#54.Ngidam ala Cresya.

14.7K 696 43
                                    

"Rekha!"panggil Cresya sambil menggoyangkan tubuh suaminya.

Arekha tampak sedikit terusik dengan istrinya itu.Bukannya bangun dari tidurnya,Arekha malah menarik selimut sampai menutupi seluru tubuhnya dan membelakangi Cresya.

"Kha!"rengek Cresya

Arekha masih terlelap dengan tidur nyamannya,jangan salahkan Arekha yang kebo karna cowo itu baru saja memejamkan matanya sekitar dua jam yang lalu,di karenakan harus mengerjakan kerjaan kantornya.

Plak

"Astaga sayang!kenapa di tampar"Arekha terbangun dari tidurnya di karena tamparan istrinya yang mendarat dengan sempurna di wajah tampannya.

"Habisnya kamu gak bangun sih"jawab Cresya dengan cengirannya,Arekha hanya menggeleng gelengkan kepalanya.

"Kenapa?"tanya Arekha sambil menatap Cresya intens

"Pengen makan martabak telur tapi harus kamu yang martabaknya"ujar Cresya membuat Arekha membelakkan matanya.

Di jam dua subuh seperti ini dia harus mencari penjual martabak telur dan menggoreng martabak itu sendiri?tampaknya itu sedikit mustahil untuk di lakukan oleh seorang Arekha.

"Ok,kamu tunggu di rumah tapi ya?"ucap Arekha dan di angguki penuh antusias oleh Cresya.

Arekha langsung menyambar kunci mobilnya,ia mencium kening istrinya dahulu sebelum pergi berkelana mencari penjual martabak telur di jam 2 pagi seperti ini.

Arekha menjalankan mobil dengan kecepatan pelan,ia menajamkan penglihatannya untuk mencari penjual martabak telur itu.Untungnya tidak butuh waktu lama Arekha menemukan penjualnya.

"Pak martabaknya satu,saya yang gorengnya"ujar Arekha dan membuat penjual itu terheran heran.

"Istri saya ngidam"lanjut Arekha yang mengerti raut wajah bapak itu.

Arekha pun langsung memasak martabak itu sesuai intruksi dari bapak penjualnya.Tidak Arekha sangka bahwa martabak masakannya tidak sehancur ekspetasinya,cocok jadi penjual martabak.

Arekha melajukan mobilnya menuju ke rumahnya.Sesampainya di rumahnya Arekha langsung berjalan menuju ke kamarnya dan Cresya sambil menenteng martabak yang ia beli tadi.

"Nih,martabak telur dan yang masak aku"ujar Arekha sambil menyodorkan martabak itu dengan senyum khas cowo itu

Cresya tidak mengambil martabak yang suaminya berikan kedirinya itu tetapi,gadis itu malah memeluk tubuh suaminya itu,Arekha terdiam.

"Makasih,maafin aku udah ganggu kamu tidur dan istirahat"ujar gadis itu dan membuat Arekha tersenyum lebar.

"No problem sayang,aku gak apa apa kok"ujar Arekha dan membalas pelukan Cresya dengan satu tangan karna satunya ia gunakan menenteng mertabak

Cresya melepaskan pelukannya.Kini gadis itu menatap binar martabak yang ad di tangan Arekha,dengan cepat Cresya langsung menyambar martabak itu.

"Mau?"tawar Cresya kepada Arekha yang sedari memerhatikan dirinya makan,Arekha membuka mulutnya mengkode untuk di suapkan.

"Besok ak ngidam coklat,lusa aku ngidam cemilan aja deh"ujar Cresya sambil memakan martabaknya.

"Itu sih bukan keinginan anak kita,kamu yang mau"jawab Arekha membuat Cresya terkekeh.

"Sekali sekali kan morotin kamu"kekeh Cresya

"Setiap hari juga aku beliin,sama pabriknya sekalian kalau kamu mau"jawab Arekha membuat Cresya tertawa.

"Iya tahu kok kamu kaya pakai banget tuan Lecester terhormat"ujar Cresya membuat suaminya geleng geleng

"Kamu nyonyanya"jawaban simple dari Arekha mampu membuat Cresya baper padahal Arekha sudah sering melontarkan gombalan ke Cresya.

AREKHA (Completed)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt