PART 12

17 15 0
                                    

Lalu Rega menjalankan mobil perlahan kemudian lama-lama dibuat sedang. Rega dan Rasya ingin menghentikan keheningan mereka di dalam mobil dengan mempertanyakan suatu hal. Tapi tiba-tiba mereka bertanya secara bersamaan.

"Sya..."

"Kak..."

Ucap Rega dan Rasya yang terpotong karena berbicara secara bersamaan.

"Lo duluan deh Sya." ucap Rega sambil tertawa kecil.

"Kak Rega duluan aja deh." ucap Rasya dengan malu-malu.

"Hmmm gue cuma mau nanya sama lo,tadi yang minta antar lo tuh sebenernya Rasya atau Risma haha." ledek Rega diakhiri tawanya.

"Si Risma kalau itu mah.Gue cuma ikut dia aja.Tadi sebenernya gue mau pesen taxi online tapi nggak ada yang kosong,jadi bingung deh.Risma juga berangkat siang kak." jawab Rasya.

"Beneran itu?" tanya Rega.

"Iya bener."

"Btw,lo tadi juga mau tanya apa Sya?" tanya Rega sambil memandang wajah Rasya sesekali.

"Gue cuma mau minta maaf atas perlakuan gue sama lo yang kemarin-kemarin itu kak.Trus makasih juga karna udah nyelametin adik gue kak." jelas Rasya.

"Oh itu,iya gapapa dan sama-sama." jawab Rega.

Sesampainya didepan gerbang sekolah Rasya. Rasya memberikan kotak nasi yang berisi roti selai kepada Rega.

"Kak,ini buat Kak Rega." ucap Rasya sambil menyodorkan kotak nasinya kepada Rega.

"Apa ini?" tanya Rega sambil mengambil kotak nasi yang Rasya berikan kepadanya.

"Ini buat Kak Rega,isinya roti selai. Rasya tau kok kalau Kak Rega belum sarapan ya kan." ucap Rasya sambil tersenyum.

"Eh... kayak peramal aja ya lo ya,tau-tau aja kalo gue belum sarapan. Makasih ya." ucap Rega.

Rasya berniat untuk memberikan kotak nasi yang berisi roti selai itu pada Rega sejak dari rumah tadi. Rasya tau kalau Rega tidak mungkin menolak pemberian darinya. Meskipun Rasya belum sarapan tapi ia mengutamakan Rega terlebih dahulu dan berencana akan sarapan di kantin sekolahnya.

"Ya udah,gue turun dulu ya kak,makasih udah mau anter gue dan maaf ngrepotin." ucap Rasya sambil membuka pintu mobil Rega.

"Eh tunggu dulu Sya." ucap Rega sambil memegang tangan Rasya agar tidak cepat turun.

"Iya kak,ada apa?" tanya Rasya.

"Mumpung lo lagi baik nih sama gue.Gue mau minta satu hal sama lo dong Sya." jawab Rega.

Rasya mengerutkan dahinya pertanda bingung dengan perkataan Rega.

"Gue boleh kan jadi sahabat lo." tanya Rega.

"Hmmm." dehem Rasya.

"Boleh ya Sya."

Rasya pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dengan melihat wajah Rega.

"Itu artinya..." ucap Rega dengan senyum lebarnya.

"Iya kak." ucap Rasya tersenyum.

"Yeahhh... makasih ya Sya.Gue janji bakal jadi sahabat terbaik lo.Gue janji bakal nemenin lo disuka dan duka lo Sya gue janji." ucap Rega yang kegirangan sambil memeluk tubuh Rasya.

Rasya terkejut dengan pelukan itu.Rasya baru pertama kali dipeluk oleh seorang laki-laki yang baru beberapa hari lalu Rasya kenal.

"Hmmm maaf Sya." ucap Rega dengan melepaskan pelukannya.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang