part 20

11.9K 665 11
                                    

Hey,, ketemu lagi sama aku dan cerita aku 🙂
Jangan lupa vote dan comment nya yaa

.

.

.

.

.

.

5 bulan kemudian,,,,

5 bulan sudah berlalu, banyak perubahan yang terjadi, selama 5 bulan juga gadis itu telah menutup mata nya segala hal sudah di lakukan namun, mata Elang itu masih nyaman tertutup.

5 bulan semenjak kejadian itu Aiyla di nyatakan koma para pihak dokter sudah menyerah namun seorang gadis dengan lantang nya mengatakan bahwa nona nya akan segera sadar.

Namun, saat ini harapan itu pupus saat melihat alat monitor pendeteksi detak jantung itu menunjukkan garis lurus yang menandakan harapan  nya selama ini sudah punah.

Dia berjalan mendekati tubuh kaku itu, menahan sekuat tenaga air mata yang beberapa menit lalu selalu keluar tanpa henti.

Dia memegang sebelah tangan gadis yang sudah mengubah hidup nya itu, dan sedetik kemudian memeluk nya dengan berderai air mata menyesali kebodohan nya yang tidak bisa menyelamatkan Nona nya dari kejadian 5 bulan yang lalu.

"Nona bangun! Nona jangan pergi! Kalau nona pergi yang mengurus perusahaan siapa? Yang berkata dingin pada ku siapa?! Yang memarahi ku siapa Nona! Bangunn!! Please wake up!! Hiks,, " Ujar nya sambil memeluk Tubuh Aiyla yang sudah kaku itu dengan serat sesekali mengguncang nya berharap bahwa Nona nya akan bangun dan balik memeluknya.

Titt,,,

Titt,,,

Titt,,,

Suara monitor berjalan menghentikan tangisan Aurel dan mengalihkan pandangan nya untuk menatap layar monitor yang mulai memperlihatkan gambar denyut jantung Aiyla yang mulai stabil.

Kedua mata yang selama ini tertutup perlahan mulai terbuka kembali, memperlihatkan mata Elang yang sangat di rindukan Aurel.

"Nona.. " Panggil Aurel dengan suara serah, seakan tidak percaya bahwa Nona nya telah sadar.

"A-air" Ujar Aiyla dengan nada lemah nya.

Dengan sigap Aurel langsung meberikan Aiyla air, setelahnya Aiyla meminum air itu dengan rakus yang menandakan bahwa tenggorokan nya benar-benar kering.

Setelah nya dokter datang dan langsung memeriksa kondisi Aiyla, dan penjelasan dari dokter benar-benar membuat Aurel bahagia sekaligus lega karena mukjizat telah terjadi pada Nona nya.

Aiyla dinyatakan telah melewati masa kritis nya, dan kondisi nya mulai stabil, beberapa hari lagi aiyla bisa pulang.

"Siap kan keberangkatan ku besok ke Indonesia" Titah Aiyla.

"Tapi Nona, Nona kan--" Ucapan Aurel terpotong oleh suara Aiyla.

"Tidak ada bantahan" Ujar aiyla yang langsung di Laksanakan oleh Aurel.

Keesokan harinya, Aiyla benar-benar berangkat ke Indonesia dia sama sekali tidak sabar untuk bertemu seseorang yang sangat dia rindukan, walaupun kadang dia menolak kehadiran orang itu namun, jauh di dalam hatinya dia sangat menyayangi orang itu.

Setelah sampai di bandara aiyla kembali menaiki mobil yang sudah di siap kan oleh Aurel.

Sepanjang perjalanan Aiyla hanya melamun membuat Aurel heran dan penasaran apa yang membuat Nona nya melamun.

Kini Aiyla sudah sampai di depan gerbang Rumah mewah yang dulu pernah dia tinggali, Namun ada yang berbeda dari rumah itu.

Mengapa Rumah itu di hiasi berbagai macam lampu dan bunga, acara apa yang sedang berlangsung di kediaman Mahendra.

Aiyla Turun dari mobil dan berjalan masuk tak lupa Aurel mengikuti nya dari belakang, aiyla mulai menaiki undakan tangga dan perlahan dia masuk hal pertama yang dilihatnya adalah banyak nya tamu dan rekan kerja dari Ayah Alfa.

Aiyla mulai melangkah masuk lebih dalam lagi, tepat di depan nya sosok yang sangat dia rindukan tengah saling menukar cincin dengan seorang wanita yang sangat di benci nya, wanita yang sudah menghancurkan hidup nya dan keluarga nya.

Aiyla dapat melihat bagaimana Alfa memasangkan cincin pada jari gadis itu, kemudian dia mencium kening gadis itu, dan memeluk gadis itu. Seakan Alfa tidak ingin kehilangan gadis itu, dan aiyla dapat melihat cinta dimata orang yang sangat di rindukan nya.

Kini, hidup aiyla hancur kembali karena orang yang sama, cinta nya pergi dan berganti dengan rasa sesak dan sakit.

Tanpa dia sadar genangan air itu mulai muncul di kelopak mata nya, dan tetes demi tetes air itu mulai jatuh membasahi pipi Aiyla.

Ini Air mata kedua yang menggambarkan hancur nya hidup Aiyla untuk kedua kalinya, orang yang dia sayang kembali di rebut dari nya.

Namun, Aiyla kembali menyadarkan diri nya bahwa dia tidak boleh lemah dia harus kuat, dia tidak ingin didikan keras dan ajaran keras yang sudah nenek nya berikan sia-sia begitu saja.

Malam ini ujian dari semua pengorbanan dan juga rasa sakit nya akan di uji maka dari itu dia harus lebih kuat, dan mulai membangun kembali benteng yang kokoh dalam hatinya, karena setelah ini akan banyak hal yang tak terduga akan terjadi maka dari itu Aiyla harus siap akan hal itu.

Perlahan Aiyla menghapus jejak air mata nya, berjalan perlahan kearah alfa dan calon tunangannya.

Alfa masih belum menyadari kehadiran Aiyla dia terlalu sibuk menatap gadis di depan nya sehingga dia lupa bahwa dia telah menyakiti hati seseorang yang dia cintai.

"Hai, selamat yaa atas pertunangan nya" Ucap Aiyla sambil menjulur kan tangan nya pada Alfa.


TBC

uwuu ke gantung nggak nih? Wkwkw
Penasaran sama lanjutan nya nggak?
Kalau penasaran vote dlu donk sama comment nya jangan lupa 🙂
Sampai jumpa di chapter selanjutnya 👋

AIYLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang