikik pelan.

Vanya menoleh, menjawab dengan malu malu, "SMA kak"

Agatha mengangguk paham, "berarti anak sekolahku dong, kelas berapa?"

"11 kak, anak ipa 3"

Agatha menunjukkan raut terkejut, "eh? temen sekelasku? siapa?"

Vanya menipiskan bibir, menimang nimang sekilas. Kalau Agatha sudah tau begini, apa gunanya Vanya diem diem?

"Andika kak"

Agatha jadi bungkam. Ekspresi cewek itu mendadak datar, walau diselingi sedikit mesem mesem dalam hati.

Kenapa adik sepupunya ini harus dekat dengan temannya Dirga?!

"Kak?"

Agatha masih diam, belum berani membuka mulut. Vanya sampai melambai lambaikan sepuluh jarinya didepan wajah cewek itu.

"Kak Agii?"panggilnya sekali lagi.

"Hm?" Agatha berdehem, kemudian tersenyum canggung lalu menggeleng.

"Kak Agi kenal Dika?"tanya Vanya pelan, terdengar seperti cicitan kecil.

Agatha menarik ujung kardigannya, menyibukkan diri. "Kenal kok"

Vanya tersenyum polos, mengangguk paham. Cewek itu melirik singkat pada parkiran, kemudian menelan ludah lagi.

"Kak Agi nunggu siapa?"

Agatha menoleh, "Hm? Gojek"

Vanya mengangguk lagi, kemudian perlahan melipat bibir. "Kak, masih rame ngga didalem? Aku mau nunggu didalem aja"

"Udah sepi, Nya. Kalo mau nunggu didepan lobi aja, di deket lapangan masih banyak anak IPS lagi pada futsal"jelas Agatha, lalu mengadah pada ujung jalan.

"Ohh..oke deh kak, duluan ya"pamitnya singkat lalu berlalu memasuki area SMA.

Agatha hanya menangguk membalas, mulai kembali memandang ke jalan raya. Diam dim cewek itu melirik Vanya yang mulai memasuki area parkiran.

"Ck, temennya Dirga" wajah cewek itu tampak mesem, jadi malas memikirkan tentang hal ini.

Melihat jaket hijau khas tiba tiba lewat didepannya, Agatha bergegas pulang tanpa berpikir lama.

Cewek itu harap Vanya nggak tau tentang Dirga sama antek anteknya.

***

"Males banget gue anjir, elu kenapa hobi banget sih ngelempar tanggung jawab"gertak Dirga kesal, cowok berkacamata disebelahnya—Ronny berdecak.

"Ini gue ngebantuin lo Ga"bela Ronny dengan wajah protes.

Dirga menghela berat, "Lo bikin gue masuk ke masalah yang lebih besar, tau gak?"

Ronny menarik bantal kucingnya, menghempaskan jauh jauh dan duduk mendekat pada Dirga.

"Kemarin lo protes gak wajar ke dia, lo gak ada niatan buat minta maaf?"

Dirga melipat bibir terdiam, cowok itu melirik tajam pada Ronny yang sudah cengengesan.

"Tapi lo kan nyuruh gue gantiin lo nemenin dia ke fansign, dimana letaknya gue bisa minta maaf bego?"

Jaden menggeleng pelan, "Elu yang bego." cowok itu menarik gelasnya dan meneguk pelan, "kalo lo baik baikin dia pas fansign dapet lah waktu buat minta maaf"

Jaden tersenyum menggoda Dirga, "sekalian confess"

Dirga melotot kemudian melempar bungkus kue bekas Ronny kearah Jaden kesal, "apasih gila"

Jaden terkekeh, "kalian tuh cocok tanpa sadar"celetukan cowok itu membuat Dirga mencibir.

"Gini gini" Ronny merubah posisi seolah menggurui.

"Meskipun gue ini jomblo dan belum pernah pacaran, tapi gue gak mau temen gue yang jelek ini jomblo juga kayak gue."

Dirga mendelik, "Gue bukannya gak laku anjir, gue males aja"

Ronny melebarkan mata, "APA JANGAN JANGAN LO GAY—"

Dirga menghantam kepala Ronny keras, semakin kesal. "Jangan ngadi ngadi lo heh"

"Kalo gue nembak Vanya, ngebet banget gak sih kedengerannya?" celetuk Dika tiba tiba.

Dirga, Ronny dan Jaden menoleh, kemudian mengangguk bersamaan. Ronny memasang wajah kesal, "Jelas lah nyet, baru minggu lalu gue nyiduk elu berduaan ama dia"

Dika berdecak sebal, "ya terus gimana anjir?"

Ronny mengibaskan tangannya, membuat Dirga dan Jaden ikut merapat duduk berdekatan. Ronny menarik napas, "lo inget janji lo sama Vanya?"

Dika menautkan alis bingung, "janji apaan?"

Ronny menatap datar Dika yang melipat bibir. Cowok itu ingin sekali menggertak tapi entah kenapa justru ia tahan.

"coba lo ingat bener bener"

Dika berpikir sejenak, menunduk mengulang ngulang isi otaknya.

"Pikun banget anj—"

Dika tiba tiba bangkit, membereskan bukunya dan ponselnya di meja, meninggalkan umpatan Dirga yang belum selesai diucapkan.

"Mau kemana lu?" tanya Jaden.

"Udah inget, hm?" ejek Ronny dengan nada kemenangan. Sukses membuat Dirga mengeryit tak paham.

"Emangnya kenapa dah?"tanya cowok itu polos, berhasil membuat Ronny dan Jaden menatap datar wajahnya kesal.

Dirga mengeryit lagi, "apa?"

Ronny mengibaskan tangannya tak peduli, "bodo ah bodo, dah Dik lo pergi"

Dika memutar bola mata, kemudian menarik ransel kecilnya dengan cepat, "gue cabut yak, mau ngedugem dulu"

"Solimih banget lo anpip"umpat Ronny.



















——— • 🦋

maapkan saia update malem malem ges
jan bosan, i juga bosen sebenernya
tapi pengen aja ngembangin cerita ini
rupanya lumayan banyak yang dukung
AHAK BAIKLAH CINTA CINTAKU🥺❤️

—na

ANTAGONIST [REMAKE] SOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang