13. Bersamamu

7K 905 92
                                    













"Kau pulang bersama siapa?" Tanya Chenle pada Haechan yang baru saja masuk kedalam kamar Asrama. Sahabatnya itu terlihat sangat bahagia sekali.

Haechan melepas sepatunya lalu meletakkannya di rak. Senyum diwajah manisnya tidak pernah pudar sejak tadi. Entah kenapa dirinya sangat bahagia.

Haechan menghampiri Chenle lalu memeluknya dengan erat. "Chenle-ya! Aku sangat bahagia! Hari ini aku sangat merasa bahagia!" Pekik Haechan antusias.

Chenle ikut tersenyum. Ia bersyukur jika Haechan bahagia, meskipun dirinya tidak tau apa yang menyebabkan sahabatnya ini begitu bahagia. Apakah perjodohan antara Jaemin dan Haechan dibatalkan?

Kedua namja manis itu saling berpelukan bahkan melompat kecil beberapa kali saking bahagianya sampai akhirnya kelelahan dan menyudahi kegiatan mereka itu.

"Kau terlihat bahagia sekali hari ini. Apa yang terjadi? Apakah orang tuamu membatalkan perjodohan itu?" Tanya Chenle.

"Bukan itu, Chenle! Aku bahagia karena tadi Renjun mengajakku bermain di Timezone dan menghiburku sehingga aku melupakan masalah perjodohan itu. Dan tadi Renjun mengantarku pulang karena searah." Ucap Haechan antusias.

"Eiyy! Sejak kapan kau dekat dengan Renjun Sunbae? Kenapa tidak pernah cerita padaku? Ayo katakan." Ucap Chenle.

Wajah Haechan merona. Ia memilih untuk mengambil pakaiannya lalu memasuki kamar mandi, meninggalkan Chenle yang terus meneriakki dirinya untuk meminta penjelasan.

"Besok akan kuceritakan padamu!" Teriak Haechan dari dalam kamar mandi.

"Awas jika kau melanggar!"  Balas Chenle dengan teriakan.

[ TRUE LOVE ]

"Ada apa denganmu? Sikapmu aneh sekali sejak kemaren." Celetuk Jaemin.

Jisung yang sedang memainkan ponselnya sambil tersenyum, melirik Jaemin dari ekor matanya.

"Tidak ada. Sikapku memang seperti ini." Ucap Jisung, menyangkal.


Jaemin menghampiri Jisung lalu duduk disamping Jisung. Ia melirik ponsel Jisung, tetapi Jisung dengan cepat menarik ponselnya dan menyimpannya. Jaemin mendengus kesal.

"Kau sedang melihat apa sebenarnya? Kenapa senyum-senyum sendiri begitu?" Tanya Jaemin heran.

Jisung menggelengkan kepalanya. "Kau terlalu kepo. Bagaimana perjodohanmu?" Jisung mencoba untuk mengalihkan pembicaraan agar dirinya tidak terus tersudut oleh setiap pertanyaan Jaemin.

"Perjodohan ku? Ya begitu." Jawab Jaemin acuh.

Jisung mendengus kesal lalu melempar bantalnya pada Jaemin yang langsung ditangkap oleh sang empu.

"Sebenarnya apa alasanmu menerima perjodohan itu?" Tanya Jisung serius.

Jaemin memang belum memberitahu Jisung, mengapa dirinya menerima perjodohan itu.

"Orang tuaku yang memaksa." Itu bukanlah alasan yang sebenarnya.

Jisung mengernyit, ia tidak mengerti maksud ucapan Jaemin. Tidak mungkin hanya karena paksaan dari orang tuanya saja. Pasti ada alasan lain, pikir Jisung.

True Love ||  [ Nahyuck/Renhyuck ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang