17. Your mine Jennie!

2.4K 252 42
                                    

Setelah 2 hari gak ketemu nasi, pas pake celana eh kegedean,








Karetnya lepas ajg.

*****

"Sajangnim"

"Hmm?"

"Gawat"

"Wae?"

"Perusahaan Lee-hi membuat desain dan konsep perusahaan yang sama dengan kita" ucap Jisoo.

Rose menghela nafasnya lalu melipat tangannya. "Eum... Baiklah"

"Hanya itu? Kita sudah menjanjikan sesuatu untuk para investor dan konsumen, dan kau diam saja?"

Rose meregangkan ototnya. "Aku sudah tahu. Kau tenang saja eoh? Aku akan memberinya pelajaran"

"Syukurlah, semoga berhasil"

"Tentu, cium sini"

Plak

"Michin"

Rose tersenyum lalu pergi ke suatu tempat, dan dia bertemu seseorang.

"Hai Lee"

Yang dipanggil meliriknya lalu berdecih. "Tidak sopan sekali"

"Oh ya? Lebih Tidak sopan mana antara memanggil margamu langsung dan menyadap pembicaraan orang"

Monhoo menegang, namun dia tetap bertingkah setenang mungkin. "Apa maksudmu Park?"

Rose mengedikkan bahunya lalu mendudukkan dirinya dikursi seberang MinHoo

"Haaahh Hari ini begitu cerah, secerah harimu yang sudah berhasil merebut konsep dan rencanaku"

"Kau mulai melantur"

"Agar kita tidak melantur... Bagaimana jika kita minum jus hmm?"

Rose memesan jus mangga untuk mereka berdua. Lalu dia pergi sebentar.

Minhoo curiga dengan apa yang Rose perbuat dan tak lama jus mangga sudah sampai dan Rose kembali.

"Silahkan diminum, Lee"

Minhoo berdecih lalu mengambil gelas yang dekat dengan Rose. "Aku tidak akan tertipu olehmu Park" ucap Minhoo lalu meminum Juss ditangannya.

Rose mengedikkan bahunya lalu meminum jus yang tersisa di dalam gelas terakhir.

"Tentu"

Minhoo terkejut melihat Rose meminum jus yang ada disebelahnya. Kemudian Rose tersenyum menatap Minhoo.

"Aku meracuni gelasku sendiri"

"Sialan!" Minhoo hendak memukul Rose namun Rose menahannya.

"Racun ini bisa membunuhmu dalam 24jam, jika kau membatalkan pembaruan dari perusahaanmu maka aku akan memberikanmu penawarnya. Jika tidak... Kau bersiaplah untuk bertemu tuhan"

"Sialan!"

Rose tertawa menyaksikan kepergian Minhoo. Dan tak lama datanglah paman Lim tercinta.

"Apa yang lucu hmm?"

"Bukan apa-apa. Paman sedang apa disini?"

"Hanya berjalan-jalan. Oh ya, bagaimana kabar istrimu?"

"Baik. Wae?"

"Kabar ayah mertuamu? Kudengar kemarin kau menginap bersama istrimu dirumah Kim Seokjin"

Seketika raut wajah Rose berubah, mendengar nama asli Seokjin membuatnya geram. Kenapa dia bisa melupakan tujuan awalnya?

Can I Love You? Where stories live. Discover now