Prolog

56.4K 1.3K 34
                                    

Klotak klotak klotak

Perpaduan suara heels dengan lantai marmer terdengar nyaring melewati lorong apartment mewah di salah satu tempat yang ada di Seoul itu.

Sedangkan seorang wanita pemilik dari heels yang bergema itu hanya terus berjalan santai dengan begitu anggunnya, berlenggak-lenggok membawa tubuh indahnya menuju salah satu kamar tujuannya.

Tubuhnya yang indah dibalut oleh dress putih yang sangat pas di tubuhnya seolah gaun itu tercipta hanyalah untuknya.

Rambutnya yang panjang ia biarkan tergerai dengan aksen curly dibagian bawahnya, sedangkan telinganya ia hiasi dengan anting berlian panjang yang menjuntai sedangkan lehernya ia lilit dengan kalung emas putih yang menambah kesan cantik serta elegan padanya.

Dengan penuh percaya diri ia berjalan sembari menenteng satu buah cake ditangannya, senyumnya tak pernah luntur dari ujung bibirnya membawanya pada ujung koridor lalu berbelok, namun seketika langkahnya terhenti kala netranya mendapati dua buah objek di ujung sana, tangannya meremas erat kardus cake yang ada didalam genggamannya, matanya seketika berkobar membakar dirinya sendiri.

Hingga ia yang tadinya terlihat sangat anggun tiba-tiba berlari kencang mengabaikan kenyataan jika ia dalam balutan dress sekarang.

Dengan secepat kilat ia berlari, dan saat ia sudah hampir dekat dengan objek yang ia tuju suaranya terdengar nyaring menggelegar.

"YAAAAAAAAAA" memenuhi ruangan hingga menusuk pendengaran kedua buah objek tujuannya, hingga kedua objek itu seketika menatap kearahnya dengan tatapan terkejut hingga saat kardus berisikan cake itu melayang di udara dua objek itu masih diam ditempatnya dalam posisi semula hingga akhirnya.

PLUK

Setelah beberapa saat terdiam kedua objek yang sedang bermesraan itu seketika saling pandang kala mereka merasakan sesuatu yang basah dan lengket menerpa wajah mereka menyisahkan cream-cream putih di wajah mereka.

Wanita anggun itu menepuk kedua tangannya dengan wajah puas lalu mendekati dua objek itu dengan wajah angkuh.

"Sayang____" wajah wanita yang pria itu sebut sayang itu terlihat mengeras namun sangat angkuh diwajahnya kala wanita itu berjalan mendekati pria yang kini setengah wajahnya sudah dipenuhi oleh wipe cream itu.

Suaranya terdengar lirih namun terdengar sangat menyebalkan ditelinga wanita anggun itu.

Wanita itu menatap nyalang wanita lain yang kini berdiri didepan pria yang memanggilnya tadi, ia menatap wanita itu dari ujung kepala ke ujung kaki lalu kembali lagi hingga ke ujung kepala, dalam hatinya menggerutu 'bagaimana bisa ia tergoda oleh wanita jelek seperti ini? Bahkan dibandingkan dengan kotoran hidungku saja ia tak sebanding, masih jauh lebih cantik kotoran hidungku"

"Sayang aku bisa jelaskan" Suara pria itu kembali terdengar membuat wanita anggun itu mengalihkan pandangannya dari wanita yang ada dihadapannya menuju sang pria, pemilik sumber suara.

Wajahnya seketika menyibir dengan bibir berkerut.

"Menjelaskan apa? Jika opp___ah tidak, bajingan sepertimu sedang berciuman dengan wanita lain didepan apartment yang ia sewa patungan dengan kekasihnya?___ah tidak tidak, tapi mantan kekasih" suara wanita anggun terdengar penuh emosi, bahkan ia menekankan semua kata-katanya dengan wajah garang bak singa.

Wajah pria yang wanita anggun itu sebut sebagai mantan kekasih itu berubah menjadi penuh rasa bersalah, entah pria itu sedang bersandiwara saja atau memang ia merasa bersalah, namun ekspresi itu sungguh semakin membuat wanita anggun itu kesal.

"Oppa___" pria itu menghentakkan tangan wanita lain yang ada didepan wanita anggun itu lalu berdecak dengan wajah kesal menatap wanita itu sekilas lalu beralih menatap wanita anggun itu dengan tatapan lembut.

Breastfeeding (Dad And Son) 🔚Donde viven las historias. Descúbrelo ahora