Epilog

6.2K 412 16
                                    



"gue minta maaf. Sebenarnya gue sama Jaeseong yang mindahin bom itu"

"Awalnya gue tanya ke dia dimana letak bom itu dan dia bilang biar dia yang urus bagian gue cuma temanin dia sampai bomnya terkumpul"

"sumpah, gue gak tau sama sekali kalau dia pindahin ke gedung yang ada orang tua lo"

Jooheon menggelengkan kepalanya ketika otaknya memutar kembali dimana saat Yoosang menjelaskan semuanya.

Masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. Tapi mau bagaimana lagi, takdir mereka memang seperti ini. Tidak dapat diubah.

Jooheon memposisiakan tubuhnya menghadap Changkyun yang sudah keluar dari rumah sakit setelah 2 minggu dirawat. Lelaki itu sibuk dengan hpnya dan itu membuat Jooheon merasa bosan.

"apa?" tanya Changkyun yang mulai risih.

Sifat dinginnya tidak dapat diubah hingga sekarang. Selagi itu Changkyun, Jooheon tidak mempermasalahkan hal itu.

"Q&A?"

"ck hyung, tadikan udah" decaknya sambil menaruh benda tipis itu di atas nakas.

Baru saja mereka melakukan sesi tanya jawab bersama yang lain. Tapi lagi-lagi Jooheon menginginkan hal yang sama setelah teman-temannya berpamitan untuk pulang.

"hmmm" Jooheon menggelengkan kepalanya. "ada satu pertanyaan yang belum gue sampein ke lo. Dan ini pertanyaan khusus yang cuma boleh lo sama gue yang tau"

Changkyun menghela napas pasrah "apa?"

"lo cinta sama gue?"

"apa itu harus ditanyain?" Changkyun mendengus kesal.

"gue gak pernah ngedenger dari mulut lo. Coba sekarang ikutin gue. I love you, Lee Jooheon"

Changkyun memalingkan wajahnya. "a-apaan sih. Alay" ujarnya gugup.

"ayo bilang~" rengek Jooheon. Ia mengayunkan tangan Changkyun. Membujuknya supaya mengikuti kata-kata yang ia lontarkan.

Changkyun berdecak. Ia menatap tajam Jooheon. Mengambil napas secukupnya, dan mulai mengatakan sesuatu yang sangat cepat.

"iloveyouLeeJooheon"

Jooheon tersenyum menampilkan dimple andalannya. Sedangkan Changkyun sudah menahan malu setengah mati atas ucapannya sendiri.

"sekarang gue yang tanya" ucap Changkyun menutupi kemaluannya.

"kenapa lo sering jalan sama orang yang berbeda? kenapa lo sering ngelakuin sex? Dan kenapa lo sering nyewa orang?" tanya Changkyun beruntun.

Jooheon terkekeh pelan. Ia mengajak Changkyun untuk menidurkan badannya yang sudah terasa pegal.

"maaf. Semua itu gue lakuin karena gue gak mau ada yang tau siapa istri gue yang asli. Lo ingat gak kejadian di parkiran gedung pernikahan temen lo? Semenjak itu, banyak ancaman yang sering bawa nama lo"

"kenapa gak lo diemin aja?"

Jooheon melirik Changkyun tajam. "lo pikir gue bisa diemin orang yang ngebahayain nyawa lo?!"

Changkyun tersenyum tipis dan mempersilahkan Jooheon untuk kembali menjawab pertanyaan yang lain.

"terus kalau untuk ngelakuin sex, itu karena gue susah buat ngerasain kepuasan. Hormon sexsual gue itu beda. Karena itu gue selalu nyewa ce-"

"lo bisa gunain gue" ujar Changkyun memotong penjelasan Jooheon.

Niat jahil seketika menyala di dalam otak Jooheon. "setiap hari?" tanyanya.

Changkyun menggelengkan kepalanya ribut. Gila! Sama saja ia menjadi lumpuh.

"seminggu sekali?" tanyanya kembali.

Changkyun hanya diam. Memang itu lebih baik daripada setiap hari. Tapi tetap saja ia akan merasakan sakitnya setiap saat.

