54. Harta, Tahta, Alaia

211K 24.8K 36K
                                    

"Aku belum siap kalau nanti kamu pilih dia yang baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku belum siap kalau nanti kamu pilih dia yang baru." —Alaïa Narelle

"Ngomong opo toh? Tuh, liat anak-anak. Sesempurna itu masa Mamiwnya insecure terus?" —Langit Shaka Raja

54. HARTA, TAHTA, ALAIA
🔞

Kyra sudah menunggu sejak lima belas menit lalu di kafe langganannya. Ia tengah menikmati toast sambil sesekali melirik ponsel untuk mengecek apakah ada notifikasi. Di luar sana, hujan sudah mereda dan tersisa rintik halus gerimis.

Keadaan kafe terbilang sepi mungkin karena tadi hujan turun sangat lebat sehingga orang-orang malas keluar rumah, bahkan untuk sekadar mampir ke tempat ini. Pandangan Kyra beralih ke jendela yang berembun, masih terdiam dengan udara sejuk yang menemani kesendiriannya. Coklat hangat itu tersisa setengah.

Sekitar tiga menit berlalu, bunyi lonceng terdengar kala pintu terbuka. Spontan Kyra nengok ke sana dan melihat seseorang masuk. Intranya menajam saat menyadari siapa orang tersebut.

"Loh?" Orang tadi tiba-tiba menoleh.

Kyra mengernyit tipis dan menunduk seraya meraih minuman dia. Ketika Kyra menyesapi coklat, Bastian bergerak ke arahnya dengan senyum begitu lebar yang menandakan ia sangat senang.

"Hai, Kakak Cantik. Ketemu lagi, nih. Kayaknya kita berjodoh," kekeh Bastian sembari duduk di hadapan Kyra.

Cewek itu bisa tersedak air kalau tak mampu mengontrol diri. Ia menaruh minumannya dan menatap tajam Bastian. Sudah dijutekin pun Bastian tetap memberi senyum termanisnya untuk Kyra.

"Cantik ...," sebut Bastian dengan nada.

"Bukan kuingin mengganggumu. Tapi apa arti merindu selalu?" lanjutnya.

"Walau mentari terbit di utara. Hatiku hanya untukmu ...." Bastian terus bernyanyi.

"Ada hati yang termanis dan penuh cinta. Tentu saja 'kan kubalas seisi jiwa. Tiada lagi, tiada lagi yang ganggu kita ... ini kesungguhan, sungguh aku sayang kamu. Aseeek!" Cowok itu tepuk tangan begitu hebohnya.

Dia yang nyanyi, dia juga yang bersorak layaknya penonton. Sayangnya, Kyra tak menanggapi Bastian serius. Ia tetap cuek sambil berkutat dengan minuman.

"Apa sih?" decak Kyra, risih.

Bastian cekikikan. "Imut banget sih, Rara. Jadi pacar gue yuk?"

Belum selesai diganggu Bastian, kini Kyra didatangi satu orang lagi yang memang memiliki janji bertemuan dengannya di sini. Jantung Kyra berdegup lebih cepat dalam sekilas saat melihat wajah Daren. Ia memalingkan wajah sembari menaruh ponsel ke dalam tas.

ALAÏA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang