95. Konser Slef.

81 6 1
                                    

Akhirnya dita mengambil kedua tiket tersebut, saat asrafan menawarkan diri untuk mengantarnya pulang deringan phonselnya menghentikannya. Tertera nama Ka manajer, membuat asrafan ragu untuk mengakat panggilan itu.

"Kenapa tidak kau angkat, mungkin saja itu penting."
"Ah, baiklah aku angkat dulu."
"Hallo ka... Aku, Di kampus... Apa sekarang... Bukankah tidak ada jam syuting kan aku sudah minta izin hari ini sama kaka... Kenapa bisa salah jadwal... Baiklah... Hemm...."

"Gebi---"
"Pergilah, aku bisa naik angkutan umum." Sambil bersiap membuka gagang pintu.
"Hah, kamu hati-hati di jalan. Jangan lupa kau harus hadir ya besok, kau tahu dimana kan lokasinya."

"Kalo aku tidak tahu aku bisa menelvonmu, atau tidak usah datang. Repot amet, bye aku duluan."
"Iya bye." Asrafan hanya mampu melihat punggung wanita itu pergi menjauh dari pandangannya.

Keesokan paginya, dimana hari ini adalah konser perdana bagi singel terbaru dari Slef nama fans bagi asrafan lopers, di lokasih penuh sekali dengan kendaraan hingga membuat macet jalanan kota tersebut, seluruh penonton dari berbagai daerah datang tapi hanya yang memiliki tiket saja yang bisa masuk, yang tidak memiliki tiket akan lihat konser di luar gedung hanya mengunakan alat lebar yang seperti tifi menampilkan lokasi di dalam.

Jam menujukam pukul 20.00 malam konser itu di mulai, setelah pulang dari studio karena ada pemotretan asrafan langsung ke lokasi konser, sekarang berada di ruang rias.
"Asrafan kau sudah datang, cepat kau harus di rias dulu."
"Baiklah."
Saat penata rias merapikan rambutnya asrafan malah sibuk dengan phonselnya, tertera nama Gebi dengan imot icon Matahari.

~Ketikan dalam pesan~

"Assalamulaikum gebi..."
"Walaikumsalam, ada apa, kau kirim pesan padaku." Ujar dita jutek.
"Kamu ada dimana?..."
kata asrafan

10 menit kemudian dita membalas.

"Kenapa Emangnya."
"Kau jadi datangkan."
Dita hanya diam, dan beberapa detik kemudian dita memotret dirinya dengan lokasih saat ini.
"Kau puas sekarang."
Asrafan tersenyum, dan seperti orang yang di mabuk cinta.

~Selesai~

Hari semakin larut dita yang hanya mengatar kedua kaka beradik masuk pintu masuk dan menutun mereka kedalam tempat konser.
"Lia, jiah aku tinggalnya ini tempat kalian." Ujar dita.
"Makasih ka. Lalu kaka gimana?"
"Aku akan tunggu di luar, jangan khawatir aku masih bisa liat asrafan liat layar di luar heheh... udah kalian nikmati saja musik dan vokalis ya, aku keluar lagi ya itu sekurity ya melihat kesini terus." Ujar dita  sambil berjalan keluar aula konser lagi.

Yah dita memberikan tiket konser VVIP yah pada sepasang kakak beradik yang begitu mengidolakan asrafan, jadi karena tidak tega akhirnya dita memberikan 2 tiket yang di berikan asrafan itu, sambil mengatakan bahwa mereka bisa ketemu secara tatap muka dengan asrafan langsung.

Beberapa jam kemudian dita asik beli makanan sana sini yang dia suka, sedangkan di dalam konser sedang ramai-ramainya, hingga titik puncak, inilah lagu yang di tunggu para fans asrafan.

"SELAMAT MALAM SEMUANYA, TERIMAKASIH UNTUK KALIAN YANG SUDAH DATANG, AKU JUGA DISINI BERJUANG BERSAMA KALIAN, TERIMAKASIH KARENA SUDAH MENDUKUNG KARYA-KARYA SAYA SELAMA INI SAYA TIDAK AKAN MENYANGKA AKAN BERDIRI DI SINI DI HADAPAN RIBUAN YANG HADIR DI SINI, SAYA TIDAK BISA BERKATA-KATA LAGI. AKAN SAYA MULAI INILAH LAGU YANG KU CIPTAKAN UNTUK PARA SLEFKU..." UJAR ASRAFAN DARI PANGGUNG.

Mata asfaran tak henti-hentinya mencari seseorang yang ingin mendengarkannya, tapi asrafan gagal menemukan wanita yang ia cari.  "Benar yang di katakan dita aku tidak mampuh menemukannya di dalam ribuan orang yang berada di kegelapan, dan aku telah salah menilai jika aku akan bisa menemukannya di sekitar  penonton di atas sana." Dalam hati asrafan.

Bersambung...

TERIMAKASIH...

M

inggu, 18 Oktober 2020.


Adikku Adalah Istriku: Kaulah Wanitaku(TAMAT) (DALAM MASA REVISIAN)Where stories live. Discover now