"nah kan. Lo pasti gak bisa" gumam Jooheon dengan nada kecewa yang dibuat-buat.

Yaah, Jooheon hanya melebih-lebihkan keadaan. Ia masih bisa menahannya hingga dua minggu mungkin? Entahlah.

Lagi pula ia juga sudah tidak ingin memasukkan juniornya ke lubang manapun selain lubang Changkyun.

"bisa! Gue bisa. Asal lo jangan gunain orang lain di luar sana!" jawabnya panik. Changkyun hanya takut Jooheon kembali menjadi Jooheon yang sering membawa wanita asing pulang.

Dengan cepat, Jooheon berpindah posisi menindih badan Changkyun. Kedua tangan dan kakinya ia gunakan untuk menahan bobotnya sendiri.

"lo cemburu?" godanya.

"eng-engga" Changkyun memalingkan wajahnya kearah lain. Ia rasa, wajahnya pasti sudah memerah karena jarak di antara keduanya sangatlah dekat.

Jooheon yang gemas pun menggigit leher sang istri tepat didepannya. Menjilat hingga menghisap ia lakukan untuk menggoda sang istri.

"eungh" lenguhan Changkyun.

"jadi gue bolehkan?" tanya Jooheon dengan bibir yang masih menempel di leher sang pujaan.

"eung" Changkyun mengangguk. Ada sensasi sendiri ketika Jooheon mengeluarkan suara tepat di kulit lehernya. Angin yang keluar dari bibir Jooheon serasa menggelitik baginya.

Merasa mendapat lampu hijau, Jooheon kembali melakukan kegitannya yang lebih jauh.

"h-hyung" panggilnya di sela-sela permainan.

"hmm" gumam Jooheon yang masih asik mengulum nipple Changkyun.

Entah sejak kapan keduanya sudah telanjang bulat disana. Intinya, mereka menikmati permainan saat ini. Tidak seperti permainan-permainan sebelumnya.

"gue harap, lo jangan anggap gue cuma sebatas alat sex" ujar Changkyun menahan desahan.

Jooheon memberhentikan gerakannya. Ia mengangkat wajahnya dan menatap mata sayu Changkyun.

"lihat mata gue" ucapnya ketika Changkyun malah mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Arghhhh"

Changkyun memejamkan matanya erat. Dahinya berkerut dan tanpa sadar, ia meremas kuat lengan Jooheon.

Ini bukan pertama kalinya ia melakukan sex. Tapi entah kenapa, ia masih saja merasa sakit ketika junior Jooheon memasukinya.

Jooheon melumat bibir Changkyun, mencoba mengalihkan perhatiannya dengan memperkosa bibir mungil yang menjadi candunya itu.

Setelah ia rasa Changkyun mulai terbiasa, Jooheon menjauhkan wajahnya dan memutus tautan bibir keduanya.

"gue sayang sama lo" ucapnya sambil menggerakkan pinggulnya dibawah sana.

"eumhh" lenguhan samar mulai terdengar dari bibir Changkyun.

"gue cinta sama lo" ujarnya kembali tanpa mengubah tempo gerakan dibawah.

"anghhhh"

"gue butuh lo" Jooheon sengaja memperlambat gerakannya membuat Changkyun merasa frustasi karenanya.

"h-hyunghh ahh" hanya desahan nikmat yang bisa Changkyun keluarkan.

"buka mata lo" titah Jooheon yang langsung dituruti oleh Changkyun.

"apa gue bohong?" tanyanya sambil menatap manik Changkyun.

Ia menggeleng pelan sebagai jawaban.

Tidak ada kebohongan dari tatapan Jooheon. Changkyun hanya bisa merasakan tatapan tulus dan meyakinkan darinya.

"jangan pernah berpikir kaya gitu lagi. Ngerti?" akhirnya, sebelum mempercepat gerakan dibawah sana.

"HYUUNGHH anggghh!"






















END

Dah selesai 🙌

I'm Not A Gay •Jookyun✔Where stories live. Discover now