Tiga Belas

247 23 4
                                    

Assalaamu'alaykum
Utamakan vote dulu sebelum membaca🤣
Jadikan Al - Qur'an sebagai bacaan yang utama!!

Selamat membaca🤩

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Sudah lama ia berada di sini, tetap saja tidak memiliki kemajuan dari sang ibu. Menatap pilu brankar yang kini ditempatkan oleh sang ibu nya itu dalam keadaan tak berdaya dan lemah.

Betapa sakitnya hati seorang anak jika tahu surga nya kini sedang melawan sakit. Namun ia harus tetap tegar demi merawat ibu nya walau itu tidak menampakkan kemajuan

"Mama sampai kapan tidur terus hem?" tanyanya kepada sang ibu walau ia tahu pertanyaan itu tidak di jawab oleh sang ibu

"Rafi kangen sama Mama. Mama gak kangen sama Rafi apa?"

"Mama tahu? Rafi yang dulu bertingkah kekanak-kanakan kini sudah dewasa, Rafi sudah kuliah Ma" ujar nya kepada Mamanya. Lagi-lagi hanya mendapatkan diam dari Mamanya yang tengah tertidur tak berdaya.

"Permisi!" sahut seseorang yang baru saja memasukki kamar inap itu. Terlihat seseorang itu dengan usia yang tak jauh beda dengan Mamanya, ia mengenakan khimar panjang, yang ditutupi oleh jas berwarna putih, sepertinya dokter.

"Saya periksa dulu ya keadaan pasien"

"Iya dok"

Setelah memeriksa keadaan Rosa-mama Rafi. Dokter pun berkata dengan nada yang prustasi
"Tidak ada yang bisa menyelamatkan seseorang selain berdo'a kepada Allah, ya dek! Setiap saya memeriksa Mamanya, tidak ada kemajuan yang terlihat. Perbanyak lah berdo'a kepada illahi!" ujar dokter itu kepada Rafi dan permisi untuk pergi dari kamar itu melanjutkan tugas nya

Mendengar tutur kata sang dokter, membuat Rafi bersedih. Ia terduduk lemah di sofa dekat brankar Mamanya. Tak ada yang tak mungkin jika Allah sudah berkehendak

"Kenapa ya Allah? Kenapa?? Kenapa harus begini? Mama kapan sadar nyaa?!" ujar nya sambil mengusap wajah nya dengan kedua telapak tangan. Prustasi!

"Assalaamu'alaykum!" datanglah seorang lelaki yang tinggi nan gagah dari balik pintu ruang inap itu.

"Wa'alaykumussalaam, Papa?" ujar Rafi saat melihat orang yang datang itu, tak lain adalah Majasi-Papanya Rafi dan mencium punggung telapak tangan papanya itu.

"Papa udah pulang?" tanyanya

"Alhamdulillah udah. Oh ya? Gimana Mama kamu? Ada kemajuan?" tanya Majasi sambil mengelus puncak kepala anak nya itu

Yang hanya mendapatkan gelengan kepala prustasi dari Rafi. Ia tersenyum kecut! Kenapa bisa semua masalah tertimpah pada dirinya? Ia pun sempat berpikir bahwa Allah tidak adil terhadap diri nya, tapi ia sadar bahwa semua ini adalah takdir! Allah tidak salah! Ia tahu Allah itu Maha Adil!

Dan ia percaya apapun yang menimpah dirinya, pasti ada hikmah dibalik itu semua. Dan ia yakin! Bahwa dirinya suatu saat nanti akan diberi oleh Allah kebahagiaan yang tiada tara!

Allah tidak akan memberi beban seseorang kecuali sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Ya! Dia percaya itu! Sebagaimana sudah diterangkan oleh Allah dalam Al-Qur'an Surah Al-baqarah ayat 286

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.

Ya! Rafi harus kuat menjalankan semuanya!!

"Assalaamu'alaykum kami dataang" sahut salah satu dari tiga orang yang baru saja memasuki ruangan inap Mamanya Rafi

Kenapa Harus Dia? END ✔️Where stories live. Discover now